Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian Kesejahteraan Petani kelapa Sawit Di Desa Talang Makmur Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat Siti Abir Wulandari; Andi Wiranata
Jurnal MeA (Media Agribisnis) Vol 7, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/mea.v7i1.107

Abstract

Pendapatan dan pengeluaran dalam kegiatan usahatani dianggap memiliki pengaruh penting terhadap kesejahteraan keluarga. Petani akan berusaha meningkatkan produktivitas kerjanya untuk meningkatkan pendapatan sehingga akan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Pengusahaan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Tebing Tinggi lebih dominan dibandingkan dengan jenis komoditas perkebunan lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerimaan dan pengeluaran serta mengkaji kesejahteraan petani kelapa sawit di Desa Talang Makmur Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Penelitian dilakukan di Desa Talang Makmur Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjab Barat. Responden dipilih berdasarkan kriteria yang sesuai dengan kebutuhan data penelitian. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif baik kuantitatif maupun kualitatif untuk menggambarkan penerimaan, pengeluaran  dan kesejahteraan petani.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata penerimaan petani kelapa sawit di Desa Talang Makmur Kecamatan Tebing Tinggi selama satu tahun sebesar Rp 6.347.802,-/bulan dengan kisaran penerimaan terendah sebesar Rp.3.278.571,-/bulan dan penerimaan tertinggi sebesar Rp.6.390.000,-/bulan. Rata-rata pengeluaran petani kelapa sawit di Desa Talang Makmur Kecamatan Tebing Tinggi terdiri dari pengeluaran factor produksi sebesar Rp. 409.981,-/bulan, sedangkan pengeluaran konsumsi sebesar Rp 1.966.945,-/bulan.  Kesejahteraan petani kelapa sawit di Desa Talang Makmur Kecamatan Tebing Tinggi masuk dalam kategori sejahtera dengan nilai NTS sebesar 2 (NTS>1), yang berarti nilai penerimaan lebih besar dari jumlah yang dikeluarkan baik untuk usahatani maupun konsumsi rumah tangga. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan petani dari usahatani kelapa sawit sudah mampu memenuhi atau melebihi  pengeluaran (pengeluaran konsumsi rumah tangga dan pengeluaran biaya produksi) yang harus dibayarkan oleh petani.
Pemberdayaan Masyarakat Pegadungan Jakarta Barat: Program Pemanfaatan Limbah Masker Sebagai Media Tanam Dini Delfiana; Nabillatul Ismi Abrar; Andi Wiranata; Iif Ahmad Rifai; Muhammad Syahril Sabda; Yuli Rahmawati
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 6 No 1 (2024): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v6i1.541

Abstract

Penggunaan masker sebagai salah satu dari pencegahan Covid-19 karena jika orang yang sakit maupun sehat sama-sama memakai masker maka hanya 1,5% penularan Covid-19 terjadi. Pada masa pandemi sebagian orang lebih memilih masker medis sekali pakai karena lebih nyaman dan lebih protektif menghadang droplet dibandingkan dengan masker kain. Namun, penggunaan masker sekali pakai ini menimbulkan permasalahan lingkungan karena terjadi penumpukan limbah. Oleh karena itu, penulis mengadakan pengabdian kepada masyarakat di wilayah Pegadungan, Jakarta Barat dengan pemberdayaan karang taruna untuk mengikuti program pemanfaatan masker medis sekali pakai. Alur kerja yang penulis gunakan ialah pola ICARE (Introduction, Communication, Activity, Reflection dan Evaluation). Introduction di mulai dengan pengenalan program dan kesepakatan kerja sama, Communication dengan mengkomunikasikan garis besar pengabdian kepada masyarakat, Activity dengan kegiatan pelatihan pengelolaan limbah masker, Reflection dengan pengaplikasian penanaman media tanam dengan limbah masker, dan Evaluation dengan menilai pelaksanaan kegiatan. Pengabdian ini memiliki potensi keberlanjutan untuk membentuk Kawasan Rumah Pangan Lestari sesuai dengan inisiasi optimalisasi pemanfaatan pekarangan. Selain itu, diperlukan peran dari Dinas Lingkungan Hidup untuk memfasilitasi serta memberikan arahan agar produk hasil media tanam dari limbah masker dapat menyeluruh kebermanfaatannya dan menjadi pelopor bagi karang taruna lain.