Abdur Rohman
IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Psikologi Postingan Abdur Rohman; Sutamaji
Bahasa Indonesia Vol 1 No 1 (2020): J-Kis: Jurnal Komunikasi Islam Juni 2020
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53429/j-kis.v1i1.124

Abstract

Saat ini dapat dikatakan kebanyakan orang ‘cerewet’ di media sosial. Bukan hanya urusan politik yang ikut meramaikan dunia maya, tetapi masalah pribadi sekalipun bisa menjadi heboh. Kehebohan berita 70 juta surat suara yang dicoblos pada pemilu 2019 lalu masih dikalahkan dengan 80 juta sekali coblos. Yang perlu direnungkan sebenarnya adalah psikologi postingan, sebab postingan akan mencerminkan orang yang memposting dan dengan mudah orang lain menebak pola pikir dan karakter orang yang memposting. Kesimpulan artikel singkat ini ada delapan poin. Pertama, penyebab utama orang mem-posting karena mengalami peristiwa langka. Kedua, sifat postingan lebih banyak menunjukkan kelebihan dan menyembunyikan kelemahan. Ketiga, analisis foto dan kata yang disisipkan dalam postingan maupun profil dapat menunjukkan karakter seseorang. Keempat, penentuan like, share dan komen disebabkan oleh kualitas postingan dan orang yang memposting. Kelima, perkara yang mengurangi like adalah berjualan dan menikah. Keenam, sifat like lebih banyak dari bawah ke atas. Ketujuh, perkara yang patut dihindari secara umum adalah perkara yang bertentangan dengan undang-undang ITE dan; Kedelapan tujuan memposting didominasi untuk memperoleh like, share dan komen.
Konsep Bahagia Abdur Rohman
Bahasa Indonesia Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf, Maret 2018
Publisher : Program Studi Ilmu Tasawuf IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk, Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.576 KB) | DOI: 10.53429/spiritualis.v4i1.40

Abstract

Sepanjang manusia hidup, mereka kebingungan mencari satu kata yaitu ‘bahagia.’ Berbagai cara mereka tempuh untuk mendapatkan satu kata tersebut. Ada yang mengira berada pada kekuasaan, ada yang mengira berada pada kekayaan, ada yang mengira kebahagiaan itu di akhirat sana. Namun yang pasti, dimanakah kebahagiaan itu berada masih perlu ditelusuri lebih lanjut. Artikel singkat ini akan membahas tentang konsep bahagia. Kesimpulan penelitian ini terdapat enam ‘syarat’ agar seseorang bisa bahagia. Pertama, keadaan dan jiwanya menyatu. Kedua, kebahagiaan di ukur dari segi kejiwaan, bukan materi. Ketiga, kebahagiaan di ukur dari ‘masalah’, bukan prestasi. Keempat, jika tercapai apa yang diinginkan. Kelima, menempuh jalan yang lurus. Keenam, berfikir positif.