Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Formulasi Pupuk Organik sebagai Alternatif Nutrisi Tanaman di Kelompok Tani Rantau Selatan Ika Ayu Putri Septyani; Siti Hartati Yusida Saragih; Kamsia Dorliana Sitanggang; Widya Lestari
Jumat Pertanian: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): April
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/abdimasper.v3i1.2391

Abstract

Perbaikan kualitas lahan merupakan salah satu teknologi yang penting untuk meningkatkan hasil panen dan pendapatan petani serta bisa digunakan secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik cair dari limbah pertanian merupakan alternatif yang dapat dijadikan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan terhadap petani mengenali pentingnya penggunaan bahan organik sebagai amelioran tanah untuk memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap serta mentransportasikan hara ke tubuh tanaman sehingga menghasilkan panen yang lebih baik dan berkelanjutan. Dari sosialisasi yang dilakukan petani Lestari di Kelurahan Bakaran Batu Kecamatan Rantau Selatan, sebagian besar petani melakukan budidaya hortikultura dan tanaman palawija. Namun, memiliki keterbatasan dalam pengolahan lahan karena memberikan bahan organik segar dari kotoran ayam yang bersifat panas sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman dan tanaman cabai yang dibudidaya relatif sedikit. Selanjutnya, permasalahan petani ditemukan pada masa bera tanah yang relatif singkat tanpa pemberian bahan organik sehingga tanah di lahan petani menjadi lebih keras, berwarna cerah dan bersifat masam. Pengabdian di kelompok tani Lestari memberikan solusi berupa pembagian pupuk organik cair dan memberikan pemaparan cara mengolah limbah kotoran ayam menjadi kompos dengan cara inkubasi, masa pengolahan tanah dan pemberian bahan organik pada saat pengolahan. Tindak lanjut dari pengabdian ini direncanakan kerjasama antar petani, penyuluh dan perguruan tinggi untuk melakukan pecobaan demplot di lapangan menggunakan bahan organik dari yang dibuat oleh petani pada saat sosialisasi tahap awal.
Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi Sebagai Bahan Utama Pembuatan Pupuk Organik untuk Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia di Desa Tebing Tinggi Pangkatan Andrian Wiraguna; Fitra Syawal Harahap; Novilda Elizabeth Mustamu; Ika Ayu Putri Septyani
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 2 (2022): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.688 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i2.1463

Abstract

The population of cattle in the village of cliffs of high rank has enormous potential. This capacity is very good if used in the manufacture of organic fertilizer because in general cow dung waste has not been processed and utilized properly by the people of the village of cliffs of high rank. Agricultural activities of the high-ranking cliff village community which continuously result in the use of chemical fertilizers continue to increase, thus the use of organic fertilizers is an alternative in reducing community dependence in using chemical fertilizers in agriculture. The objectives of this community service are, 1) to carry out socialization and training to the community, 2) to understand more about the manufacturing procedure, the tools used, the materials used, how to use them on plants, and the benefits of manure. cows as an environmentally friendly organic fertilizer. The results of this dedication show that the manufacture of organic fertilizer requires the addition of materials, namely sawdust, rice water, coconut water, and brown sugar solution with the aim of increasing the nutrients of organic fertilizer. The application of organic fertilizers on agricultural land can reduce the manufacture of chemical fertilizers, but can improve the nutrients in the soil. Abundant cow dung is a great result for fixing nutrients in soils that are already highly dependent on chemical fertilizers. Therefore, the manufacture of organic fertilizers needs to be continuously disseminated to the community, especially farmers in rural areas who lack information and technology. This is possible through activities, knowledge and training. This service program is carried out using two methods, namely: face-to-face socialization, the practice of making organic fertilizers.