Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan Komunitas Desa Tradisional Cireundeu Melalui Kemitraan Corporate Social Responsibility (CSR) Gandhi Pharmacista
Jurnal Soshum Insentif Vol 2 No 2 (Oktober, 2019): Jurnal Soshum Insentif
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.696 KB) | DOI: 10.36787/jsi.v2i2.127

Abstract

Mengembangkan budaya Sunda adalah bentuk implementasi dari visi dan misi Universitas Pasundan sebagai salah satu implementasi dari Tridharma Pendidikan Tinggi. Penelitian ini bermaksud untuk meneliti keberadaan desa tradisional Cireundeu. Desa Cireundeu adalah Desa Adat yang masih mempertahankan keberadaan budaya leluhur, dan berpotensi menjadi Desa Ekowisata. Salah satu pendukungnya adalah faktor alam yang masih indah, dan budaya yang masih dilestarikan, serta filosofi Sunda yang menjadi dasar kehidupan sosialnya. Penelitian ini didahului oleh studi literatur dan kemudian dibandingkan dengan data lapangan yang diambil dari hasil pengamatan langsung dan studi dekat komunitas bisnis yang telah menggunakan skema piramida. Untuk membuktikan validitas data, verifikasi menggunakan analisis kualitatif untuk mengidentifikasi nilai-nilai budaya komunal dan disalahgunakan dalam pola rekrutmen. Selanjutnya, akan ada identifikasi pemberdayaan nilai-nilai komunal dalam kegiatan mediasi. Latar belakang ini menggambarkan pentingnya melestarikan budaya, khususnya budaya Sunda. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk memeriksa dan mencari tahu model apa yang dapat diterapkan pada Desa Adat untuk menjadi Desa Ekowisata. Sasaran jangka panjang yang ingin dicapai diharapkan dengan adanya Ekowisata Desa Adat Cireundeu untuk mewujudkan pelestarian budaya masyarakat Desa Adat dalam meningkatkan taraf hidup, sehingga sasaran penelitian ini adalah perumusan model pengembangan masyarakat melalui model kemitraan CSR sehingga mewujudkan Ekowisata Desa Adat Cireundeu.
Legal Responsibility of the Expedition Company for Consumer Losses Due to Loss of Goods in the Goods Delivery Service it Provides Gandhi Pharmacista
Journal of Economics and Business (JECOMBI) Vol. 4 No. 03 (2024): Journal of Economics and Business (JECOMBI), Mei 2024
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58471/jecombi.v4i03.86

Abstract

This research aims to analyze the legal responsibility attached to expedition companies related to loss of goods in the delivery process and its impact on consumers. The phenomenon of lost goods during delivery often raises questions regarding the legal obligations of expedition companies in compensating for losses experienced by consumers. This research uses normative and empirical legal research methods by exploring data through interviews with related parties and analysis of relevant legal documents. The research results show that cargo and expedition companies have strong responsibilities in the distribution of goods based on legal grounds, such as Article 91 of the Commercial Code and the Consumer Protection Law. Responsibility involves aspects such as security, quality assurance, and correct information to consumers. Law Number 22 of 2009 emphasizes the responsibility of public transportation companies for consumer losses during the delivery process. The dispute resolution process can be carried out peacefully through conciliation, mediation or arbitration, before involving the Consumer Dispute Resolution Agency or court. If a violation occurs, consumers can file a civil lawsuit in accordance with Articles 1244-1245 of the Civil Code to enforce their rights. In addition, expedition companies that provide insurance can be considered a form of legal protection in accordance with the insurance principles regulated by Law Number 2 of 1992.