Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Sikopansi: Seni Membudak dalam Ritus Penindasan Indra Setia Bakti; Muklir Muklir; Sufi Sufi
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 16, No 1 (2022)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jsu.v16i1.25456

Abstract

This study aims to explore the practice of sycophants in the office. We used observation and literature study as methods. We analyzed the data obtained from observations and document studies dialectically. The results showed that the behavior of sycophants as an individual initiative in the organizational arena institutionalized the habitus of a sycophant. The sycophants who lack the capability and professionalism have succeeded in politicizing the situation in the office for their interests through various oppression rites. Dominative social relations have created a toxic work environment and killed the desire of other staff to be creative and innovate. As a result, government organizations carry out routine tasks, but hard to come up with brilliant ideas in assisting community services because many of their employees no longer believe in the career path system in their office.AbstrakStudi ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik sikopansi di lingkungan kerja.  Peneliti menggunakan metode observasi dan studi literatur. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan lapangan dan kajian dokumen dianalisis secara dialektis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku menjilat atasan sebagai prakarsa individu dalam arena organisasi yang menginstitusionalisasi habitus sikopan. Para sikopan yang minim kapabilitas dan profesionalitas berhasil memolitisasi situasi yang terjadi di lingkungan kerja untuk kepentingan pribadinya melalui berbagai ritus penindasan. Relasi sosial yang bersifat dominatif melahirkan lingkungan kerja toksik yang membunuh semangat staf lain dalam berkreativitas dan berinovasi. Alhasil organisasi pemerintahan berjalan dalam skema pelaksanaan rutinitas kerja namun agak sulit menelurkan ide-ide brilian dalam pelayanan masyarakat karena banyak pegawai yang tidak percaya lagi dengan sistem jenjang karier di kantornya.
PERWUJUDAN INDUSTRI PARIWISATA 4.0 MELALUI IMPLEMENTASI DIGITAL TOURISM DI KOTA LHOKSEUMAWE Sufi Sufi; Julian Sabri
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 1, No 1 (2020): Karakter Bangsa dalam Era Revolusi Industri 4.0
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v1i1.3015

Abstract

The application of information technology in the era of the Industrial Revolution 4.0 has provided great convenience and impact on various sectors of life in a country, including the ease of promoting tourism. One of the topic that is developing in the world of modern tourism is digital tourism. The use of digital technology is one of the methods developed by the Ministry of Tourism in promoting tourism in Indonesia. This study produces an outcome regarding the implementation of local government policies in the tourism sector in Lhokseumawe City and the strategies used in promoting tourism towards the tourism era 4.0. Data collection techniques in this study by making observations (observations), interviews (interviews), and documentation. Meanwhile, data analysis techniques are carried out through data reduction, data presentation, and drawing conclusions / verification. It is hoped that the Lhokseumawe City government will cooperate with all elements of tourism actors, both private and public, so that every policy can run well and the benefits of tourism can be felt by all people.ABSTRAKPenerapan teknologi informasi dalam era Revolusi Industri 4.0 telah memberikan kemudahan dan dampak yang sangat besar bagi berbagai sektor kehidupan dalam sebuah negara, termasuk kemudahan dalam mempromosikan pariwisata. Salah satu topik yang berkembang dalam dunia pariwisata modern adalah digital tourism. Pemanfaatan teknologi digital ini merupakan salah satu metode yan gdikembangkan oleh Kementerian Pariwisata dalam mempromosikan pariwisata di Indonesia. Penelitian ini menghasilkan luaran tentang implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dalam bidang pariwisata di Kota Lhokseumawe dan strategi yang digunakan dalam mempromosikan pariwisata menuju era pariwisata 4.0. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan melakukan pengamatan (observasi), wawancara (interview), dan dokumentasi. Sementara teknik analisa data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Diharapkan kepada pemerintah Kota Lhokseumawe agar bekerjasama dengan semua elemen pelaku pariwisata baik itu pihak swasta maupun masyarakat agar setiap kebijakan dapat berjalan dengan baik dan manfaat pariwisata dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat.
Strategi Pengrajin Tepas Bambu Gampong Buket Teukuh Kabupaten Bireuen Mempertahankan Keberlangsungan Usaha Lisa Iryani; Poppy Suzanna; Sufi Sufi
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 2, No 2 (2021): Multidimensi Problematika Masyarakat
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v2i2.6082

