Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Daun Suji (Dracaena Angustifolia Roxb) Ika Kurnia Sukmawati; Elin Yulinah Sukandar; Neng Fisheri Kurniati
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 14 No. 02 Desember 2017
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.582 KB) | DOI: 10.30595/pharmacy.v14i2.1948

Abstract

Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan terutama diberbagai Negara berkembang termasuk Indonesia. Secara tradisional masyarakat telah menggunakan daun Suji (Dracaena angustifoliaRoxb L.) untuk mengatasi berbagai gangguan pencernaan termasuk diare.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antidiare dan antibakteri ekstrak etanol daun suji. Ekstraksi dilakukan dengan metode refluks menggunakan pelarut etanol 96 %.Uji aktivitas antimikroba dilakukan secara invitro dengan menggunakan metode broth microdilution terhadap ekstrak. Mikroba uji yang digunakan adalah Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Shigella flexneri, dan Salmonella typhi. Dilakukan uji antidiare pada hewan uji yang diinduksi minyak jarak. Sediaan uji diberikan satu jam sebelum induksi kemudian dilakukan pengamatan terhadap feses (frekuensi, konsistensi dan berat). Metode waktu lintas usus juga dilakukan pada percobaan ini dengan prinsip membandingkan usus yang dilalui marker dengan panjang usus seluruhnya. Dari pengujian antibakteri ekstrak daun suji mempunyai kemampuan penghambatan pada bakteri Shigella dysenteriae, Shigella flexneri, Eschericia coli, dan Salmonella typhi, dengan KHM berturut-turut  25000 µg/ml,  25000 µg/ml, 12500 µg/ml, dan > 25000 µg/ml. Dari hasil uji aktivitas antidiare daun suji kelompok dosis ekstrak yang mempunyai aktivitas dalam memproteksi diare oleh minyak jarak yaitu dosis 50 mg/kgbb, dosis ini dapat menurunkan frekuensi defekasi  berbeda bermakna disbanding kelompok kontrol (p<0,05) , dosis 25 mg/kgbb dan 100 mg/kgbb dapat meningkatkan konsistensi dan menurunkan berat feses.
AKTIVITAS ANTIHIPERURISEMIA EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR Elis - Susilawati; Ika Kurnia Sukmawati; Rizal - Abdullah
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI INDONESIA Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.506 KB) | DOI: 10.58327/jstfi.v8i1.96

Abstract

Abstrak Hiperurisemia merupakan kondisi tingginya konsentrasi kadar asam urat di dalam darah. Hati ayam adalah makanan tinggi purin yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Daun pepaya secara empiris digunakan sebagai antihiperurisemia. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui efek jus hati ayam dan kalium oksonat sebagai penginduksi tingginya kadar asam urat dalam darah dan dosis terbaik ekstrak daun papaya menurunkan kadar asam urat dalam darah. Pengujian aktivitas menggunakan tikus jantan galur wistar yang diinduksi jus hati ayam 25 mg/kg BB dan kalium oksonat 10 mg/kg BB. Terapi di lakukan menggunakan ekstrak etanol daun papaya dengan dosis 100,150,200 mg/kg BB. Kadar asam urat diukur menggunakan microlab 300 setelah 30 menit.  Hasil penelitian menunjukan bahwa penginduksi dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah pada menit ke 150 sebesar 4,19 mg/dL. Rata rata penurunan  kadar asam urat dalam darah pada menit ke 150, allopurinol dosis 10 mg/kg BB 2,65 mg/dL; dan untuk ekstrak daun pepaya dosis 100 mg/kg BB, 150 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB dengan urutan  3,81 mg/dL; 3,66 mg/dL; dan 2,72 mg/dL. Dapat disimpulkan bahwa jus hati ayam dan kalium oksonat dapat meningkatkan kadar asam urat dan dosis terbaik ekstrak daun papaya untuk menurunkan  kadar asam urat dalam darah tikus yaitu dosis 200 mg/kg BB. Kata Kunci : Hiperurisemia, Hati Ayam, Daun Pepaya, Allopurinol  Abstract Hyperuricemia is a condition of high levels of uric acid in the blood. Chicken liver is one of the purin foods that highly consumpted by Indonesian people. Papaya leaves are empirically used as an antihyperuricemia. The aim of this research were to determine the effect of chicken liver juice and potassium oxonate as an induction of high levels of uric acid and the best dose of papaya leaf extract to reduce levels of uric acid in the blood. Activity test was done using wistar strain male rats  induced by chicken liver juice 20 mg/Kg BW and potassium oxonate 10mg/Kg BW. Therapy was carried out using ethanol extract of papaya leaves at a dose of 100,150,200 mg / kg BW. Uric acid levels were measured using microlab 300 after 30 minutes injection. The results showed that the induction can increase uric acid levels in the blood at 150 minutes by 4.19 mg / dL. The average decrease in uric acid levels at 150 minutes for allopurinol dose 10 mg/Kg BW was 2,65 mg/dL and for extract papaya leaves at a dose of 100 mg/Kg BW, 150 mg/Kg BW, 200 mg/Kg BW respectively were 3,81 mg/dL, 3,65 mg/dL and 2,72 mg/dL. It can be concluded that chicken liver juice and potassium oxonate can increase uric acid levels and the best dose of papaya leaf extract to reduce uric acid levels in rat blood is 200 mg / kg BW. Keywords: Hyperuricemia, Chicken Liver, Papaya Leaf, Allopurinol________________________________________________________