Yudhistira Kaladewa
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IMPLEMENTASI SENSOR KEMIRINGAN SUDUT UNTUK ALAT BANTU (GRAB) GANTRY LUFFING CRANE (GLC) Yudhistira Kaladewa; Kukuh Aris Santoso
Jurnal Kajian Teknik Elektro Vol 6, No 2 (2021): JKTE VOL 6 NO 2 (SEPTEMBER 2021)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jkte.v6i2.5726

Abstract

Pada tahun 2017 PT. Port Of Tanjung Priok membeli alat bantu (grab) untuk kegiatan bongkar curah seperti gula, soda, gandum dan sulfur. Bahan tersebut berbentuk serbuk yang di mana sebagian besar merupakan bahan makanan. Grab tersebut menggunakan sistem hidraulik dengan tanki tidak bertekanan. Permasalahan yang dihadapi ketika grab bahan curah di lumbung kapal dalam posisi miring. Jika kemiringan melebihi 15ยบ sesuai dengan batas yang ada pada manual book maka kemungkinan besar oli akan keluar melalui breather pada tutup tanki. Dengan ditambah sensor kemiringan pada grab dapat meminimalisir terjadinya tumpahan oli. Modul sensor kemiringan ini menggunakan sensor MPU6050 yang di dalamnya sudah terintegrasi dua sensor yaitu Accelerometer dan Gyroscope. Dengan menggunakan Arduino Uno sebagai pusat sistem yang sangat mudah untuk di program karena menggunakan bahasa pemrograman C++ yang mudah dipahami pemula. Data dari sensor MPU6050 akan di olah oleh Arduino Uno dan dikirim dengan Modul Radio Frequency yaitu transmitter STX882 dan receiver SRX882 dan diolah Arduino Uno pada kabin operator untuk memperingati jika melebihi batas kemiringan yang ditentukan. Peringatan berupa bunyi buzzer dan tampilan karakter pada LCD 2x16. Dari peringatan tersebut operator langsung sigap untuk memposisikan grab ke posisi seimbang sehingga meminimalisir tumpahan oli. Grab dengan penambahan sensor kemiringan menghasilkan nilai rata-rata efisiensi 11,03% lebih unggul dalam jumlah material curah yang di bongkar dari kapal ke mobil truk. Kegiatan operasi dapat berjalan lancar karena pengurangan waktu mengisi ulang oli hidraulik dan menjaga terkontaminasi bahan curah