Abstract

Para pengrajin tepas bambu di Gampong Buket Teukuh Kabupaten Bireuen masih menjalan roda usaha mereka secara tradisional. Praktis tidak banyak inovasi yang dilahirkan dari kerajinan tepas bambu, sedangkan modal usaha yang dimiliki sangat terbatas. Minimnya program-program pemberdayaan yang diinisiasi oleh pemerintah daerah dan pemerintah desa terhadap para pengrajin membuat usaha ini jalan di tempat. Penelitian kualitatif ini menggambarkan bahwa selama ini para pengrajin tepas bambu di Gampong Buket Teukuh memiliki strategi dalam mempertahankan keberlangsungan usaha mereka walau minim dukungan pemerintah. Realitasnya mereka membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan para agen. Keberadaan agen membantu para pengrajin mendapatkan modal dalam membeli bahan baku tepas bambu yang dibutuhkan serta memasarkan produk-produk yang dihasilkan ke pasar-pasar pekan di wilayah pantai timur Aceh. Modal sosial ini sudah terjalin lama, bersifat resiprokal, dan dibangun atas dasar rasa saling percaya.
Penyaluran Gas LPG Bersubsidi di Kabupaten Aceh Utara: Kebijakan Pemerintah versus Mekanisme Pasar Sufi Sufi; Riski Safriana; Lisa Iryani
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 2, No 2 (2021): Multidimensi Problematika Masyarakat
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v2i2.5518

Abstract

It is no secret that 3 Kg LPG gas is difficult to access for the underprivileged. These commodities often experience scarcity and price increases at the retail level. In addition, the middle-class group also consumes 3 kg of LPG gas. This study uses a qualitative approach with a descriptive analysis research type. The results showed that 3 Kg LPG gas should be distributed to underprivileged communities who have been recorded with proof of ID cards and family cards. However, there was fraud in the distribution process which caused a scarcity of 3 Kg LPG gas. LPG gas was even sold for more than the highest specified retail price. This commodity is sold freely at retail kiosks in Matangkuli District, North Aceh Regency. Gas prices follow a demand and supply mechanism. The local government is not serious about controlling violations of the gas distribution process for poor families. As a result, market forces beat the policies formulated by the government. ABSTRAKSudah bukan rahasia umum gas LPG 3 Kg sulit diakses oleh masyarakat kurang mampu. Komoditas ini acapkali mengalami kelangkaan dan kenaikan harga di tingkat pedagang eceran. Selain itu, gas LPG dinikmati pula oleh kelompok kelas menengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gas LPG 3 Kg seharusnya disalurkan kepada masyarakat kurang mampu yang sudah terdata dengan bukti KTP dan KK. Namun terjadi kecurangan baik oleh oknum pihak pangkalan maupun agen yang menyebabkan kelangkaan gas LPG 3 Kg. Gas LPG bahkan dijual melebihi HET (harga eceran tertinggi) yang ditentukan. Komoditas ini dijual bebas di kios-kios eceran di Kecamatan Matangkuli Kabupaten Aceh Utara dengan mengikuti mekanisme permintaan dan penawaran, sementara pemerintah daerah tidak cukup serius mengendalikan pelanggaran proses distribusi gas untuk keluarga miskin. Alhasil kecerdikan pasar selalu bisa melampaui kebijakan-kebijakan yang dirumuskan oleh pemerintah.
PENGARUH IKLAN, KUALITAS PRODUK, HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MINUMAN YAKULT DI KOTA LHOKSEUMAWE (Studi Konsumen Yakult Pada Mahasiswa Universitas Malikussaleh Kampus Bukit Indah) Puspa Indah Sari; Sufi Sufi
Negotium: Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Vol 4, No 1 (2021): Negotium Vol. 4 No. 1 Januari-Juni 2021
Publisher : Program Studi Administrasi Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to look the effect of advertising, product quality, price and brand image on purchasing decisions of yakult drinks for students at Malikussaleh University, Bukit Indah Campus. This research is a survey research. The population in this study were students of Malikussaleh University, Bukit Indah Campus, and the sample in this study were active students of the Business Administration study program at Malikussaleh University using the Slovin formula, which is a sampling technique that uses a critical value or accuracy limit of 0.1, so that the sample is obtained in This study amounted to 55 respondents from a total population of 120 students. The questionnaire test consisted of validity testing using the Product Moment method and reliability testing using the Cronbach's Alpha method. This study uses multiple regression analysis techniques with hypothesis testing using the SPSS 25 program. The results of this study indicate that advertising, product quality, price and brand image have an effect on purchasing decisions for yakult drinks at Malikussaleh University students, Bukit Indah Campus.
STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN DI PESISIR GAMPONG KEUDE BUNGKHAI KECAMATAN MUARA BATU ACEH UTARA Sufi Sufi
Negotium: Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Administrasi Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/njiab.v2i2.3030

