Yohannes Cosmas Simbolon
Program Studi Magister Ilmu Akuntansi, Universitas Sumatera Utara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh PAD, SILPA, DAU, DAK dan DBH Terhadap Alokasi Belanja Modal: Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara, Bangka Belitung, Kepulauan Riau dan Bengkulu periode 2012-2018 Yohannes Cosmas Simbolon; Azhar Maksum; Erwin Abubakar
Jurnal Sains Sosio Humaniora Vol. 4 No. 2 (2020): Volume 4, Nomor 2, Desember 2020
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jssh.v4i2.11546

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendapatan Asli Daerah(PAD), Selisih Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) dan Dana Perimbangan (DAU, DAK dan DBH) terhadap pengalokasian anggaran belanja modal. Selain itu, penelitian ini juga akan menguji variabel pertumbuhan ekonomi yang dijadikan sebagai variabel pemoderasi. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif. Populasi dalam penelian ini adalahPemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara, Bangka Belitung, Kepulauan Riau dan Bengkulu.Pengambilan Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, maka jumlah sampel penelitian diketahui adalah sebanyak 46Kabupaten/Kota. Penelitian ini dilakukan untuk periode 2012-2018 yaitu 7 tahun maka jumlah observasi dalam penelitian ini adalah 322 obsrevasi. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Data Panel dan Uji moderasi secara Interaksi dengen menggunakan software STATA. Hasil pengujian dalam penelitian ini pada alfa 5% menunjukkan bahwaSiLPA, DAK dan DBH memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pengalokasian anggaran belanja modal. Sedangkan PAD dan DAU tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap pengalokasian anggaran belanja modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara, Bangka Belitung, Kepulauan Riau dan Bengkulu. Selain itu, variabel moderasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pertumbuhan ekonomi terbukti mampu dijadikan sebagai variabel pemoderasi dalam pengaruh PAD dan DAU terhadap pengalokasian anggaran belanja modal. Namun pertumbuhan ekonomi tidak mampu dijadikan variabel moderasi pada pengaruh SiLPA, DAK dan DBH terhadap pengalokasian anggaran belanja modal.