Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Elementary : Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS ETNOMATEMATIKA DI KELAS IV SDN 14 KOTA TERNATE Rahmat Muhdar; Muti Umanahu; Farida Ahmad
Jurnal Elementary : Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar Vol 4, No 1: Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/elementary.v4i1.3840

Abstract

Abstrak: Masalah dalam penelitian ini siswa dalam hal memahami masalah pecahan. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan pemahaman tentang pecahan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tempat penelitian di SDN 14 Kota Ternate. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 3 Februari 2020 dan siklus II pada tanggal 24 Maret 2020. Pengumpulan data menggunakan instrumen lembar observasi, tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep pecahan menggunakan matematika Realsitik berbasis Etnomatematika siswa menigkat pada setiap siklus. Ini ditunjukkan padahasil tes siswa siklus I adalah 72% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai  adalah 2 siswa. Karena nilai rata-rata siswa maka, pembelajaran belum tercapai. Olehnya itu pada tindakan Pada siklus ke II nilai hasil tes siklus II adalah 97% dan jumlah siswa yang memperoleh nilai adalah 15 siswa. Sehingga pada siklus ke II pembelajaran tercapai karena telah sesuai dengan indikator keberhasilan.AbstractThe problem in this study is students in terms of understanding fractional problems. The purpose of this research is to improve understanding of fractions. This type of research is a class action research conducted in two cycles. Research at SDN 14 Ternate. Cycle I was held on February 3, 2020 and cycle II on March 24, 2020. Data collection using observation sheet instruments, tests. The results showed that the understanding of fractional concepts using realistic mathematics based on Ethnomatematic students continued on each cycle. This is shown in the results of the test students cycle I is 72% of the number of students who ≥65 is 2 students. Because the average student's grades ≤65, learning has not been achieved. Therefore on the action In the second cycle the value of the test results of cycle II is 97% and the number of students who obtain a score of ≥65 is 15 students. So that in the second cycle of learning is achieved because it is in accordance with the indicators of success.
ANALISIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR DI MASA PANDEMI COVID 19 Rahmat Muhdar; Muti Umanahu
Jurnal Elementary:Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar Vol 5, No 2: Juni 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/elementary.v5i2.8753

Abstract

Coronavirus Diseases 2019 (COVID-19) adalah suatu penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya menyerang manusia. Mau tidak mau, suka atau tidak, semua pihak mulai guru, orangtua, dan siswa harus siap menjalani kehidupan baru (new normal) lewat pendekatan belajar menggunakan teknologi informasi dan media elektronik agar proses pengajaran dapat berlangsung dengan baik. Pada konteks yanglain, semua pihak diharapkan tetap bisa optimal menjalankan peran barunya dalam proses belajar-mengajar di masa pandemi ini. Mendikbud menilai usai pandemi akan terjadi perubahan besar pada dua sektor sosial, yaitu pendidikan dan kesehatan. Peranan teknologi akan segera mendominasi kedua sektor tersebut, Walau masih tidak ideal dan belum optimal, Mendikbud menilai kombinasi pembelajaran tatap muka dan pembelajaran jarak jauh memiliki potensi yang luar biasa untuk memajukan pendidikan nasional. Namun, Mendikbud mengatakan teknologi secanggih apapun, inovasi sebesar apapun, tidak akan pernah menggantikan peran guru sebagai seorang pendidik Kini guru dan orang tua dituntut supaya membiasakan diri dengan teknologi untuk mencari informasi dan berkomunikasi, ketika siswa harus melakukan belajar dari rumah. Idealnya pembelajaran Pembelajaran Matematika dilakukan secara tatap muka hanya semenjak adanya Coronavirus Diseases 2019 (COVID-19) sehingga pembelajaran dilakukan secara Daring berdasarkan pengamatan awal pada siswa dan orang tua menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran mateamatika secara daring sementara orang tua meresa kesulitan dalam mendampingi anaknya. Oleh karena itu, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  Analisis Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar di masa Now Normal  di SDN 14 Kota Ternate  Metode penelitian menggunakan metode penelitian Kualitatif pengumpulan data menggunakan wawancara semi-terstruktur yang dijadikan data primer. Sedangkan data sekunder berupa studi pustaka. Wawancara dilakukan secara semi terstruktur. Wawancara dilakukan menggunakan atau melalui sambungan telepon dengan rata-rata berlangsung selama 12 menit. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pembelajaran matematika di  SDN 14 Kota Ternate  masi menggunakan pembelajaran daring untuk itu memerlukan peran orang tua untuk mengambil tugas anaknya ke sekolah. Berbagai dampak dirasakan oleh guru, peserta didik, maupun orang tua selama pembelajaran daring di tengah pandemi ini, ada yang positif maupun yang negatif
ANALISIS PEMBELAJARAN DARING DI SEKOLAH DASAR Rahmat Muhdar; Yetni Marlina
Jurnal Elementary:Kajian Teori dan Hasil Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar Vol 6, No 1: Januari 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/elementary.v6i1.12707

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Analisis Pembelajaran Daring di SDN 66 Kota Ternate. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskritif kualitatif.jenis studi kasus.Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SDN 66 Kota Ternate. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pelaksanaan pembelajaran dari di SDN 66 Kota Ternate  tidak terlaksana sesuai standar proses pendidikan dasar dan menengah pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, guru tidak melakukan kegiatan pendahuluan, inti dan penutup yang baik, serta tidak menyusun RPP dan silabus pembelajaran daring. Salin itu guru mengalami berbagai kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran daring karena tidak menyusun RPP dan silabus serta kendala lain seperti sulit dalam menyampaikan materi karena siswa tidak memiliki HP, kendala pada kuota, latar belakang pendidikan orangtua, dan perbedaan pengetahuan awal siswa. kesulitan dalam memanfaatkan teknologi dan kesulitan dalam melakukan penilaian karena siswa dalam mengerjakan tugas dibantu oleh orangtua, dan melihat jawaban dari google. Dan hal ini tidak memenuhi tuntutan kompetensi pedagogic guru yang mengharuskan guru mampu merancang, melaksanakan pembelajaran danmelakukan evaluasi.