Nia Naelul Hasanah Ridwan
Research Institute for Coastal Resources and Vulnerability

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi Awal Potensi Tinggalan Budaya Bawah Laut Kalimantan Barat, Berdasarkan Data Side Scan Sonar Wisnu Arya Gemilang; Nia Naelul Hasanah Ridwan; Ulung Jantama Wisha; Guntur Adhi Rahmawan; Z Tahir
Jurnal Kelautan Nasional Vol 15, No 1 (2020): April
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1105.169 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v15i1.7363

Abstract

Kalimantan Barat tidak terlepas dari sejarah perkembangan kesultanan-kesultanan Melayu dan terletak di sepanjang tepian Sungai Kapuas. Masuknya VOC sebagai kongsi dagang Belanda, semakin memperkuat jaringan perdagangan global sepanjang Sungai Kapuas. Jaringan perdagangan di kawasan Asia Tenggara menggunakan jalur utama melalui laut dan sungai, oleh karena itu tinggalan budaya bersejarah baik di darat maupun di bawah air menjadi potensi di Kalimantan Barat. Sebaran titik tinggalan budaya bawah air Kalimantan belum banyak dibuktikan dan diidentifikasi. Metode identifikasi potensi tinggalan budaya bawah air menggunakan pemetaan side scan sonar serta dikombinasi dengan model profil bawah laut dan kondisi arus sekitar lokasi dilakukan pada November 2017. Hasil side scan sonar yang dilakukan scanning sepanjang 500m setiap lokasi hanya menunjukkan 1 anomali adanya indikasi BMKT (Barang Muatan KapalĀ  Tenggelam) di lokasi-2 dekat pulau Datu. Dimensi temuan BMKT tersebut dengan panjang kapal 15,9 meter dan lebar kapal mencapai 4,5 meter, dengan kedalaman 27-33 meter. Tingginya tingkat sedimentasi karena berada diantara muara sungai besar menjadi penyebab tertimbunnya tinggalan budaya bawah air di Kalimantan, sehingga sulit teridentifikasi. Kondisi arus yang cukup kuat menyebabkan BMKT dengan mudah bergeser atau berpindah tempat. Penelitian lebih lanjut dengan kemampuan alat berteknologi tinggi yang dapat menembus ketebalan sedimen sangat dibutukan untuk identifikasi tinggalan budaya bawah air di Kalimantan Barat.
Assessing Mandeh Region as the Center of Marine Ecotourism in West Sumatra Province, Indonesia: Mass Tourism Issue and Vulnerability Aspects Ulung Jantama Wisha; Try Al Tanto; Nia Naelul Hasanah Ridwan; Guntur Adhi Rahmawan; Ruzana Dhiauddin; Koko Ondara; Wisnu Arya Gemilang
Jurnal Segara Vol 17, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.702 KB) | DOI: 10.15578/segara.v17i2.9459

Abstract

Nowadays, Mandeh Region has developed significantly as the center of marine ecotourism in West Sumatra Province. Many local and international tourists were visiting this site. Due to those conditions, many threats emerged, such as mass tourism evoking damages and pollutions. This study aimed to examine the feasibility of the Mandeh Region for tourism activity and identify the impacts of mass tourism. A direct survey has been conducted. We assessed water quality, accessibility, and social conflicts using a scoring method. A modified matrix categorizing some parameters as the underlying data for marine tourism sustainability was used. We also developed Smartline and CVI model to assess the vulnerability level along Mandeh coastal bay. Local zonation was recommended to reduce more environmental damages. We examined the feasibility of the Mandeh region as a place for ecotourism that reached 71.12 %, indicating this area is sufficiently feasible. The absence of local regulations before the Mandeh region was established as the center of marine ecotourism resulted in mass tourism phenomena that elevated marine litter accumulation. Moreover, the development of many resorts near the coast has recently played a role in triggering pollution and damage. Advanced regulation and management are necessary to diminish negative impacts on both the environment and society.