Raini Raini
SMPN 21 Pekanbaru

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII.2 SMP NEGERI 21 PEKANBARU Raini Raini
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2018): Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.351 KB) | DOI: 10.31849/dinamisia.v2i1.1080

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi belajar matematika siswa Kelas VIII.2 SMP Negeri 21 Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar matematika melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Take and Give siswa Kelas VIII.2 SMP Negeri 21 Pekanbaru, yang dilaksanakan selama 1 bulan. Sebagai Subjek dalam Penelitian ini adalah siswa Kelas VIII.2 SMP Negeri 21 Pekanbaru. Jumlah siswa yang dijadikan subjek penelitian sebanyak 40 orang siswa. Bentuk penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Instrumen penelitian ini terdiri dari instrumen motivasi belajar dan instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa. Berdasarkan deskripsi dan analisis data yang peneliti sajikan maka dapat Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan seperti disampaikan pada bab IV dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode cooperative learning tipe Take and Give dapat meningkatkan Motivasi belajar matematika siswa kelas VIII.2 SMP Negeri 21 Pekanbaru. Keberhasilan ini disebabkan dengan penerapan metode Cooperative learning Tipe Take and Give menimbulkan interaksi yang bersifat terbuka dan langsung di antara sesama siswa, memberikan kepada para siswa waktu untuk berfikir dan merespons serta saling bantu satu sama lain sehingga siswa lebih banyak memiliki kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi yang menyenangkan. Dengan kondisi tersebut maka tingkat penerimaan siswa akan meningkat dan pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajarnya. Pada siklus pertama menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa masih tergolong tinggi dengan skor 124, dengan rata-rata persentase 6 indikator motivasi belajar sebesar 51.7%. Sedangkan pada siklus II mencapai skor 187 (dalam kriteria tinggi), dengan rata-rata motivasi belajar siswa untuk indikator motivasi belajar (6 indikator) sebesar 77.9%.