This Author published in this journals
All Journal e-CliniC
R. E. C. Tumbel
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

SURVEI KESEHATAN HIDUNG MASYARAKAT DI DESA TINOOR 2 Ishak, Windy S.; Pelealu, Olivia; Tumbel, R. E. C.
e-CliniC Vol 3, No 1 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v3i1.6835

Abstract

Abstract: Physiologically, a nose has several functions, for instance as a filter that enables it to be the first-line defense and serves an important function for protecting the body against the disadvantageous condition from our surroundings. The main purpose of this research is to describe about how the health survey of nose on the locals in Tinoor 2 is. The method used on this research is descriptive survey with cross sectional approach. The subject of this research is the locals of Tinoor 2 who willingly participated in. The total of participants is 40 divided into 13 females and 27 males. Findings show that 62,5% and 60% are the result of normal right and left nasal cavity examination. Meanwhile, 32,5% and 35% are for the broad right and left kavum nasi examination, also both of the medium and narrow are 5%. 70% and 67,5% are the result of normal right and left concha examination, 15% and 17,5% are both for edema examination, hyperemia on both sides are 2,5%. 92,5% and 90% are the result of normal right and left mucous examination, while hyperemia with 7,5% and 10%. 97,5% is the result of normal right and left secretion examination, and serous on both sides are 2,5%. 82,5% is the result of normal right and left septum examination, and nasal septum deviation on both sides are 17,5%. There’s none post nasal drip within the examination. Conclusion: Of all examination that has been accomplished, most of them result to Normal.Keywords: health survey, physical examination of noseAbstrak: Hidung secara fisiologis mempunyai beberapa fungsi seperti sebagai penyaring dan pertahanan lini pertama dan pelindung tubuh terpenting terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana gambaran survei kesehatan hidung masyarakat desa Tinoor 2. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif survei dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian masyarakat desa Tinoor 2 yang bersedia mengikuti penelitian. Responden 40 orang, dengan jumlah laki-laki dan perempuan 13 dan 27 orang. Pemeriksaan kavum nasi kanan kiri normal 62,5% dan 60%, pada pemeriksaan kavum nasi kanan kiri lapang 32,5% dan 35%, sedang sempit keduanya 5%. Pemeriksaan konka kanan kiri normal 70% dan 67,5%, udim yaitu 15% dan 17,5%, hiperemis dikeduanya 7,5%, pucat dikeduanya 5%, konka dengan udim dan hiperemis keduanya 2,5%. Pemeriksaan mukosa kanan kiri normal 92,5% dan 90%, hiperemis 7,5% dan 10%. Pemeriksaan sekret kanan kiri normal keduanya 97,5%, serus keduanya 2,5%. Pemeriksaan septum kanan kiri normal keduanya 82,5%, deviasi dikeduanya 17,5%. Post nasal drip tidak ditemukan. Simpulan: Dari pemeriksaan hidung yang dilakukan pada responden, ditemukan hasil terbanyak adalah normal.Kata kunci: survei kesehatan, pemeriksaan fisik hidung
SURVEI KESEHATAN TENGGOROKAN DI DESA TINOOR DUA Wiyanto, River J.; Pelealu, Olivia C. P.; Tumbel, R. E. C.
e-CliniC Vol 3, No 1 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.3.1.2015.8515

Abstract

Abstract: Pharyngitis is a common disease in adults and children. Approximately 15-30% of pharyngitis cases occurred in children of school age and 10% of cases in adults. Chronic tonsillitis has the highest prevalence rate according to epidemiological data of ENT disease in seven provinces in Indonesia in 1994-1996. This stuudy aimed to obtain data about the health survey of throat among Tinoor Dua villagers. This study used a descriptive observational method and a cross sectional design. Overview of throat health status of each respondent was obtained by checking the size, surface, and color of tonsils and pharynx. The examination showed that most respondents had normal tonsil and pharynx. Conclusion: Most of the Tinoor Dua villagers had good throat health status.Keywords: throat health status, examination of the throatAbstrak: Faringitis merupakan penyakit yang umum terjadi pada dewasa dan anak-anak. Kira-kira 15-30% kasus faringitis terjadi pada anak-anak usia sekolah dan 10% kasus pada orang dewasa. Tonsilitis kronik memiliki angka prevalensi tertinggi menurut data epidemiologi penyakit THT pada tujuh provinsi di Indonesia pada tahun 1994-1996. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang survei kesehatan tenggorokan di Desa Tinoor Dua. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dan desain potong lintang. Gambaran kesehatan tenggorokan setiap responden dilihat dengan memeriksa ukuran, permukaan, warna tonsil dan faring. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa umumnya responden mempunyai tonsil dan farin normal. Simpulan: Umumnya warga Desa Tinoor Dua mempunyai gambaran kesehatan tenggorokan baik.Kata kunci: kesehatan tenggorokan, pemeriksaan tenggorokan
SURVEI KESEHATAN TENGGOROKAN SISWA SD INPRES 10/73 PANDU Theno, Giovanny G.; Tamus, Agustien Y.; Tumbel, R. E. C.
e-CliniC Vol 4, No 1 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i1.10949

