Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBENTUKAN DAN PELAKSANAAN KELOMPOK PENDUKUNG ASI (KP ASI) DI RW 2 KELURAHAN SIALANG SAKTI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU TAHUN 2019 Fatiyani Alyensi
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2019): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v3i2.3383

Abstract

World Health Organization (WHO) tahun 2009 dan America Academy of Pediatric (AAP) tahun 2012 merekomendasikan pemberian nutrisi yang optimal bagi bayi baru lahir yakni dengan strategi global pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Pemberian ASI eksklusif masih belum sesuai target dapat berdampak pada gangguan psikomotor, kognitif, dan sosial serta secara klinis terjadi gangguan pertumbuhan. Data Dinas Kesehatan Provinsi Riau tahun 2015 menyebutkan cakupan ASI eksklusif Provinsi Riau sebesar 68,8 % dan data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tahun 2015 sebesar 71,3%. Berdasarkan data di Puskesmas Rejosari di Kelurahan Sialang Sakti tahun 2018 bahwa capaian ASI Ekslusif hanya sebesar 43,8%, merupakan capaian yang paling rendah diwilayah kota Pekanbaru. Beberapa kader diwilayah kerja ini sudah pernah mendapat sedikit paparan mengenai ASI Ekslusif namun cakupan pemberian ASI Ekslusif masih rendah. Dan perlu dilakukan Pembentukan dan Pembinaan KP-ASI sebagai pengabdian masyarakat untuk wilayah kerja Puskesmas Rejosari Kelurahan Sialang Sakti Kecamatan Tenayan Raya tahun 2019. Tujuan pengabdian masyarakt ini adalah terbentuknya dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan Kelompok pendukung ASI (KP-ASI). Sasaran adalah ibu hami, menyusui dan kader yang berjumlah 11 orang. Kegiatan dilaksanakan dari bulan Mei – Juli 2019. Hasilnya terdapat peningkatan pengetahuan ibu KP ASI pada materi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dari rata-rata 60 menjadi 80, peningkatan pengetahuan ibu KP ASI pada materi menyusui dari rata-rata 70 menjadi 90, peningkatan keterampilan ibu KP ASI dalam memberikan KIE yaitu 83.75. Disarankan adanya pendampingan dari pihak Puskesmas Rejosari dalam setiap kegiatan kelompok pendukung ASI dan dilanjutkan kegiatan pengabdian masyarakat dengan monitoring dan evaluasi KP ASI.
PERBANDINGAN SENAM NIFAS DAN PEMBERIAN DAUN UBI JALAR UNGU TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS TELUK BELITUNG KECAMATAN MERBAU KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI Fatiyani Alyensi; Lailiyana; Siti Aisyah
Jurnal Doppler Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Doppler
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perdarahan setelah persalinan 50% - 60% disebabkan karena kelemahan atau tidak adanya kontraksi uterus. Untuk itu penting dilakukannya pelayanan nifas bagi ibu sebagai salah satu pilar utama dalam strategi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI). Beberapa teknik nonfarmakologi yang telah dikenal untuk mempercepat involusi uterus diantaranya adalah senam nifas dan pemberian rebusan daun ubi jalar ungu. Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti di UPT Puskesmas Teluk Belitung, dari 10 orang ibu nifas sebagian besar belum pernah melakukan senam nifas dan meminum rebusan daun ubi jalar ungu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan senam nifas dan pemberian daun ubi jalar ungu terhadap penurunan Tinggi Fundus Uteri pada ibu nifas di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Teluk Belitung Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2022. Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan rancangan quasi experimental menggunakan satu kelompok kontrol dan satu kelompok eksperimen dengan metode two group pre test and post test design. Jumlah sampel penelitian ini yaitu 10 orang setiap kelompok. Metode pengumpulan data dengan metode observasi. Uji yang digunakan adalah uji Mann Whitney dengan taraf signifikasi 95 %. Hasil penelitian didapatkan selisih penurunan TFU setelah pemberian daun ubi jalar ungu pada ibu nifas yaitu 8,85 cm Selisih penurunan TFU setelah senam nifas yaitu 10,4 cm. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan senam nifas dan ubi jalar ungu terhadap penurunan TFU pada ibu nifas di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Teluk Belitung Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti dengan nilai p=0,006. Diharapkan petugas kesehatan dapat memberikan tambahan pendidikan kesehatan senam nifas terhadap penurunan TFU sehingga ibu nifas tidak hanya mendapatkan pelayanan kesehatan, tetapi juga mendapatkan pengetahuan atau pendidikan kesehatan mengenai senam nifas.
PERBANDINGAN SENAM NIFAS DAN PEMBERIAN DAUN UBI JALAR UNGU TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS TELUK BELITUNG KECAMATAN MERBAU KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI Fatiyani Alyensi; Lailiyana; Siti Aisyah
Jurnal Doppler Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Doppler
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perdarahan setelah persalinan 50% - 60% disebabkan karena kelemahan atau tidak adanya kontraksi uterus. Untuk itu penting dilakukannya pelayanan nifas bagi ibu sebagai salah satu pilar utama dalam strategi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI). Beberapa teknik nonfarmakologi yang telah dikenal untuk mempercepat involusi uterus diantaranya adalah senam nifas dan pemberian rebusan daun ubi jalar ungu. Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti di UPT Puskesmas Teluk Belitung, dari 10 orang ibu nifas sebagian besar belum pernah melakukan senam nifas dan meminum rebusan daun ubi jalar ungu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan senam nifas dan pemberian daun ubi jalar ungu terhadap penurunan Tinggi Fundus Uteri pada ibu nifas di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Teluk Belitung Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2022. Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan rancangan quasi experimental menggunakan satu kelompok kontrol dan satu kelompok eksperimen dengan metode two group pre test and post test design. Jumlah sampel penelitian ini yaitu 10 orang setiap kelompok. Metode pengumpulan data dengan metode observasi. Uji yang digunakan adalah uji Mann Whitney dengan taraf signifikasi 95 %. Hasil penelitian didapatkan selisih penurunan TFU setelah pemberian daun ubi jalar ungu pada ibu nifas yaitu 8,85 cm Selisih penurunan TFU setelah senam nifas yaitu 10,4 cm. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan senam nifas dan ubi jalar ungu terhadap penurunan TFU pada ibu nifas di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Teluk Belitung Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti dengan nilai p=0,006. Diharapkan petugas kesehatan dapat memberikan tambahan pendidikan kesehatan senam nifas terhadap penurunan TFU sehingga ibu nifas tidak hanya mendapatkan pelayanan kesehatan, tetapi juga mendapatkan pengetahuan atau pendidikan kesehatan mengenai senam nifas.