Redaksi Team
Universitas Padjadjaran

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GAMBARAN PELAKSANAAN TUGAS KESEHATAN KELUARGA PADA BALITA DENGAN PNEUMONIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJARAN NAMBO KABUPATEN BANDUNG Team, Redaksi
Majalah Keperawatan Unpad Vol 12, No 1 (2010): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.074 KB)

Abstract

ABSTRAK Pneumonia masih menjadi penyebab pembunuh balita utama di dunia. Berbagai upaya terus dilakukan untuk menurunkan angka kejadian dan kematian pneumonia salah satunya melalui peran keluarga. Keluarga memiliki peran besar dalam memelihara fungsi kesehatan anggotanya. Pemeliharaan fungsi kesehatan keluarga bergantung pada pelaksanaan tugas kesehatan keluarga, seperti mengenal masalah kesehatan balita, membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat, memberi perawatan pada balita yang sakit, menciptakan suasana rumah yang sehat, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dimasyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan tugas kesehatan keluarga pada balita dengan pneumonia di wilayah kerja Puskesmas Banjaran Nambo. Penelitian ini dirancang dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling, dengan jumlah responden sebanyak 92 orang ibu yang membawa balita pneumonia untuk berobat ke puskesmas. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan, pelaksanaan tugas kesehatan keluarga pada balita dengan pneumonia, sebagian responden yaitu sebanyak 51,1 % memiliki upaya keluarga dalam kategori tidak baik. Saran dari penelitian ini, perlu adanya upaya dari petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan untuk meningkatkan lagi upaya pelaksanaan tugas kesehatan keluarga terutama untuk keluarga dengan balita yang mengalami pneumonia. Kata Kunci : Pneumonia, Balita , Tugas kesehatan keluarga ABSTRACT Pneumonia has been a major cause for infant mortality around the globe. Efforts and initiatives have been undertaken to reduce the number of pneumonia related incident and mortality among infants, such as increasing the family engagement and participation. Family has a great role in preserving and maintaining the well-being of its members. The health functioning relies on how the role is exercised such as understanding the medical problem in infancy, executing the proper medical and social intervention, maintaining healthy home and lifestyle in family, and utilizing medical resources and access in community. This research aims at understanding, uncovering and providing the description about how the role of family in promoting health among infants is carried out in community health center (Puskesmas) at Banjaran Nambo,Kabupaten Bandung. This quantitative-descriptive research employs accidental sampling technique. There are 92 samples, consisting of mothers who come to the center with their babies for medical assistance. The data is collected with questionnaires. The research revealed that most respondents (51.1%) in “Good” category regard to providing medical functioning and roles among infants with pneumonia. Result suggests that there is a need for involvement of medical staff in promoting and enhancing the medical functioning and roles of families, particularly those who have infants in their households. Keywords: Pneumonia, Preschool children, Health functioning role of family
PENGARUH BEKAM TERHADAP PENINGKATAN DEFORMABILITAS ERITROSIT PADA PEROKOK Team, Redaksi
Majalah Keperawatan Unpad Vol 12, No 1 (2010): Majalah Keperawatan Unpad
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.329 KB)

Abstract

ABSTRAK Deformabilitas eritrosit merupakan elastisitas bentuk eritrosit selama melewati mikrovaskuler untuk menyesuaikan diameter mikrovaskuler dan secara spontan eritrosit dapat kembali ke bentuk semula tanpa mengalami perubahan bentuk maupun fungsi. Bekam merupakan cara pengobatan tradisional yang memiliki prinsip kerja mengeluarkan darah (blood letting) di area tertentu di punggung sehingga dapat menyembuhkan penyakit. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh bekam terhadap peningkatan deformabilitas eritrosit pada perokok. Desain penelitan adalah quasy experimental dengan menggunakan rancangan Non random pretest-posttest control group design yang dilakukan terhadap manusia sebagai subjek penelitian. Dengan kuota sampling didapat 34 subjek penelitian yang terdiri dari 17 orang per kelompok. Data dianalisis secara deskriptif dan analitik dengan menggunakan komputer. Perbedaan deformabilitas eritrosit dari masing-masing kelompok berupa persentase dianalisis dengan uji t. Hasil paired-sample t-test didapat p value sebesar 0,001 maka dapat disimpulkan pengaruh bekam terhadap peningkatan deformabilitas eritrosit pada perokok pada kelompok perlakuan adalah sangat bermakna karena p < 0,05. Hasil independent t-test didapat p value sebesar 0,002. Karena p value < 0,05 maka dapat disimpulkan pengaruh bekam terhadap peningkatan deformabilitas eritrosit pada perokok pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan di akhir pengamatan adalah ada perbedaan bermakna. Jadi hipotesis penelitian diterima yaitu ada pengaruh bekam terhadap peningkatan deformabilitas eritrosit pada perokok. Merokok dalam jumlah dan waktu tertentu dapat menurunkan kemampuan kerja eritrosit melewati mikrovaskuler untuk menghantarkan oksigen ke tingkat sel. Bekam dapat digunakan sebagai terapi untuk meningkatkan kemampuan kerja eritrosit melewati mikrovaskuler karena terbukti dapat meningkatkan nilai deformabilitas eritrosit. Nilai deformabilitas eritrosit dapat mencapai lebih baik bila subjek penelitian berhenti merokok. Kata Kunci : Deformabilitas, Eritrosit, Bekam, H2O2 ABSTRACT Erythrocyte deformability is the elasticity of erythrocyte form during its course through microvasculature to adjust to the diameter of microvasculature, and it can spontaneously return to its original form without changes in shape and function. Cupping therapy is a traditional treatment with a principle of blood letting in certain areas on the back to heal a disease. This was a quasi-experimental study using non-random pretest-posttest control group design performed to human beings as the subject of study. By sampling quota, we obtained 34 subjects, comprising 17 individuals in each group. Data were analyzed descriptively and analytically using computer. The difference of erythrocyte deformability in each group, which was presented as percentage, was analyzed using t test. The result of paired sample t-test, the p value was found to be 0.001. Therefore, it can be concluded that the effect of cupping therapy on the increase of erythrocyte deformability in cigarette smokers in treatment group was highly significant since p < 0.05. The result of independent t-test revealed p value of 0.002. Since the p value was < 0.05, the effect of cupping therapy on the increase of erythrocyte deformability in cigarette smokers in control and treatment groups at final observation had significant difference. In conclusion, cupping therapy has effecto in the increase of erythrocyte deformability in cigarette smokers. Cigarette smoking in certain quantity and time may reduce the action capacity of the erythrocytes to pass microvasculature to deliver oxygen to cellular level. Cupping therapy can be applied as a therapy to increase the capacity of erythrocyte to pass the microvasculature as it has been proved to be able to increase erythrocyte deformability. The value of erythrocyte deformability can be increased more if the subjects cease to smoke. Keywords: Erythrocyte, Deformability, Cupping therapy, H2O2