Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

DINAMIKA KENDALI PID PADA SINGLE LINK FLEXIBLE JOINT MANIPULATOR ROBOT MENGGUNAKAN TUNING ZIEGLER NICHLOS DAN TYREUS – LUYBEN Farid . Baskoro; Achmad . Khoirudin; Muhammad Syariffuddien Zuhrie; Puput Wanarti Rusimamto; I Gusti Putu Asto Buditjahjanto
JURNAL TEKNIK ELEKTRO Vol 10 No 2 (2021): MEI 2021
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jte.v10n2.p299-305

Abstract

Pada sistem robot modern fleksibelitas ialah kemampuan yang kurang diharapkan pada robot manipulator. Karena hal ini menyebabkan terjadinya getaran serta lendutan atau yang biasa disebut defleksi statis. Getaran atau yang biasa disebut vibrasi ialah momen gerakan bolak-balik yang terdapat pada jangkauan waktu. Getaran sendiri memiliki hubungan dengan gerak naik-turun gelombang atau osilasi benda serta gaya yang mempengaruhi gerak benda tersebut. Getaran muncul dikarenakan salah satunya oleh pengaruh dari luar. Pengaruh dari vibrasi yakni membuat tingkat akurasi menurun. Tujuan dari penulisan artikel ini ialah untuk mengetahui dinamika kendali pid pada single link flexible joint manipulator robot menggunakan tuning Ziegler Nichlos dan Tyreus – Luyben.Hasil keluaran karakteristik Ts, Tr, serta Td pada 90o, 180o , serta 270o . dengan setting time PID sebesar 3,1 s, 3,07 s, serta 3,85 s maupun PID Tyreus –Luyben sebesar 1,748 s, 3,22 s, serta 4,5 s. Rise time PIDsebesar 1,375 s, 1,35 s, serta 1,25 s maupun PID Tyreus –Luyben sebesar 2,212 s, 4,0868 s, serta 6,0259 s. Delay time PID sebesar 0,43 s, 0,426 s, serta 0,39 s maupun PID Tyreus –Luyben sebesar 0,697 s, 1,2893 s, serta 1,9010 s. sehingga reaksi setting time(Ts) , rise time(Tr), serta delay time(Td) pada tuning Ziegler Nichlos terjadi lebih kecil dibandingkan dengan tuning Tyreus – Luyben. Kata kunci : Single Link Flexible Joint Manipulator Robot,Kendali PID, Ziegler Nichlos, Tyreus – Luyben. Abstrack In modern robot systems flexibility is a capability that is less expected in a robot manipulator. Because this causes vibration and deflection or commonly called static deflection. Vibration or commonly called vibration is a moment of alternating movements found in the range of time. Vibration itself has a relationship with wave up and down motion or oscillation of objects and forces that affect the motion of the object. Vibration arises because one of them by outside influences. The effect of vibration is to make the level of accuracy decrease. The purpose of writing this article is to determine the effect of PID control by the Tyreus-Luyben method on the vibration of a single link flexible joint manipulator robot.The output characteristics of Ts, Tr, and Td at 90o, 180o and 270o. with a PID time setting of 3.1 s, 3.07 s, and 3.85 s and PID Tyreus-Luben with 1,748 s, 3.22 s, and 4.5 s. PID Rise time of 1,375 s, 1.35 s, and 1.25 s and PID Tyreus-Luben with 2,212 s, 4.0868 s and 6.0259 s. Delay time of PID was 0.43 s, 0.426 s, and 0.39 s and PID Tyreus-Luben were 0.697 s, 1.2893 s and 1.9010 s. so the reaction setting time (Ts), rise time (Tr), and delay time (Td) on tuning Ziegler Nichlos low when compared with the tuning Tyreus - Luyben. Keywords: Single Link Flexible Joint Manipulator Robot, PID Control, Ziegler Nichlos, Tyreus – Luyben.
RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL INTENSITAS CAHAYA RUMAH KACA PADA BUDIDAYA BUNGA KRISAN MENGGUNAKAN METODE PID Muhammad Syariffuddien Zuhrie; Agus Mujahid Ahmad; Puput Wanarti Rusimamto; Nur Kholis
JURNAL TEKNIK ELEKTRO Vol 10 No 2 (2021): MEI 2021
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jte.v10n2.p351-357

