Fatkhurohman Taufik
Pascasarjana Ilmu Komunikasi, Universitas Dr Soetomo Surabaya dan Suara Surabaya.

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Review Buku: Memahami Pola Komunikasi Melalui Pendekatan Etnografi Taufik, Fatkhurohman
Jurnal Komunikasi Islam Vol. 3 No. 2 (2013): December
Publisher : Departement of Islami Comuunication and Broadcasting, Faculty of Da'wah and Communication, State Islamic University of Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.309 KB) | DOI: 10.15642/jki.2013.3.2.367-371

Abstract

Meski etnografi sudah diperkenalkan sejak 1960-an, namun dalam ilmu komunikasi, khususnya di Indonesia, studi etnografi memang masih menjadi “barang langka”. Boleh jadi, hal ini disebabkan oleh mispersepsi di kalangan akademisi bahwa etnografi adalah milik antropologi yang lebih mengarah pada kajian masyarakat desa atau pedalaman, sedangkan ilmu komunikasi lebih pada masyarakat urban.
Peran Komunikasi Tradisional dalam Memperkuat Ketahanan Masyarakat Samin di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur Taufik, Fatkhurohman; Maimunah, Maimunah
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 31, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.108526

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran komunikasi tradisional dalam membentuk dan memperkuat ketahanan masyarakat Samin di Bojonegoro, Jawa Timur. Dengan pendekatan kualitatif melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam, studi ini menemukan bahwa bentuk-bentuk komunikasi tradisional seperti rembugan adat, nasihat lisan, ritus kolektif, serta komunikasi sehari-hari memiliki fungsi strategis dalam membangun ketahanan sosial, budaya, dan informasi komunitas. Komunikasi dalam masyarakat Samin tidak hanya menjadi media transmisi nilai, tetapi juga bertindak sebagai mekanisme selektif terhadap tekanan eksternal seperti modernisasi pendidikan, penetrasi teknologi informasi, dan regulasi negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai lokal seperti kejujuran (jujur), kesetaraan (rukun), anti-dominasi (ora dumeh), dan resistensi pasif (ora melu) tidak hanya dipertahankan melalui komunikasi simbolik, tetapi juga direproduksi secara aktif melalui interaksi sosial dan ritus budaya. Dengan menggunakan kerangka teori ketahanan berbasis komunitas dan komunikasi kultural, artikel ini menegaskan bahwa komunikasi tradisional merupakan aset sosial-politik yang penting dalam menjaga kohesi internal dan identitas kolektif. Kesimpulan dalam paper ini yaitu komunikasi tradisional bukan sekadar ekspresi kultural, tetapi juga instrumen ketahanan yang relevan bagi pembangunan sosial inklusif dan kebijakan ketahanan sosial berbasis nilai kearifan lokal.