Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisis Struktur Ekonomi Kelautan Indonesia sapanli, kastana; kusumastanto, tridoyo; budiharsono, sugeng; sadelie, agus
Jurnal Mina Sains Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.057 KB) | DOI: 10.30997/jms.v4i2.1538

Abstract

Marine economy is an economic activity carried out in the sea and land areas whose activities are still related to marine resources. The marine sector is defined as seven sectors, namely: fisheries, marine tourism, mining, marine industry, sea transportation (marine transportation), marine building, marine services. This study used descriptive and impact analysis in the national Input-Output Table in 2010. The total output of the marine sector accounted for 27.39% of total national output. The GDP value in the marine sector is able to contribute 30.32% of the total national GDP. From the results of calculations regarding the analysis of the multiplier numbers by output, the formation of new output in the economy was 1.4087 units. Analysis of multiplier numbers by job opportunities causes an increase in employment opportunities by an average of 0.1451 units. The majority of the sectors of maritime tourism show high distribution power. The largest sub-sector with a sensitivity index value is the trade service sub-sector, which is 1.4608. Key words: descriptive analysis, impact analysis, marine economy, I-O table
PENGUATAN KELEMBAGAAN LOKAL DENGAN MODEL COMANAGEMENT DALAM RANGKA MENUJU PENGELOLAAN PERIKANAN BERKELANJUTAN DI KECAMATAN PANIMBANG, KABUPATEN PANDEGLANG , Bambang Budiansyah, Kastana Sapanli, Aprianty , Gustav M. Irsyad , M. Firdaus
Jurnal Bestari No 42 (2009)
Publisher : Jurnal Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.136 KB)

Abstract

Sumber daya hayati perikanan dan kelautan di Indonesia sudah mengalami kerusakan yang sangat parah. Ekosistem terumbu karang yang merupakan ekosistem penting sebagai nursery ground, spawning ground dan feeding ground hanya tinggal 6,48% kondisinya dalam keadaan baik. Kerusakan ini disebabkan maraknya penangkapan ikan yang dilakukan nelayan yang menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan seperti bom dan racun potasium.Kondisi inilah yang melatarbelakangi perlunya usaha pengelolaan sumber daya yang berbasis lingkungan dan mencapai kelestarian. Semua stakeholders yang terkait baik pemerintah dan masyarakat harus melakukan kerja sama (Co-Management) dalam melakukan usaha konservasi ini agar kegiatan konservasi terumbu karang dapat berhasil dengan baik.Lembaga Daerah Perlindungan Laut Berbasis Masyarakat (DPL-BM) adalah suatu lembaga yang dikelola oleh masyarakat sekitar dan didukung oleh pemerintah. Lembaga inilah yang diharapkan mampu mengatasi kerusakan terumbu karang yang terjadi diperairan Indonesia. Akan tetapi, lembaga DPL-BM di Desa Tanjung Jaya ini masih menghadapi banyak kendala dalam melaksanakan tugasnya. Kurangnya keprofesionalisme dalam pengelolaan organisasi, kurangnya insentif pengurus lembaga dan masih lemahnya landasan hukum adalah faktor utama yang menyebabkan kinerja lembaga ini masih belum optimal. Melalui metode PRA (Participatory Rural Appraisal) ditemukan permasalahan dan solusi untuk mengatasi kendala yang dihadapi lembaga tersebut. Permasalahan kurangnya keprofesionalismean pengurus dapat diatasi dengan pelatihan tentang manajemen organisasi dan pembimbingan tentang dasar-dasar kepemimpinan. Insentif bagi pengelola dapat diatasi dengan bantuan dari pemerintah daerah berupa alat tangkap dan perahu serta dana operasional bagi pengelola agar mereka memiliki sumber penghasilan dengan menangkap ikan sekaligus melakukan pengawasan terhadap kawasan konservasi. Landasan hukum yang ada berupa PERDES hanya berlaku bagi penduduk Desa Tanjung Jaya sedangkan nelayan dari desa lain masih melakukan penangkapan di kawasan konservasi, sehingga aturan yang ada tidak bersifat menyeluruh. Oleh karena itu diperlukan suatu PERDA yang dikeluarkan oleh Pemprov. Naskah akademik PERDA ini sedang disusun oleh tim pelaksana PKM yang akan serahkan ke Dinas Kelautan dan Perikanan Banten dalam bentuk Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA).Penulis adalah mahasiswa PS Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor
DINAMIKA DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN EKONOMI KELAUTAN INDONESIA Kastana Sapanli; Tridoyo Kusumastanto; Sugeng Budiharsono; Agus Sadelie
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 10, No 2 (2020): DESEMBER 2020
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jksekp.v10i2.9248

