Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Role Of Locus Of Control Toward Arousal Procrastination Among Students Thoyyibatus Sarirah; Paramita Apsari
PSIKODIMENSIA Vol 18, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v18i1.1676

Abstract

This study aims to determine the role of locus of control toward arousal procrastination among students. This study involved 400 students from Universitas Brawijaya. The sampling technique used accidental sampling.The measuring instrument used in this study is The Multidimensional Locus of Control IPC Scale (1981) to measure students' locus of control and the measuring instrument for arousal procrastination is adapted from General Procrastination Scale (GPS) Lay (1986). Data analysis using multiple linear regression analysis. Research result shows locus of control simultanneously contribute to arousal procrastination with signinificance of 0,001 (p < 0,05). Where the locus of control takes effect as much as 3,6 % toward arousal procrastination, the other 96,4 % is explained by other factors. According to the partial test, there are not found any role of the internal locus of control and external chance toward the arousal procrastination, however, a significant positive role is found on the external powerfull other toward arousal procrastination among students.
Apakah Prokrastinator Sejahtera Psikologisnya? Studi Pada Dosen Di Universitas X Malang Thoyyibatus Sarirah
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 1 No 2 (2016): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.119 KB) | DOI: 10.20473/jpkm.V1I22016.134-140

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan prokrastinasi dengan kesejahteraan psikologi pada dosen di Universitas X Malang. Responden yang digunakan berjumlah 84 Dosen dengan mengggunakan teknik convenience sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uni Procrastination Scale dan Skala Kesejahteraan Psikologis. Hasil analisis data dengan menggunakan regresi liner sederhana, mendukung hipotesis penelitian, yaitu terdapat korelasi antara prokrastinasi dengan kesejahteraan psikologis dengan koefisien korelasi .561 (p<.05) dan memiliki sumbangan relatif sebesar 31.5%. Penelitian selanjutnya dapat diarahkan untuk menekankan tentang perbedaan individual maupun kelompok dalam kaitannya dengan prokrastinasi dan kesejahteraan psikologis.
HUBUNGAN KEPRIBADIAN DENGAN AVOIDANCE PROCRASTINATION PADA MAHASISWA Thoyyibatus Sarirah; Yeni Puji Rahayu
Psibernetika Vol 12, No 1 (2019): Psibernetika
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.42 KB) | DOI: 10.30813/psibernetika.v12i1.1583

Abstract

ABSTRACT: This study aimed to know the relationship between the personality and avoidance procrastination of university student. This study used a quantitative correlation with a sample of 400 students obtained by using accidental sampling. This study used two scales that is Big Five Inventory (BFI) by McCrae & Costa (1997) to measure personality and Adult Inventory Procrastination (AIP) by McCown & Johnson (1989) to measure avoidance procrastination. Data analysis used correlation technique of pearson product moment. The results of this study showed that extraversion, agreeableness and conscientiousness had relationship with avoidance procrastination, but neuroticism and openness to new experience did not have relationship with avoidance procrastinationKeywords: Avoidance Procrastination, Personality, University Students ABSTRAK: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kepribadian dengan avoidance procrastination pada mahasiswa. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Sampel penelitian adalah 400 mahasiswa yang diperoleh dengan menggunakan jenis accidental sampling. Penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu: Big Five Inventory (BFI) oleh McCrae & Costa (1997) untuk mengukur kepribadian dan Adult Inventory Procrastination (AIP) oleh McCown & Johnson (1989) untuk mengukur avoidance procrastination. Analisis data menggunakan teknik statistik korelasi Pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa extraversion, agreeableness dan conscientiousness memiliki hubungan dengan avoidance procrastination, sedangkan neuroticism dan openness to new experience tidak memiliki hubungan dengan avoidance procrastination.Kata Kunci: Avoidance Procrastination, Kepribadian, Mahasiswa 
Peran kepribadian dan lokus-kendali terhadap perilaku inovatif individual: Studi pada pegawai Ombudsman Republik Indonesia Sukma Nurmala; Thoyyibatus Sarirah
Jurnal Psikologi Sosial Vol 21 No 2 (2023): August
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jps.2023.16

