Anung Haryono
Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN PELATIHAN TENAGA PENDIDIK DENGAN KOMPETENSI PROFESSIONAL GURU STUDI DI SEKOLAH VICTORY PLUS BEKASI I Gusti Ayu Agung Esa Citrawati; Anung Haryono
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 2 No 2 (2013): JULI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.569 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan yang positif dan signifikan antara manajemen pembelajaran dengan komptensi professional guru; pelatihan tenaga pendidik dengan kompetensi profesional guru; manajemen pembelajaran dan pelatihan tenaga pendidik secara bersama-sama dengan kompetensi profesional guru di Sekolah Victory Plus Bekasi.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian korelasional (correlational research).Populasi dalam penelitianiniadalahseluruh guru Sekolah Victory Plus Bekasi sebanyak 86 orang. Sampel penelitian adalah sebanyak 71 orang yang diambil dengan teknik simple random sampling.Instrumen penelitian yang digunakanberupakuesionerdenganmodel skalaLikert. Melaluiujivaliditasdanreliabilitasdiperolehpernyataan yang valid dan reliable sebanyak 31 butirpernyataanuntukvariablekompetensiprofesional guru; 32 pertanyaan untuk variable manajemen pembelajaran; 32 butir pernyataan untuk variable pelatihantenagapendidik; Data penelitianmemilikivarians yang sama (homogen), berdistribusi normal, dan linear.Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa 1) nilai koefisien korelasi (R) untuk manajemen pembelajaran dengan kompetensi profesional guru adalahsebesar 0,915, nilai thitung>ttabel (18,894>1,995), H0 ditolak. 2) nilai koefisien korelasi (R) untuk pelatihan tenaga pendidik dengan kompetensi profesional guru adalah sebesar 0,852; nilai thitung>ttabel (13,515 > 1,995), H0ditolak. 3) nilai koefisien korelasi ganda untuk manajemen pembelajaran dan pelatihan tenaga pendidik dengan kompetensi profesional guru adalah sebesar 0,929, nilaiFhitung>Ftabel (214,107 > 3,312), H0ditolak.Hasil penelitian adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara 1) manajemen pembelajaran dengan kompetensi profesional guru, 2) pelatihan tenaga pendidik dan kompetensi profesional guru, dan 3) manajemen pembelajaran dan pelatihan tenaga pendidik secara bersama-sama dengan kompetensi profesional guru. Kesimpulannya adalah jika kualitas manajemen pembelajaran dan pelatihan tenaga pendidik meningkat maka kualitas kompetensi profesional guru di Sekolah Victory Plus Bekasi juga akan meningkat Dengan demikian manajemen pembelajaran dan pelatihan tenaga pendidik harus terus ditingkatkanguna meningkatkan kualitas kompetensi professional guru di Sekolah Victory Plus Bekasi.Kata Kunci : Manajemen pembelajaran, pelatihan tenaga pendidik, kompetensi profesional guru
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD DALAM MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BAGI SISWA KELAS 10 SEKOLAH VICTORY PLUS Neni Rosmeriana Hutabarat; Anung Haryono
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 3 No 1 (2014): JANUARI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.538 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penerapan model pembelajaran koperatif tipe STAD dan meningkatkan kemampuan penguasaan pembelajaran TIK Siswa Kelas 10 SMA Victory Plus Kemang Pratama, Bekasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswa kelas 10 Andromeda sekolah menegah atas kecamatan Rawa Lumbu Kota Bekasi tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini melibatkan 19 orang siswa sebagai subyek penelitian.Data hasil belajar diperoleh melalui tes hasil belajar, sedangakan data kerja sama kelompok dikumpulkan melalui hasil pengamatan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (class action research).Penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini terdiri dari tiga siklus. Kekuragan proses pembelajaran pada siklus pertama diperbaiki pada proses pembelajaran pada siklus kedua, dan kekurangan proses pembelajaran pada siklus kedua diperbaiki pada pelaksnaan pembelajaran pada siklus ketiga. Selama penelitian ini dilakukan lima kali tes, yaitu tes awal, tes pada akhir siklus 1, 2, dan 3, serta tes akhiryang bersifat menyeluruh.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran pada mata pelajaran TIK meningkat setelah guru menggunakan model pembelajaran koperatif STAD dalam melaksanakan pembelajaran. Hasil tes akhir siswa kelas 10 SMA Victory Plus, Bekasi sudah mencapai ketuntasan hasil belajar. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran koperatif STAD efektif digunakan untuk pembelajaran TIK.Kedua, penggunaan model pembelajaran koperatif STAD dalam pembelajaran jaringan komputer dan internet dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas 10 SMA Victory Plus, Bekasi. Kemampuan siswa dapat dilihat dari hasil tesnya yang terbukti meningkat. Kalau dibandingkan hasil tes awal, tes akhir siklus 1, 2, dan 3, serta tes akhir terbukti meningkat.Siswa juga mampu menganalisis perangkat jaringan komputer dan jaringan yang ada di Sekolah Victory Plus, dengan menghitung jumlah perangkat yang digunakan dan menganalisis kegunaan perangkat tersebut. Jadi kemampuan siswa dalam menyerap materi pelajaran bukan hanya sampai tingkat pengetahuan dan pemahaman, melainkan sampai tingkat aplikasi, analisisis, dan sintesis.Ketiga, kreatifitas siswa dan kemampuan siswa dalam menyerap meteri pembelajaran dapat meningkat. Pembelajaran dengan metode koperatif menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, suasana kelas yang lebih hidup, lebih kreatif, lebih dinamis dan tidak menjenuhkan.Pada saat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berkelompok guru lebih mudah beinteraksi dengan siswa, suasana pembelajaran lebih santai, gembira, bersemangat, dinamis, tetapi efektif.Kata Kunci : Efektivitas, pembelajaran koperatif, model STAD