Abstract

Amanat UU 32 tahun 2014 tentang Kelautan salah satunya percepatan dan penguatan ekonomi nasional dari potensi kelautan yang ada. Penelitian ini mengkaji kontribusi PDB ekonomi kelautan; dampak pengembangan ekonomi kelautan; dan implikasi kebijakan pengembangan ekonomi kelautan. Metode penelitian menggunakan analisis data sekunder. Data yang digunakan adalah data sekunder tahun 2010-2015 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif menggunakan model I-O (Input-Output) yang diupdate ke tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase produk kelautan terhadap PDB terus meningkat mencapai 28.01 % pada tahun 2015. Berdasarkan kajian terhadap dampak ekonomi yang dihasilkan, perlu diprioritaskan pengembangan ekonomi kelautan pada tiga sektor yaitu: industri kelautan, perikanan dan pariwisata bahari. Prinsip kebijakan pengembangan ekonomi kelautan harus inovatif dan berkelanjutan yang bertumpu pada peningkatan daya saing, modernisasi sistem produksi, penguatan kapasitas pelaku industri dan berbasis komoditas.Title: Dynamics and Policies of Indonesia’s Ocean Economic DevelopmentLaw number 32 of 2014 about The Sea mandates the national economic acceleration and empowerment from the potential of marine. This research examined the contribution of the ocean economy to GDP, impact of ocean economic development, and policy implication of ocean economic development. The research used secondary data analysis method. It used secondary data of 2010-2015 that were collected from Statistics Indonesia. Data were analyzed with quantitative descriptive method with I-O model (input-output), that were updated to 2015. The results showed that the percentage of marine products contribution to GDP increased to 28.01% in 2015. Based on the analysis of economic impact, it is necessary to prioritize the ocean economic development on three sectors: marine industry, fisheries, and marine tourism. The ocean economic development policies must be innovative, sustainable, increasing competitiveness, modernizing production systems, and strengthening the capacity of industrial and commodity-based players.
Analisis Struktur Ekonomi Kelautan Indonesia kastana sapanli; Tridoyo Kusumastanto; Sugeng Budiharsono; Agus sadelie
JURNAL MINA SAINS Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Mina Sains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.417 KB) | DOI: 10.30997/jms.v4i2.1520

Abstract

Marine economy is an economic activity carried out in the sea and land areas whose activities are still related to marine resources. The marine sector is defined as seven sectors, namely: fisheries, marine tourism, mining, marine industry, sea transportation (marine transportation), marine building, marine services. This study used descriptive and impact analysis in the national Input-Output Table in 2010. The total output of the marine sector accounted for 27.39% of total national output. The GDP value in the marine sector is able to contribute 30.32% of the total national GDP. From the results of calculations regarding the analysis of the multiplier numbers by output, the formation of new output in the economy was 1.4087 units. Analysis of multiplier numbers by job opportunities causes an increase in employment opportunities by an average of 0.1451 units. The majority of the sectors of maritime tourism show high distribution power. The largest sub-sector with a sensitivity index value is the trade service sub-sector, which is 1.4608. Key words: descriptive analysis, impact analysis, marine economy, I-O table
ECONOMIC VALUE AND RICE-FISH PACET RAP BANDUNG Nindya dendrania fitra; kastana sapanli
JURNAL MINA SAINS Vol. 5 No. 2 (2019): Jurnal Mina Sains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.735 KB) | DOI: 10.30997/jms.v5i2.2355

