This Author published in this journals
All Journal Jurnal Segara
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kerentanan Ekosistem Mangrove di Ciletuh Kabupaten Sukabumi Syahrial Nur Amri; Muhammad Ramdhan
Jurnal Segara Vol 15, No 3 (2019): Desember
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.945 KB) | DOI: 10.15578/segara.v15i3.8132

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang mengalami dampak perubahan akibat terjadinya perubahan iklim dan aktifitas manusia. Tumbuhan mangrove memiliki kemampuan khusus untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang ekstrim, seperti kondisi tanah yang tergenang, kadar garam yang tinggi serta kondisi tanah yang kurang stabil. Penelitian ini dilakukan di kawasan Ciletuh Kabupaten Sukabumi. Untuk melihat indeks kerentanan mangrove, terdapat dua kondisi atau spot mangrove yang dibandingkan, yaitu ekosistem mangrove di Sungai Ciletuh, dan ekosistem mangrove di kawasan ekowisata Manrajaya yang dikelola oleh masyarakat seluas 9 hektar. Data dikumpulkan melalui pengukuran langsung di lapangan, wawancara dengan teknik pertanyaan terstruktur, dan pengolahan citra satelit. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ekosistem mangrove Sungai Ciletuh memiliki nilai sensitifitas sebesar 2,17 dan nilai adaptif kapasitas sebesar 2,32 yang berarti memiliki tingkat kerentanan menengah tengah. Sedangkan untuk ekosistem mangrove Manrajaya memiliki nilai sensitifitas sebesar 1,77 dan nilai Adaptif Kapasitas sebesar 1,46 yang berarti memiliki tingkat kerentanan menengah rendah.
PENGELOLAAN WILAYAH GAMBUT MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA PESISIR DI KAWASAN HIDROLOGIS GAMBUT SUNGAI KATINGAN DAN SUNGAI MENTAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Muhammad Ramdhan; Zaenal Arifin Siregar
Jurnal Segara Vol 14, No 3 (2018): Desember
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1026.768 KB) | DOI: 10.15578/segara.v14i3.6416

Abstract

Area gambut yang ada di wilayah pesisir memiliki peran ekologis yang penting sebagai penyimpan karbon, penyimpan air, konservasi biodiversitas dan aktivitas ekonomi masyarakat. Pengelolaan wilayah gambut dilakukan dengan memperhatikan keseimbangan faktor sosial, ekonomi dan juga lingkungan fisik. Makalah ini memaparkan usaha pengelolaan wilayah gambut di kawasan hidrologis gambut Sungai Katingan - Sungai Mentaya seluas 254.522 hektar yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah. Metode kuantitatif-kualitatif melalui teknik GIS dan survey lapangan dilakukan untuk mendapat parameter terkait pengelolaan lahan gambut di lokasi studi. Upaya restorasi yang dilakukan oleh pemerintah ada tiga jenis yaitu melakukan rewetting di areal gambut yang berkanal dan pernah terjadi kebakaran, revegetasi bagi wilayah gambut yang tutupan vegetasinya sudah < 25% dan pembentukan desa-desa peduli gambut yang dilakukan melalui suatu pendekatan sosial pada masyarakat sekitar yang beraktivitas sehari-hari di kawasan gambut tersebut.
Distribution of Tide Type in Indonesian Waters Based on 7 Days Data Measurement of Ipasoet-BIG Station Muhammad Ramdhan; Yulius Yulius; Nindya Kania Oktaviana
Jurnal Segara Vol 17, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.269 KB) | DOI: 10.15578/segara.v17i2.9342

Abstract

Tidal data is needed in the field of energy, marine navigation, coastal construction and other activities related to the oceans. Tidal phenomena occur due to the interaction of the earth with space objects. The sea level rise in coastal waters can be modeled by a harmonic function containing tidal constant numbers. From the constants formed can be calculated a Formzahl number that shows the type of tides that occur at the observation station. This paper tries to describe the distribution pattern of tidal types that exist in Indonesian waters based on data observation collected at station belong to  the Geospatial Information Agency. The result is that there are 4 types of tides in Indonesian waters, with the most dominant distribution are  mixed tide, prevailing semi diurnal typel.