Zainal Abidin
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Berwawasan Ekologi (Analisis Empiris ‘Konservasi Alam’ di Bukti Prambanan Dalam Perspektif Hadis) Zainal Abidin
Al-Bidayah : jurnal pendidikan dasar Islam Vol 3, No 2 (2011): Al-Bidayah : jurnal pendidikan dasar Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/al-bidayah.v3i2.86

Abstract

Eksploitasi alam yang berlebihan telah berdampak pada pemanasan global (global warming). Akibatnya, alam mengalami perubahan iklim dan cuaca yang cukup merisaukan, seperti: pergeseran musim, memanjangnya musim kemarau, gelombang air laut tinggi dan tidak menentu, musim hujan tidak teratur, angin puting beliung, udara panas, kebakaran hutan dan lain sebagainya. Dampak perubahan iklim ini melanda semua lapisan masyarakat, baik kota maupun desa, salah satunya di Bukit Prambanan beserta seluruh lembaga pendidikan yang ada, terutama SD/MI.Penelitian ini merupakan studi kasus mengenai fenomena kekeringan di Bukit Prambanan dengan analisis empiris dan menggunakan pendekatan studi had is. Penelitin difokuskan pada wawasan ekologi, khususnya konservasi alam dan pembelajarannya di tingkat SD/MI.Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu upaya yang dapat mengembalikan fonomena kekeringan di Bukit Prambanan adalah konservasi alam, khususnya konservasi air. Solusi ini harus disebar-luaskan sejak SD/MI dengan pemberian wawasan ekologi melalui berbagai mata pelajaran terkait, seperti: Biologi, Botani, Agama (Al-Qur'an dan Hadis), PPKn (pada topik pelestarian alam) dan mata pelajaran lain yang terkait.
Guru MI: Makhluk Multi Fungsi (Reformulasi Guru Midi Era Globalisasi) Zainal Abidin
Al-Bidayah : jurnal pendidikan dasar Islam Vol 3, No 1 (2011): Al-Bidayah : jurnal pendidikan dasar Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/al-bidayah.v3i1.22

Abstract

Pendidikan di Indonsia memegang peran multi fungsi karena tidak sekedar transfer of knowledge, tetapi juga pembudayaan di segala bidang, salah satunya pembentukan karakter bangsa. Seharusnya, hal itu menjadi tanggung jawab semua anak bangsa dari setiap komponen, baik dari lembaga formal (sekolah), non formal ( masyarakat), informal (keluarga), dan pemerintah sendiri. Namun, yang terjadi selama ini pendapat yang berkembang cenderung menganggap bahwa pembudayaan anak bangsa adalah "tugas" lembaga pendidikan. Ini berarti melimpahkan semua beban pemberdayaan warga negara di tangan para guru di sekolah. Oleh karena itu, untuk menjadi seorang guru, seseorang tidak saja harus mempunyai kompetensi keilmuan secara akademis, tetapi juga kualifikasi moral keagamaan. Islam memberitahukan bahwa guru pertama adalah Allah, guru kedua adalah Muhammad Saw, guru ketiga adalah orangtua, dan guru keempat adalah orang lain. Dalam konteks profesionalisme, guru MI, sebagai "orang lain" tidak lepas dari tuntutan peran muti fungsi, yakni transfer of knowledge dan pembentukan karakter (akhlak) bangsa. Di samping itu, guru MI juga harus menguasai dasar-dasar berbagai bidang ilmu, seperti Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan lain sebagainya, karena guru MI sebagai guru kelas yang profesional.