Abstract

Rumah kaca merupakan bangunan yang dibuat oleh manusia untuk membudidayakan tanaman. Penggunaan kaca bermaksud untuk mencegah energi naik ke atas dan mengalir keluar. Rumah kaca dapat menyimpan energi yang dihasilkan oleh sinar matahari dan memanaskan tumbuhan maupun tanah yang ada di dalamnya, sehingga dapat melindungi tanaman dari panas maupun dingin yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil dan mengetahui hasil uji sistem kontrol intensitas cahaya rumah kaca terhadap budidaya bunga krisan yang menggunakan kontroler PID, jadi respon intensitas cahaya plant miniatur rumah kaca dapat diperbaiki supaya tetap stabil sesuai dengan nilai level intensitas cahaya setpoint yang ditetapkan. Perancangan metode pengontrolan terhadap kontroler PID menggunakan karakteristik respon sistem orde kedua guna identifikasi plant supaya mendapatkan model matematis dan nilai logika guna kontroler PID sesuai dengan karakteristik respon sistem. Penggunaan Arduino Uno dalam merancang hardware untuk miniatur plant sebagai pusat kontroler dengan cara kontroler PID dimasukkan demi menjaga kestabilan intensitas cahaya plant yang berintegrasi dengan bohlam sebagai sumber cahaya serta sensor LDR sebagai pembaca kondisi intensitas cahaya pada plant. Respon hasil pengujian sistem kontrol intensitas cahaya rumah kaca pada budidaya bunga krisan menggunakan kontroler PID lebih baik dibandingkan sistem tanpa menggunakan kontroler PID di mana saat menggunakan kontroler PID, intensitas cahaya lebih mendekati setpoint (80 Lux) dibandingkan saat tidak menggunakan kontroler PID, dan error steady state saat menggunakan kontroler PID kecil (0,146 %) dibandingkan saat tidak menggunakan kontroler PID (0,985 %). Kata Kunci : Rumah Kaca, Kontrol Intensitas Cahaya, Kontroler PID, Arduino Uno, Sensor LDR
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN SELF BALANCING PADA PROPELLER DUAL-MOTOR BERBASIS FLC-PID Eka Andila Putri.K.K; Muhammad Syariffuddien Zuhrie; I Gusti Putu Asto Buditjahjanto; Lilik . Anifah
JURNAL TEKNIK ELEKTRO Vol 10 No 2 (2021): MEI 2021
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jte.v10n2.p359-367

Abstract

Abstrak Kendaraan udara tak berawak atau Unmanned Aerial Vechine (UAV) adalah desain pesawat di mana pilot tidak lagi digunakan untuk mengoperasikannya, dan biasanya dikendalikan oleh remote control. Sebuah pesawat tak berawak jenis helikopter dengan dua baling-baling disebut dengan dual-motor atau dual-copter. Masalah pada saat penggunaan dual-motor adalah ketidakstabilan sistem atas perubahan beban yang akan mempengaruhi sikap terbang, sehingga mengakibatkan pesawat terjatuh dari ketinggian tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah menggunakan FLC-PID untuk merancang sistem kendali self-balancing pada propeller dual-motor. Sehingga pada saat terjadi gangguan beban, sistem dapat menyeimbangkan sikap terbang dari dual-motor. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan software Matlab 2018a untuk simulasi sistem self balancing. Data yang digunakan merupakan data skunder yang diperoleh dari peneliti sebelumnya sebagai acuan nilai parameter setiap komponen. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa sistem kendali FLC-PID dapat bekerja dengan baik pada sistem self balancing propeller dual-rotor. Hal ini dapat dilihat dari hasil simulasi bahwa, dibandingkan dengan kontrol fuzzy, kontrol FLC-PID dapat mempercepat respon waktu sistem. Hasil yang diperoleh adalah delay time = 0.10 s, rise time = 0.12 s, setling time = 0.82 s, maximum peak = 26.1%, dan error steay state = 0.0014%. Kata kunci: Dual-rotor, FLC-PID, self-balancing.
Desain Sistem Kontrol Ketinggian Air Bendungan Menggunakan Metode Optimasi Genetic Algorithm Arif Setiawan; Muhammad Syariffuddien Zuhrie; Lilik Anifah; I Gusti Putu Asto Buditjahjanto
JURNAL TEKNIK ELEKTRO Vol 10 No 2 (2021): MEI 2021
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jte.v10n2.p517-525

Abstract

Abstrak Bendungan adalah suatu wadah untuk menampung maupun menahan air. Manfaat dari bendungan sangat banyak sekali, salah satunya yaitu sebagai pengendali banjir, sehingga tidak terjadi bencana banjir dalam suatu wilayah tersebut. Dengan banyaknya manfaat bendungan, maka perlu adanya sistem kontrol yang dapat mengontrol ketinggian air bendungan agar ketinggian air tersebut tetap berada pada keadaan yang stabil. Pada penelitian ini penulis menerapkan metode optimasi Genetic Algorithm sebagai pengontrol ketinggian air pada bendungan untuk mendapatkan hasil respon sesuai dengan set point yang diinginkan dan dapat menggurangi overshoot dan error pada sistem tersebut. Metode optimasi Algoritma Genetika bertujuan mencari nilai Kp, Ki, dan Kd dengan optimal yang mana nilai tersebut akan diterapkan pada kontrol PID. Setelah melakukan penelitian, diperoleh parameter PID dengan menggunakan optimasi Genetic Algorithm yakni Kp = 4.75, Ki = 0.069, Kd = 59,666. Setelah mendapatkan parameter tersebut dilakukan pengujian secara simulasi dengan menggunakan software matlab yang mana didapatkan respon yang cukup baik dengan tidak adanya overshoot dan error pada sistem tersebut. Respon yang baik terdapat pada set point 12 cm dengan nilai rise time (tr) = 23.4905 s, settling time (ts) = 42.047 s, error steady state = 0%, overshoot = 0%. Meskipun pada metode fuzzy memiliki nilai rise time (tr) yang lebih baik, namun dengan metode optimasi Genetic Algorithm mampu memperbaiki nilai settling time serta memperkecil nilai overshoot dan error pada sistem tersebut. Kata Kunci: Genetic Algorithm, Kontrol Ketinggian Air, PID.