Abstract

Pendefenisian wilayah pesisir dilakukan atas tiga pendekatan, yaitu pendekatan ekologis, pendekatan administratif, dan pendekatan perencanaan. Dilihat dari aspek ekologis, wilayah pesisir adalah wilayah yang masih dipengaruhi oleh proses-proses kelautan, dimana ke arah laut mencakup wilayah yang masih dipengaruhi oleh prosesproses daratan seperti sedimentasi. Dilihat dari aspek administratif, wilayah pesisir adalah wilayah yanag secara administrasi pemerintahan mempunyai batas terluar sebelah hulu dari Kecamatan atau Kabupaten atau kota yang mempunyai hulu, dan kearah laut sejauh 12 mil dari garis pantai untuk Provinsi atau 1/3 dari 12 mil untuk Kabupaten/Kota. Sedangkan dilihat dari aspek perencanaan, wilayah pesisir adalah wilayah perencanaan pengelolaan dan difokuskan pada penanganan isu yang akan ditangani secara bertanggung jawab (Naskah Akademik Pengelolaan Wilayah Pesisir, 2000). Pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Proses pemberdayaan adalah pembangunan, yaitu sebagai collective action yang berdampak pada individual welfare. Dengan demikian membangun adalah memberdayakan individu dalam masyarakat yang berarti bahwa keseluruhan personalitas lahir dan batin seseorang ditingkatkan. Jadi pemberdayaan masyarakat berarti membangun collective personality of a society. Suatu pembangunan yang tidak berdampak pada individu bukanlah pembangunan (Pomeroy, et al., 1997). Konsep pemberdayaan (empowerment) dalam wacana pembangunan masyarakat selalu dihubungkan dengan konsep mandiri, partisipasi, jaringan kerja dan keadilan. Pada dasarnya, pemberdayaan diletakkan pada kekuatan tingkat individu dan sosial. Pemberdayaan mengesankan arti adanya sikap mental yang tangguh dan kuat. Dari konsep pemberdayaan tersebut, dapat dikatakan bahwa pemberdayaan masyarakat pesisir dan lautan merupakan pemberdayaan masyarakat pesisir untuk memanfaatkan dan mengelola sumberdaya perikanan dan kelautan secara optimal dan lestari sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan khususnya masyarakat Nelayan di pesisir Gampong Keude Bungkhai Kecamatan Muara Batu Aceh Utara.
DAMPAK KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENINGKATAN SEMANGAT KINERJA DAN SEMANGAT KARYAWAN DI PERUSAHAAN BUMD Sufi Sufi
Negotium: Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Administrasi Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/njiab.v1i2.1088

Abstract

Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh SumberDaya Manusia di belakangnya. Maka untuk menjaga kekuatan,perusahaan harus memperhatikan semangat kerja dan kinerjakaryawan. Sebuah komunikasi yang dijalankan, tentunyaharuslah memiliki konsep yang matang dan terencana sertaharus menggunakan Cara Berkomunikasi dengan Baik untukmenghasilkan sebuah Komunikasi yang Efektif. Konsepkomunikasi yang dirancang dengan baik bukan hanya bergunauntuk Komunikasi Antar Pribadi saja, melainkan seluruh jeniskomunikasi termasuk Komunikasi Organisasi. Konsep dasarkomunikasi organisasi dapat juga dikatakan sebagai sebuahsusunan rencana atau strategi komunikasi yang akan ataudilakukan didalam sebuah organisasi. Konsep yang baik danbenar akan membuat komunikasi menjadi lebih seru, lebihberwarna dan lebih terbuka. Selain itu, komunikasi yangterkonsep tidak akan menyakiti hati dan pikiran seseorangkarena komunikasi yang memiliki konsep yang baik dan benar,akan terhindar dari Hambatan-hambatan Komunikasi. Ketikahambatan-hambatan komunikasi sudah dapat diminimalisirdengan baik karena komunikasi kita sudah terkonsep,makakomunikasi yang dijalankan tersebut akan menghasilkansebuah jawaban atas setiap permasalahan yang dimilikiorganisasi. Namun, untuk mengkonsep sebuah komunikasiorganisasi, kamu harus mengetahui beberapa komponen untukmencapai sebuah komunikasi yang terkonsep.
STRATEGI PEMERINTAH KOTA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH MELALUI PAJAK RESTORAN Sufi Sufi
Negotium: Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Administrasi Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/njiab.v3i1.3049

