Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS PERCEPATAN DURASI TERHADAP PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI TIME COST TRADE OFF METHOD ( STUDI KASUS : PEMBANGUNAN GEDUNG DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN SAMPANG ) Dedy Asmaroni; Ach. Fendi
Rekayasa: Jurnal Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2019): REKAYASA JURNAL TEKNIK SIPIL
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/rjrs.v4i2.786

Abstract

Dalam pembangunan gedung dimana suatu konstruksi pekerjaan suatu proyek  terdapat berbagai hal yang terjadi seperti, bertambahnya waktu dan kerusakan alat sehingga pelaksanaan akan mengakibatkan keterlambatan sehingga membutuhkan suatu perencanaan, penjadwalan serta pengendalian yang baik. Perencanaan dan penjadwalan yang kurang baik akan berdampak pada pekerjaan dan pelaksanaan konstruksi. Oleh karena itu, bisa dilakukan percepatan proyek konstruksi agar permasalahan yang ada bisa teratasi sesuai proses diharapkan. Metode yang digunakan pada penelitian ini merupaka metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus adalah penelitian suatu kasus studi atau subyek, tujuan dari studi kasus ini memberikan gambaran secara detail mengenai latar belakang dan sifat serta karakteristik khas dari suatu kasus studi sehingga dapat memahami objek yang ditelitinya. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan dari hasil penjadwalan ulang pembangunan gedung kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian dengan menerapkan metode TCTO (Time Cost Trade Off) didapat waktu penyelesaian akibat percepatan adalah 133 hari dari durasi penyelesaian sebesar 150 hari jadi diperlukan percepatan 17 hari agar proyek dapat selesai sesuai target rencana. Adapun biaya total akibat dilakukan percepatan sebesar Rp. 1.256.929.349 dari biaya sebelumnya Rp. 1.227.823.795 terjadi penambahan biaya sebesar Rp. 29.105.553 sehingga didapat 2,37% kenaikan anggaran.
Analisa Kualitas Pekerjaan Dinding Dengan Bata Merah dan Bata Ringan (Studi Kasus : Perumahan Type 46 Di Kabupaten Pamekasan) Dedy Asmaroni
Rekayasa: Jurnal Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2020): JURNAL REKAYASA TEKNIK SIPIL
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/rjrs.v5i1.857

Abstract

Abstrak : Perencanaan bangunan, tidak lepas dari elemen vertikal yang disebut juga dinding. Pada umumnya suatu bangunan sering direncanakan menggunakan dinding batu bata merah. Akan tetapi akhir-akhir ini muncul alternatif baru pengganti bata merah sebagai dinding yaitu berupa batu bata ringan, baik pada bangunan tingkat tinggi atau bangunan sederhana. Inovasi bata ringan ini digunakan karena lebih cepat dan lebih murah namun memiliki kekurangan dari segi mutu dan ketahanan jika dibandingkan dengan bata merah. Berdasarkan uraian tersebut, tujuan peneliti ini adalah untuk mendapatkan analisa kualitas pekerjaan dinding bata merah dan bata ringan serta mengetahui faktor yang paling dominan antara penggunaan bata ringan dan bata merah pada perumahan type 46 di Pamekasan. Dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) dapat membandingkan nilai koefisien beta masing- masing variabel dapat diketahui variabel metode pelaksanaan memiliki nilai koefisien beta terbesar yaitu 0,380.  Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa Kelima variabel berpengaruh terhadap variabel (Y) yaitu kualitas pekerjaan. Kualitas bata ringan lebih bagus digunakan pada pasangan dinding pembangunan perumahan. Faktor yang paling dominan pengaruhnya dalam pekerjaan dinding terhadap pembangunan perumahan type 46 di Pamekasan adalah metode pelaksanaan dengan nilai beta sebesar 0,380.
Pengaruh Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Pada Pembangunan Laboratorium Komputer SMP It Al-Haromain, SMPS Darul Ulum, Dan SMP Badrul Ulum Dedy Asmaroni; Ahmad Fatoni
Rekayasa: Jurnal Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2020): JURNAL REKAYASA TEKNIK SIPIL
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/rjrs.v5i2.1025