MANAJEMEN PROGRAM CAS (Creativity, Action, Service) DI GLOBAL JAYA INTERNATIONAL SCHOOL DI BINTARO JAYA SEKTOR IX TANGERANG SELATAN, BANTEN Anung Haryono
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 3 No 2 (2014): JULI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.492 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran komprehensif mengenai management program CAS di Global Jaya International School. Penelitian ini difokuskan kepada manajemen program creativity, action, service di Global Jaya International School di Bintaro Jaya Sektor IX, Tangerang Selatan, Banten. Mengenai pelaksanaan program CAS di Global Jaya International School, yang meliputi perencaan, pengorganisasian, penerapan, pengawasan, evaluasi, kendala, hasil yang dicapai dan dampaknya. Penelitian ini dilaksanakan di Global Jaya International School antara bulan Juni 2011 sampai Juni 2012.Obyek penelitian ini mengenai program CAS yang dilaksanakan oleh siswa Kelas 11 dan Kelas 12 di Global Jaya International School. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengamatan dan wawancara. Metode data triangulasi untuk memvalidasi data juga telah dilakukan dalam penelitian ini. Hasil studi menyimpulkan bahwa program CAS yang telah dilaksanakan di Global Jaya International School berlangsung baik dan bermanfaat bagi siswa serta masyarakat sekitar. Perlu dilaksanakan pengembangan program untuk memberi arah dan bimbingan para pihak yang berkepentingan dalam rangka mencapai tujuan sekolah yang lebih baik.. Siswa tampak bersemangat dan mendapatkan nilai-nilai hidup yang bermakna melalui kegiatan CAS karena telah berhasil mengekspresikan kreativitas, aksi dan pelayanan yang telah disadari menjadi bagian yang penting bagi siswa, dan warga di lingkungan di sekitarnya.Kata Kunci : kreativitas, aksi, pelayanan, pengembangan program
PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI TK PERTIWI ABHILASA, RAWAMANGUN, JAKARTA TIMUR Anung Haryono
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 4 No 2 (2015): JULI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.437 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dilakukan di TK Pertiwi Abhilasa, Rawamangun, .Jakarta Timur. (2) Bagaimana penerapan MBS mampu meningkatkan prestasi belajar siswa di TK Pertiwi Abhilasa tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif decriptif. Data dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan oleh peneliti dengan dua cara, yang pertama analisis data dilakukan ketika peneliti masih melakukan penelitian. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangglasi, yaitu trianggulasi sumber (source triangulation) dan trianggulasi metode (method triangulation) Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di TK Pertiwi Abhilasa dipakai untuk melaksanakan kurikulum nasional plus. Kurikulum Nasional dilaksanakan melalui program pembelajaran intrakurikuler. Beberapa mata pelajaran tambahan seperti menari, bermain, bahasa Inggris, dan bahasa Mandarin dilaksanakan sebagai program pembelajaran ekstrakurikuler. Program pembelajaran intrakurikuler dan program pembelajaran ekstrakurikuler dilaksanakan secara bersamaan. Kepala sekolah sebagai manajer, koordinator dan motivator bertindak sangat demokratis. Kepala sekolah setiap pagi berusaha menemui para guru untuk mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapi oleh para guru maupun siswa. Permasalahan yang ada didiskuiskan dan dicarikan pemecahannya secara bersama-sama. Kepala sekolah dapat memberdayakan guru dan mengikut sertakan mereka dalam menyusun rencana kegiatan, mengambil keputusan-keputuusan penting, mengatur penggunaan anggaran, dan menyusun organisasi sekolah. Kepala sekolah dapat memotivasi guru untuk mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan, penataran, seminar, dan workshop yang diselenggarakan oleh Kementreian Pendidikan dan Kebudayaan maupun yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama. (2) Dalam pengelolaan pembelajaran guru diberi keleluasaan dalam mengatur susunan kelas dan memilih metode pembelajaran, asalakan semuanya dilakukan demi untuk efisiensi dan efektifitas proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Metode mendongeng (bercerita) dapat digunakan untuk membentuk karakter, mengembangkan imajinasi, dan menumbuhkan rasa cinta kepada Tuhan, dan sesama. Dalam mengelola program pembelajaran ekstrakurikuler guru dapat memilih program pembelajaran yang dapat mengembangkan bakat, kreatifitas, imajinasi, menarik minat, serta mengembangkan otak kanan dan otak kiri secara harmonis.Hasil yang dicapai dapat dilihat dari banyaknya piala yang diperoleh siswa dalam lomba pesta seni, menari kreasi, dan karnaval. Prestasi yang baik itu merupakan hasil jerih payah kepala sekolah, guru-guru, dan juga peran orang tua murid mendukung kegiatan sekolah. Tentu saja hasil yang baik itu diperoleh karena para siswa telah belajar dengan baik dari guru, kepala sekolah, dan orang tua yang baik.
PARADIGMA BARU DALAM PROSES PEMBELAJARAN KONSEP, PRAKTEK, DAN PERMASALAHANNYA Anung Haryono
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 4 No 2 (2015): JULI
Publisher : Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Program Magister Administrasi/Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.611 KB)

Abstract

Tidak ada abstrak