Abstract

Pacet Subdistrict is one of the areas in Bandung Regency that applies the concept of Rice-fish farming. Rice-fish farming uses some different inputs with monoculture farming because this farming requires more production factor costs. Various aspects can be reviewed in research on rice-fish farming, especially economic aspects because it is very closely related to community welfare and ecological benefits. The potential of rice-fish farming has been widely studied, but the analysis of income and sustainability status of the farm is not known more detailed yet. Therefore, this study aims: (1) Analyzing the patterns of rice-fish farming, (2) Analyzing the income of rice-fish farming in Pacet Subdistrict, Bandung Regency, and (3) Knowing the value of the sustainability index of rice-fish farming in Pacet Subdistrict, Bandung Regency. The methods that used in this study are descriptive analysis, income analysis, and Multi-Dimensional Scaling (MDS). The results showed that the rice-fish farming pattern basically had similarities with monoculture farming, but one of the different is in the land processing process which consists of making caren activities for living fish. The receipts earned on rice-fish farming are Rp 21.716.560,0 per hectare per planting season. Rice-fish farmers earn income from cash costs with a value of Rp 9.180.524,1 and income from total costs Rp 7.888.605,6. The value of the R/C ratio for cash costs is 1,73 and R/C for total costs is 1,57. The sustainability index of rice-fish farming is 54,88 which indicates a fairly sustainable status.Keywords: MDS, income, farming pattern, rap rice-fish, rice-fish farming
COST ANALYSIS OF BENEFITS AND ECOLOGICAL SOCIAL SYSTEM GREEN SHELL CULTIVATION IN SERANG CITY Arwa inas shafiya; kastana sapanli
JURNAL MINA SAINS Vol. 5 No. 2 (2019): Jurnal Mina Sains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.898 KB) | DOI: 10.30997/jms.v5i2.2356

Abstract

Mussels are included as part of aquaculture leading commodities in Banten Province. Green mussel is one of the mussels that has been cultivated in Banten, especially in Serang City. The purposes of this research are to analyze feasibility comparison based on differences in cultivation methods, analyze connectivity of social ecological systems (SES) in green mussel cultivation, and formulate solutions to develop a good and sustainable green mussel cultivation in Serang City. The analytical methods are analysis of cost-benefit, and descriptive based on the link in the SES. The results show that stake method is more feasible based on cost-benefit analysis indicators. The problems found based on connectivity in SES subsystems of green mussel cultivation in Serang City are there is sediment that can obstruct green mussel growth on the site, disposing of garbage in the sea, conflicts between cultivators and fishermen, the coaching without further monitoring yet, no waste processing technology, and no accomodation from the city government related to cultivation components. The Recommendations that can be given are the need to dredge and study the condition of sea location, giving education about the condition of sea environmemt, doing arrangement of sea zonation rules, monitoring the implementation of coaching results, giving accomodation with guidance related to the processing of production waste, and subsidies cultivation components by the city government.Key words: analysis of cost-benefit, green mussel, marineculture, social ecological system, policy
DAMPAK RELOKASI PASAR TERHADAP EKONOMI PEDAGANG IKAN (STUDI KASUS: PASAR IKAN MODERN MUARA BARU, DKI JAKARTA) Muthia Virna Yasmin; Kastana Sapanli
JURNAL MINA SAINS Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Mina Sains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jmss.v6i2.3133

Abstract

Rencana  pemerintah dalam mempercepat pembangunan industri perikanan nasional membuat pemerintah membangun pasar ikan modern di Muara Baru yang menyebabkan pedagang ikan PPI Muara Baru direlokasi ke pasar tersebut. Tujuan  penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi fisik ekonomi pedagang ikan sebelum dan setelah direlokasi, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan pedagang ikan untuk direlokasi, menganalisis  perbandingan kondisi ekonomi pedagang ikan sebelum dan sesudah relokasi serta menganalisis sistem kelembagaan di PIM Muara Baru. Metode yang digunakan adalah analisis deksriptif, analisis regresi logistik, analisis pendapatan, dan analisis kelembagaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relokasi menyebabkan perubahan kondisi fisik ekonomi pada pedagang ikan seperti keanggotaan KUSUKA, kondisi lingkungan, keadaan pasar, jumlah tenaga kerja (anak buah), total berat ikan dan jumlah penyewaan bak. Faktor- faktor yang mempengaruhi kesediaan pedagang ikan untuk direlokasi yaitu bantuan pemerintah, kondisi lingkungan, serta koordinasi antara pemerintah dan pedagang ikan dalam rencana relokasi Perubahan kondisi ekonomi yang terjadi kepada pedagang ikan yaitu berupa penurunan pendapatan sebesar Rp 86.707.566.000 per bulan dengan persentase sebesar 61%. Terdapat tiga aturan main dalam pengelolaan PIM Muara Baru antara lain, pengelolaan pasar ikan modern; penyewaan dan tarif lapak; dan pembangunan pasar ikan modern. 
Pemanfaatan Limbah Air Seni Kelinci menjadi Pupuk Organik Cair di Desa Widorkandang, Magetan Kastana Sapanli; Widya Dwi Prasetyoningrum; Qori Siela Rawina; Ayu Lestari; Muhammad Yusuf; Pawitri Adhistyana Mayesti; Aprilia Ulfatul Azizah; Pendiyan Denika; Garnish Eka Prastyaningrum; Puti Fitrinuraisyah; Milenia Kusuma Putri
Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM) Vol. 4 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4226.396 KB) | DOI: 10.29244/pim.v4i1.40804