Abstract

Dalam mewujudkan suatu pembangunan konstruksi yang baik, tentunya kita harus melihat keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Karena secara umum proyek pembangunan direncanakan untuk mendirikan sebuah gedung yang berfungsi untuk kepentingan orang banyak, dimana pembangunan tersebut memiliki standart pembangunan gedung berbasis pemerintah dan semaksimal mungkin dalam pelaksanaan tersebut tidak mengalami resiko-resiko yang mempengaruhi dalam pekerjaan, khususnya pada keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada pembangunan konstruksi gedung. Pada Penelitian ini membahas mengenai pengaruh penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja pekerja proyek konstruksi pembangunan ruang laboratorium komputer SMP IT Al-Haromain, SMPS Darul Ulum dan SMP Badrul Ulum. Dari hasil Uji t : Ketiga variabel tidak berpengaruh terhadap variabel (Y),  sedangkan dari hasil uji f didapat Kecelakaan Kerja memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap Pengaruh K3 Terhadap Produktivitas Pekerja pada proyek Pembangunan Laboratorium Komputer di Kabupaten Pamekasan.
Analisa Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Pemerintah di Kabupaten Pamekasan Dedy Asmaroni
Rekayasa: Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2016): JURNAL REKAYASA TEKNIK SIPIL
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/rjrs.v1i1.178

Abstract

  Proyek pembangunan gedung pemerintah di Kabupaten Pamekasan dalam pelaksanaannya tidak memenuhi target waktu yang ditetapkan, seperti pembangunan Kantor Disperindag dan Pembangunan Rumah Sakit Waru. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan mendapatkan faktor yang paling dominan mempengaruhi keterlambatan waktu pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Gedung Pemerintah di Kabupaten Pamekasan serta menentukan strategi dan tindakan yang harus dilakukan kontraktor untuk mengatasi faktor-faktor tersebut. Metodologi analisis yang digunakan adalah analisa faktor dan analisis Regresi Linier Berganda terhadap jawaban dari kuisioner yang disebarkan kepada 50 responden dari pihak kontraktor, owner dan konsultan pengawas yang terlibat dalam proyek pembangunan Gedung Pemerintah di Kabupaten Pamekasan pada tahun anggaran 2013 yang mengalami keterlambatan.Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap keterlambatan waktu pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Gedung Pemerintah di Kabupaten Pamekasan adalah faktor Lingkungan Kerja (X1) dengan nilai koefisien ß sebesar 0,137. Faktor Keuangan (X6) dengan nilai koefisien ß sebesar 0,147. Dan faktor yang paling dominan adalah Faktor Tenaga Kerja (X2) dengan nilai koefisien ß sebesar 0,165. Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan keterampilan dan kemampuan tenaga kerja, salah satunya dengan cara mengikuti kursus dan pelatihan keterampilan kerja, sehingga kemampuannya semakin baik dan produktifitasnya semakin meningkat. 
Limbah Cangkang Telur dan Sekam Padi Sebagai Filler Dengan Batu Pecah Madura Sebagai Aggregat Pada Campuran ACWC Ahmad Fatoni; Dedy Asmaroni; Khairul Anam; Aldi Setiawan
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil Vol. 7 No. 1: March 2024
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jprs.v7i1.7613

Abstract

Filler is one of the additives in hot asphalt mix, and its cost is relatively high. Therefore, there is a need for innovation to utilize local materials that are more economical. In this study, rice husk ash and eggshell waste are utilized as fillers, and local crushed stone is used as the aggregate, considering the potential of local materials and their cost-effectiveness. These waste materials have been underutilized and have had environmental impacts. The research aims to investigate the influence of using rice husk ash and eggshell waste as fillers on the Marshall characteristics by employing the Marshall Test method to determine values such as stability, flow, VIM (voids in mix), VMA (voids in mineral aggregate), VFB (voids filled with bitumen), and Marshall Quotient (MQ). Fillers, in the amounts of 1%, 2%, 3%, 4%, and 5% of the total weight of the mix, will be used, with each using eggshell waste and rice husk ash in equal proportions of 50% of the total filler requirement, along with the use of local aggregate. The research findings indicate that using 4% and 5% eggshell waste and rice husk ash fillers produces good stability values, meeting the General Specifications for Road Works 2018 Division 6. However, the addition of 1%, 2%, and 3% of these fillers leads to a decrease in stability values. Furthermore, an increase in the percentage of eggshell waste and rice husk ash fillers by 2%, 3%, 45 and 5% contributes to a reduction in flow values or workability