Kapal penampung ikan adalah salah satu jenis kapal perikanan. Sistem refrigerasi kompresi uap banyak digunakan pada kapal perikanan. Besarnya kinerja mesin refrigerasi pada tempat penyimpanan ikan di kapal telah banyak diteliti. Namun, analisa terhadap pengaruh beban pendinginan ruang pembekuan pada kapal penampung belum banyak dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa kinerja mesin refrigerasi dengan beberapa bentuk pola operasi ruang pembekuan ikan hasil tangkapan pada kapal penampung berukuran 150 GT. Studi kasus dilakukan pada KM. Mina Anugrah 8 dengan pengambilan data selama 29 hari proses pembekuan. Beban pendinginan dihitung berdasarkan beban pendinginan dari ikan yang dibekukan maupun non produk. Persamaan Coefficient of Perfomance (COP) digunakan untuk menghitung kinerja mesin refrigerasi yang merupakan pembagian antara kapasitas refrigerasi ruang pembekuan dengan kerja kompresi. Analisa data dilakukan untuk dua pola pengoperasian ruang pembekuan baik penggunaan satu ruang pembekuan ataupun dua ruang pembekuan. Nilai rata-rata COP penggunaan ruang pembekuan 1 dengan satu kompresor adalah 3,28 dengan beban pendinginan rata-rata 14,75 kW. Penggunaan ruang pembekuan 2 dengan satu kompresor memiliki beban pendinginan dan COP rata-rata yang lebih kecil dari ruang pembekuan 1 yaitu 14,23 kW dan 2,83 secara berturut-turut. Pola operasi menggunakan dua ruang pembekuan dengan dua kompresor memiliki COP yang lebih kecil jika dibandingkan dengan pola operasi menggunakan satu ruang pembekuan dan satu kompresor. Nilai COP rata-ratanya adalah 2,81 dengan beban pendinginan rata-rata 54,04 kW.