Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KEBUTUHAN DALAM PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO BAHASA INGGRIS UNTUK PEMBELAJARAN MENYIMAK PADA SISWA SMP N 5 NGAWEN GUNUNGKIDUL nFn Suparti
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 6, No 1 (2018): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v6n1.p1--22

Abstract

This study aimed at presenting need analysis results related to listening skill problems encountered by the students of SMP N 5 Ngawen, Gunungkidul and the format of English audio media for teaching listening skills which was conducted between March till April 2018. There were 50 students, two practisioners, and two native speakers involved in this study.  The data were collected by using two kinds of instruments namely questionnaires and an interview guide. The results showed that: (1) the language ability of the students were relatively low although 92% of the students had learned English since they were in the kindergarten or elementary schools; (2) 58% students considered that listening was the most difficult skills among the three other skills (reading, writing, speaking); (3) the listening problems faced by the students were categorized into three aspects, namely: the content aspects, the environment aspects, and the learner aspects. The first aspect included vocabularies, sentences/expressions, pronunciation, the length of the texts, and the speed in reading the scripts. The second aspect is about the environment/atmosphere aspect included namely the quality of the audio programmes; facilities, and noise. The third was the learner aspects namely the sub-skills of listening comprehension. Moreover, there were some information related to the technical aspects namely the ideal duration of an audio program and the format of the English audio media. In fact, the results of the research could be used as a guidance in designing a model of English audio media for improving listening skills among the target students. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai permasalahan pembelajaran menyimak (listening) dan kebutuhan pembelajaran listening pada siswa SMPN 5 Ngawen, Gunungkidul. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2018 dengan metode pengumpulan data berupa kuesioner dan wawancara. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling yang melibatkan 50 responden siswa. Selain siswa, penelitian ini melibatkan tiga praktisi pendidikan/guru dan dua native speakers. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa: (1) kemampuan Bahasa Inggris siswa rendah meskipun 92% responden siswa telah belajar Bahasa Inggris sejak TK/SD;  (2) 58% siswa menganggap listening merupakan keterampilan bahasa tersulit dibanding reading, writing, dan speaking; dan (3) permasalahan dalam pembelajaran listening meliputi aspek materi, lingkungan/atmosfir, dan dari sisi pebelajar/learners. Aspek materi yang diungkap meliputi pemilihan tema, kosakata, kalimat/ujaran, pronunciation, panjang pendek input text, dan kecepatan berbicara. Aspek lingkungan/atmosfir meliputi kualitas audio, peralatan, dan noise/kegaduhan saat pemutaran media sedangkan dari sisi pebelajar meliputi sub-skills dalam listening comprehension yang belum dikuasai dan perlu dikuasai siswa. Selain itu, diperoleh juga informasi terkait hal teknis misalnya durasi audio dan format sajian media. Secara umum, hasil analisis kebutuhan ini dapat dimanfaatkan sebagai pedoman dalam menyusun rancangan model media audio pembelajaran listening untuk siswa SMP pada tahapan kedua dalam proses pengembangan desain instruksional, yaitu tahapan desain.
PENGEMBANGAN MODEL MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN BERMUATAN PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI nFn Suparti; Mariana Susanti
Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 5, No 2 (2017): Kwangsan
Publisher : Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31800/jtp.kw.v5n2.p101--114

Abstract

Learning while playing is one of the educational principles of Early Childhood Education (PAUD). Through games, traditional games, in particular, child development aspects can be improved. However, teachers face the lack of traditional game references so that a medium is needed. This study aimed to produce a Model of Audio Instructional Media for Early Childhood Education, called Permata Nusantara. Permata Nusantara was developed by using ADDIE approach (Analysis-Design-Development-Evaluation-Implementation). After having completed the need analysis, the blueprint of the model was designed and the production stage conducted. Then, instructional audio media model with traditional games as its content was brought to be evaluated by the subject ma er and media specialists for better-improved quality. The following stage is the implementation, involving teachers and children. The instruments used for collecting data and information were questionnaires, interview guides, and observation sheets. The majority of respondents (83,4%) considered that the developed instructional audio media model was good and suitable to use for early childhood education in improving the spiritual attitude, the social attitude, knowledge, and skills for children in Early Childhood Education. AbtrakBelajar melalui bermain merupakan salah satu prinsip pembelajaran di PAUD. Melalui permainan, terutama permainan tradisonal, aspek perkembangan anak dapat ditingkatkan. Namun, guru-guru kekurangan referensi mengenai permainan tradisional yang ada sehingga dibutuhkan media yang dapat menjadi rujukan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Model Media Audio Pembelajaran Bermuatan Permainan Tradisional Anak Nusantara (Permata Nusan- tara) untuk PAUD dengan pendekatan ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Setelah melampaui tahap analisis kebutuhan, desain model atau cetak biru program dirancang dan diproduksi. Kemudian, hasil produk yang berupa media audio pembelajaran bermuatan permainan tradisional dievaluasi oleh ahli materi dan media dengan tujuan perbaikan produk. Selanjutnya dilakukan evaluasi pada tahap pemanfaatan media yang melibatkan guru dan anak PAUD dengan tujuan mengetahui tingkat kelayakan model media yang dikembangkan. Instrumen yang digunakan adalah angket, panduan wawancara, dan lembar pengamatan. Sebagian besar responden (83,4%) berpendapat bahwa model media audio pembelajaran bermuatan permainan tradisional dikategorikan sebagai model media audio pembelajaran yang baik dan cocok untuk menunjang pembelajaran di PAUD dalam meningkatkan kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan ketrampilan pada anak usia dini.