Abstrak Kecamatan Takeran merupakan salah satu kecamatan yang masuk dalam wilayah Kabupaten Magetan. Pemilihan daerah penelitian didasarkan karena kecamatan ini merupakan daerah yang pencapaian KB aktifnya paling rendah dan belum mencapai target sebesar 70% yang sudah ditetapkan pemerintah. Prevalensi KB di Kecamatan Takeran itu sendiri adalah sebesar 67,69%, keikutsertaan Pasangan Usia Subur (PUS) dihubungkan dengan beberapa faktor, diantaranya tingkat pengetahuan, pendidikan, dan pendapatan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, pendidikan, dan pendapatan dengan keikutsertaan Pasangan Usia Subur (PUS) menjadi akseptor keluarga berencana di Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian survey. Populasi dalam penelitian ini yaitu total pasangan usia subur yang ada di Desa Kuwonharjo, Kepuhrejo, dan Takeran. Penentuan pemilihan lokasi penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel responden dengan menggunakan teknik systematic random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara berpedoman kuesioner dan dokumentasi. Analisis data menggunakan program SPSS versi 16. Uji yang digunakan untuk mengetahui adanya hubungan menggunakan uji chi square, sedangkan untuk mengetahui faktor atau variabel yang paling signifikan menggunakan regresi logistic berganda. Hasil penelitian dengan uji chi square menunjukkan bahwa di Kecamatan Takeran tingkat pengetahuan p = 0,000, pendidikan p = 0,012, dan pendapatan p = 0,014. Tingkat pengetahuan, pendidikan, dan pendapatan di Kecamatan Takeran memiliki hubungan yang signifikan dengan keikutsertaan pasangan usia subur menjadi akseptor keluarga berencana karena p < α yang mana nilai α adalah sebesar 0,05. Berdasarkan uji regresi logistic berganda faktor yang memiliki hubungan paling signifikan dengan keikutsertaan pasangan usia subur menjadi akseptor keluarga berencana di Kecamatan Takeran adalah tingkat pengetahuan dengan nilai p = 0,002. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, pendidikan, pendapatan, Keluarga Berencana