Abstract

Dalam upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah atau pemasukan keuangan daerah, maka pemerintah Kota Lhokseumawe melakukan pengutipan pajak terhadap usaha Warung Kopi, dengan mengeluarkan Qanun Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pajak Restoran. Dalam hal ini dengan menjamurnya warung kopi Pemerintah Kota Lhokseumawe lebih mengupayakan untuk dapat mencapai target dan lebih dapat meningkatkan lagi pendapatan dari sektor pajak restoran (warung kopi) yaitu dengan menggunakan strategi intensifikasi dan ekstensifikasi pajak. Adapun sumber data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik penentuan informan dengan menggunakan teknik purposif dan teknik accidental. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasi dari peneliti menunjukkan bahwa dengan strategi intensifikasi BPKD Kota Lhokseumawe telah melakukan peningkatan kepatuhan terhadap subjek pajak yaitu dengan mendisiplinkan subjek pajak dalam membayar pajak dengan cara memberikan sanksi bagi subjek pajak yang telat membayar pajak. Sedangkan dalam strategi ekstensifikasi BPKD telah melakukan pendataan yang bertujuan untuk penggalian dan pengembangan objek pungutan baru yang berpotensial dengan melakukan survey lapangan. Sistem yang dipakai oleh BPKD Kota Lokseumawe yaitu dengan menggunakan Self Assessment system dan Official Assessment System
EVALUASI PROGRAM PERIKANAN TERHADAP PENINGKATAN NILAI PRODUKSI IKAN ASIN TERI DI KOTA LHOKSEUMAWE (Studi Kasus Di Dinas Kelautan,Perikanan, Pertanian dan Pangan Kota Lhokseumawe) Sufi Sufi
Negotium: Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Administrasi Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/njiab.v3i2.3054

Abstract

Penelitian ini berjudul Evaluasi Program Perikanan Terhadap Peningkatan Nilai Produksi Ikan Asin (Teri) Di Kota Lhokseumawe. Program peningkatan nilai produksi perikanan dibuat agar produksi ikan asin teri yang ada di Pusong Baru Kota Lhokseumawe dapat meningkat produktifitasnya dari tahun ke tahun. Dalam mengimplementasikan Program tersebut DKP3 masih terkendala dengan minimnya anggaran untuk di salurkan kepada Masyarakat Nelayan yang ada di Pusong Baru. Sehingga mengakibatkan nilai produksi pengeringan ikan asin yang ada di Pusong menurun tingkat produksinya dari tahun 2016 hingga 2017, hal ini dikarenakan minimnya bantuan yang di salurkan oleh Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Pangan Kota Lhokseumawe untuk para nelayan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses dan kendala dalam evaluasi program perikanan untuk meningkatkan nilai produksi ikan asin teri di Kota Lhokseumawe. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif Deskriptif yaitu dengan cara melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ini menjelaskan bahwa program DKP3 untuk meningkatkan nilai produksi perikanan yang ada di Pusong Baru diterima dengan baik oleh masyarakat nelayan dan pedagang disana. Namun dalam pelaksanaan program tersebut DKP3 kekurangan anggaran untuk disalurkan kepada para nelayan, sehingga terjadilah ketidaksinambungan antara nelayan dan DKP3 dalam produksi perikanan. Program tersebut terkendala juga dengan susahnya meminta data hasil tangkapan ikan segar kepada para nelayan, sehingga DKP3 Kota Lhokseumawe enggan untuk turun langsung kelokasi untuk meminta data kepada para nelayan. Dikarenakan hal tersebutlah kurangnya upaya dari dinas untuk meningkatkan nilai produksi perikanan yang ada di Kota Lhokseumawe
PENGARUH RASIO LIKUIDITAS TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Rizka Mauliza; Sufi Sufi
Negotium: Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Vol 4, No 2 (2021): Negotium Vol. 4 No. 2 Juli-Desember 2021
Publisher : Program Studi Administrasi Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/njiab.v4i2.3554

Abstract

Maximizing asset management and limiting risks, such as liquidity risk, are two ways to achieve maximum profitability (ROE) (Cash Ratio, Non Performing Loan and Loan to Deposit Ratio). The goal of this study was to look into and assess the impact of the Cash Ratio (CR), Non-Performing Loans (NPL), and Loan to Deposit Ratio (LDR) on Return on Equity (ROE) in Indonesian Islamic banks. This study employs quantitative approaches, with secondary data in the form of time series data produced between 2015 and 2019. Multiple linear regression analysis was used to analyze the data in this study. The results demonstrate that the Cash Ratio has a positive sign and has a value of tcount > ttable (2,512>1,69726), indicating that the Cash Ratio has a considerable positive effect on Return on Equity at Indonesian Islamic Commercial Banks. Non-Performing Loan (NPL) has a negative sign and has a value of tcount> ttable (2,289> 1,69726), indicating that it has a considerable negative impact on Islamic Commercial Banks' Return on Equity in Indonesia. With a large effect of 2.02 percent, the Cash Ratio, NPL, and LDR have a pretty strong impact on the Return on Equity (Y) of Islamic Commercial Banks in Indonesia. The findings of this study provide information for bank management to monitor more frequently and take the appropriate actions to anticipate liquidity problems and maintain financial balance in Indonesian Islamic commercial banks.