Abstract

Sebagai lembaga yang menampung pengaduan masyarakat akan administrasi dan pelayanan publik, Ombudsman Republik Indonesia (RI) menghadapi berbagai tantangan yang membutuhkan inovasi. Penelitian ini mengaji peran kepribadian (Big Five personality) dan lokus-kendali (locus of control) terhadap perilaku inovatif (individual innovative behavior) pada pegawai Ombudsman RI. Studi korelasional ini menunjukkan bahwa lokus-kendali internal (internal locus of control), dimensi kepribadian menyetujui (agreeableness) dan intelek (intellect) secara unik memprediksi perilaku inovatif individu. Pegawai yang memiliki tingkat lokus-internal, kecenderungan menyetujui dan intelek yang tinggi cenderung menunjukkan perilaku inovatif yang tinggi pula. Kesadaran-nurani (conscientiousness), stabilitas emosional (emotional stability), ekstraversi (extraversion), lokus kendali kuasa orang lain (power of others) dan lokus-kendali kebetulan (chance) tidak memprediksi perilaku inovatif. Kami membahas di bagian Diskusi bagaimana organisasi di Indonesia, dan Ombudsman RI secara khusus dapat meningkatkan perilaku inovatif karyawannya.
Soft Strategies Untuk Meningkatkan Resistensi Masyarakat Terhadap Praktik Politik Uang dalam Pemilhan Umum Ali Mashuri; Thoyyibatus Sarirah; Esti Zaduqisti
Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 5 No. 4 (2024): November
Publisher : LPPM Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jpu.v5i4.11935

Abstract

Money politics is allegedly an acceptable practice and influences the public's decisions in voting leaders in both legislative and executive general elections in this country. This community service aims to address such public's misconceptions about money politics through socialition in collaboration with the Electoral Commission (Indonesian: Komisi Pemilihan Umum/KPU) of Malang Regency. Involving 23 participants from academia, the Election Supervisory Agency (Indonesian: Badan Pengawas Pemilu /Bawaslu), the Voting Organizer Group (Indonesian: Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara/KPPS), social activists, and other general public members, we conducted the socialization using a pretest and posttest method. The data were analyzed using SPSS for Windows version 20 with bootstrapping techniques. Despite having the same scores on the post-test and pre-test, the community service results indicated that misconceptions about vote-buying in elections reduce, first, participants’ perception of the negative impact of such practices. Second, these misconceptions decreased the participants' ability and confidence in addressing money politics practices. The final findings show that participants evaluated the community service activities as beneficial in enhancing their knowledge about money politics in the general elections in Indonesia. These empirical findings imply that changing public misconceptions about money politics in general elections is not an easy step, which affects public pessimism in tackling these practices.Politik uang ditengarai masih menjadi praktik yang dianggap wajar dan mempengaruhi keputusan masyarakat dalam menentukan calon pemimpin dalam pemilihan umum (pemilu) legislatif maupun eksekutif di negeri ini. Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan menangani pandangan-pandangan keliru masyarakat mengenai politik uang tersebut melalui kegiatan sosialiasi berkolaborasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang. Melibatkan  23 partisipan dari kalangan akademisi, Badan Pengawas Pemilu Umum (Bawaslu), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), aktivis sosial, dan masyarakat umum lainnya, sosialisasi dilakukan melalui metode pretest dan posttest. Data hasil sosialisasi dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS for Windows versi 20 dengan teknik bootstrapping. Terlepas memiliki skor yang sama pada posttest dan pretest, hasil pengabdian pada masyarakat menunjukkan bahwa pandangan-pandangan keliru mengenai politik uang dalam pemilu mengurangi, pertama,  persepsi partisipan atas dampak negatif praktik terebut. Kedua, pandangan-pandangan keliru tersebut berdampak pada pengurangan kemampuan dan keyakinan partisipan dalam mengatasi praktik politik uang. Temuan terakhir menunjukkan bahwa partisipan menilai kegiatan sosialiasi bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang praktik politik uang dalam pemilu di Indonesia. Implikasi dari hasil pengabdian pada masyarakat ini adalah mengubah pandangan-pandangan keliru masyarakat mengenai politik uang dalam pemilu bukan langkah mudah, yang berdampak pada pesimisme masyarakat dalam mengatasi praktik tersebut.