Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah sosial budaya dan perilaku masyarakat yang masih ditemukan dalam membuang air besar sembarangan. Berdasarkan Hasil Studi Indonesia Sanitation Sector Development Program tahun 2006, masyarakat Indonesia yang berperilaku buang air besar sembarangan sebesar 48%. Selain itu, perilaku BABS ini sudah menjadi kebiasaan atau habit dikalangan masyarakat Cipinang. Hal tersebut dapat terjadi akibat rendahnya pengetahuan mengenai pola hidup sehat dan kesadaran masyarakat mengenai dampak dari prilaku BABS yang dilakukan. Sosialisasi bahaya buang air besar sembarangan ini bertujuan untuk dapat memberi pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan diri dan lingkungan dengan tidak melakukan BABS. Sasaran dari sosialisasi ini adalah masyarakat desa Cipinang, dengan pertimbangan di Desa Cipinang masih banyak masyarakat yang melakukan BABS dan tidak memiliki jamban sebagai sarana sanitasi mereka