Abstract

Desa Widorokandang, Kabupaten Magetan , Jawa Timur memiliki potensi dalam bidang pertanian dan peternakan. Permasalahan yang dihadapi dalam usaha pertanian tentang harga pupuk dan penggunaan pupuk anorganik dalam jangka panjang. Alternatif mengurangi penggunaan pupuk anorganik dengan menggunakan pupuk organik dapat membantu untuk memperbaiki struktur tanah karena mengandung zat hara yang baik. Hal ini didukung dengan keberadaan peternakan kelinci di desa Widorokandang yang menghasilkan limbah urine kelinci sebagai bahan utama pembuatan pupuk organik cair. Proses pembuatan pupuk organik cair dilakukan dengan cara fermentasi yang mudah dilakukan oleh masyarakat. Mahasiswa KKN-T IPB bersama peternak kelinci di desa Widorokandang membuat produk pupuk organik cair “Growi”. Produk ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan pupuk di desa Widorokandang serta meningkatkan perekonomian masyarakat. Nilai keuntungan relative dari usaha pupuk organik cair “Growi” memiliki nilai lebih dari 1 yang termasuk usaha yang layak.
Analisis nilai indeks keberlanjutan usaha tani hanjeli di Desa Waluran Mandiri Sukabumi dengan metode Raphanjeli Kastana Sapanli; Nabila Nur Septiani; Sahaya Aulia Azzahra; Zulfani Rahmah Izzati Putri; Lailatun Nikmah; Izumi Risma Ayuka
Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management) JPLB, Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Badan Kerjasama Pusat Studi Lingkungan (BKPSL) se-Indonesia bekerjasama dengan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup IPB (PPLH-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36813/jplb.5.3.736-747

Abstract

Increasing local commodity-based food diversification programs is a solution to overcome dependence on rice imports and realize food self-sufficiency. One of the plants that have the potential as an alternative staple food is hanjeli. The purpose of this study was to analyze the level of sustainability of hanjeli integrated farming from the ecological, economic, social and technological dimensions. The data used were primary data through interviews and secondary data through literature studies. The data analysis method used Rapid Appraisal for Hanjeli (Raphanjeli) to determine the value of the sustainability index. The results showed that a sustainability index of 66.35 was obtained, which means it is quite sustainable. The strategy for improving the sustainability of hanjeli farming based on the results of leverage analysis is the need for the development of alternative employment opportunities, improving the quality of human resources and the existence of guidelines in the application of technology
Pendampingan Pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Proses Pengajuan Sertifikat Produk Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) Permen Keras Oleoresin Lada Putih Bangka di PT. Izzah Globalindo Indonesia – Bangka Selatan Alsa Denta; Distya Riski Hapsari; Rosy Hutami; Siti Nurhalimah; Fina Uzwatani; Kastana Sapanli
Karimah Tauhid Vol. 3 No. 10 (2024): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v3i10.15653

Abstract

Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) merupakan dua dokumen penting bagi pelaku usaha di sektor pangan, khususnya industri rumah tangga. Pendampingan dalam pembuatan NIB dan proses pengajuan SPP-IRT menjadi sangat relevan untuk membantu pelaku usaha kecil agar dapat mematuhi regulasi pemerintah, meningkatkan legalitas usaha, serta memperluas akses pasar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendampingi pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan pengajuan Sertifikat Produk Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) permen keras oleoresin lada putih bangka yang di produksi oleh PT. Izzah Globalindo Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengoordinasikan bantuan kepada PT. Izzah Globalindo Indonesia. Hasil dari pendampingan ini adalah penerbitan legalitas yang dapat memberikan tanda identitas bagi produk untuk mendapatkan keamanan dan kepercayaan dari konsumen PT. Izzah Globalindo Indonesia.