Desa Plunturan sebagai lokasi pengabdian menginginkan adanya usaha-usaha bersama dalam segala hal terutama upaya menggerakan semua potensi secara optimal agar perekonomian desanya dapat meningkat yang berarap hasilnya akan berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakatnya. Pengembangan dan peningkatan Sumber Daya Manusia pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) saat ini sudah menjadi kebutuhan mutlak yang harus dimiliki sebuah badan usaha, apalagi badan usaha milik desa yang harus bersaing dalam upaya mewujudkan pelayanan prima kepada anggotanya. Hal ini menjadi penting manakala pemerintah desa telah berkomitmen untuk membuka usaha guna mengangkat perekonomian yang kemudian berujung mensejahterakan warga di desanya. Seiring dengan perkembangannya sebagai usaha yang bergerak dalam bidang jasa Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) harus mampu menjadi penopang perekonomian. Hadirnya Badan Usaha Milik Desa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari geliat perekonomian masyarakatnya. Dibutuhkan strategi dari pengelola BUMDES yang secara internal mampu berkomunikasi dengan anggota atau masyarakanya dengan cara melakukan pendampingan, perencanaan (planning), penyampaian pesan (massage) melalui kombinasi berbagai unsur komunikasi seperti frekuensi, formalitas, isi dan saluran komunikasi. Implikasi yang diharapkan dari pelatihan adalah meningkatnya pelayanan prima yang memuaskan dalam segala hal mulai tingkat atas sampai dengan tingkat bawah, terutama ide-ide kreatif dari pengeloa Bumdes itu sendiri dan produk jasa tersebut akan berbanding lurus manakala ada proses pendampingan dan pelatihan yang terus-menerus dari pihak lain sehingga kinerja pengelola Bumdes akan meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusianya (SDM).