Abstract

Abstract: Due to modernization, people tend to become careless about the importance of health, therefore, health problems increase; one of them is throat disease. Tonsils consist of lymphoid tissue and have important function against infection either through the air or food. This study aimed to obtain the throat health status of students at Inpres 10/73 Pandu Elementary School. This was a descriptive observational study with a cross sectional approach. Respondents were 18 students of Inpres 10/73 Pandu Elementary School, consisted of 8 boys and 10 girls. The results showed that all respondents had normal color tonsils. On examination of the tonsil surfaces, 16 children (88.89%) had normal results and 2 children (11.11 %) had pathological results. On examination of the tonsil sizes, 13 children (72.22%) had normal results and 5 children (27.78%) had pathological results. On examination of the pharynx, 16 children (88.89%) had normal results and 2 children (11.11%) had pathological results. Conclusion: Most of the students of Inpres 10/73 Pandu Elementary School had normal throat health statusKeywords: health survey, throat examination Abstrak: Seiring dengan perkembangan zaman, kepedulian terhadap kesehatan menjadi menurun sehingga muncul berbagai masalah kesehatan antara lain penyakit tenggorokan. Tonsil merupakan kumpulan jaringan limfoid yang berfungsi penting dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi baik melalui udara maupun makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kesehatan tenggorok pada siswa-siswi Sekolah Dasar Inpres 10/73 Pandu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif survei dengan pendekatan potong lintang. Responden ialah siswa-siswi Sekolah Dasar Inpres 10/73 Pandu sejumlah 18 anak, terdiri dari 8 laki-laki dan 10 perempuan. Pada hasil pemeriksaan warna tonsil didapatkan semuanya normal. Pada pemeriksaan permukaan tonsil didapatkan 16 anak (88,89%) memiliki hasil normal dan 2 anak (11,11%) lainnya patologis. Pada pemeriksaan ukuran tonsil, didapatkan 13 anak normal (72,22%) dan 5 anak (27,78%) patologis. Pada pemeriksaan faring, didapatkan 16 anak ((88,89%) normal dan 2 anak (11,11%) patologis. Simpulan: Sebagian besar hasil pemeriksaan pada pada siswa-siswi Sekolah Dasar Inpres 10/73 Pandu adalah normalKata kunci: survei kesehatan, pemeriksaan tenggorok
TINDAKAN OPERASI THT-KL DI BLU RSUP PROF DR. R.D. KANDOU MALALAYANG Ramschie, Meydi; Pelealu, Olivia C.; Tumbel, R. E. C.
e-CliniC Vol 3, No 3 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v3i3.9505

Abstract

Abstract: The ear, nose, and throat (ENT) are vulnerable to virus and germ infections, pollution, and radiation. This study aimed to determine the ENT diseases accompanied by surgery and the types of operation. This was a descriptive retrospective study. The results showed that most of the diagnosis of the diseases during the year 2010-2012 was larynx tumor surgery (8.7%) and the type of operation was FESS (16.3%). In 2010 operation was performed in 40% of patients, 2011 in 37.8% and 2012 in 22.2%, and most patients were Jamkesmas (35.6%). Analysis of 2010 data showed that most patients were males (72.2%), with post tracheostomy related to laringeal tumor (11.1%), the type of operation was FESS (19.4%), and most patients were Jamkesmas (50%). Analysis of 2011 data showed that most patients were males (67.6%), with laringeal tumor (17.6%), the type of operation was FESS (17.6%), and most patients were Askes (41.2%). Analysis of 2012 data showed that most patients were males (75%), with left nasal polyps and chronic tonsillitis (each 10%) the type of operation was FESS with general anesthesia (15%), and most patients were without insurance (30%). Conclusion: In this study, most patients were males with laryngeal tumor, and most of them used Jamkesmas insurance.Keywords: ENT diseases, diagnosis, surgeryAbstrak: Organ telinga, hidung dan tenggorokan rentan terhadap infeksi virus dan kuman penyakit, polusi, serta radiasi. Penelitian ini bersifat deskriptif retropektif untuk mendapatkan penyakit-penyakit THT yang disertai tindakan operasi dan tindakan operasi yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagaian besar diagnosis penyakit yang dilakukan tindakan operasi selang tahun 2010-2012 yang terbanyak ialah tumor laring (8,7%) dengan jenis tindakan FESS (16,3%). Pada 2010 tindakan operasi dilakukan pada 40% pasien; 2011 sebesar 37,8 %; dan 2012 sebesar 22,2 %, dengan pasien terbanyak dari jamkesmas (35,6%). Analisis data 2010, menunjukkan terbanyak pasien laki-laki (72,2%), diagnosis penyakit pasca trakeostomi ec. tumor laring (11,1%), tindakan operasi FESS (19,4), dengan pasien terbanyak dari jamkesmas (50%). Analisis data 2011 menunjukkan terbanyak pasien laki-laki (67,6%), diagnosis tersering tumor Laring (17,6%), tindakan operasi paling sering FESS (17,6%), dengan pasien terbanyak dari Askes (41,2%). Analisis data 2012 menunjukkan paling banyak pasien laki-laki (75%), jenis operasi polip nasi sinistra dan tonsilitis kronik (masing-masing 10%) dan jenis operasi FESS + GA (15%), serta paling banyak pasien umum (30%). Simpulan: Pada studi ini tindakan operasi THT-KL yang dilakukan paling sering pada laki-laki, diagnosis terbanyak ialah tumor laring, dan sebagian besar pasien menggunakan Jamkesmas.Kata kunci: penyakit-penyakit THT, diagnosis, tindakan operasi
KESEHATAN TELINGA PADA ANAK SMA NEGERI 9 MANADO Selviyanti, Agung S.; Sondakh, Armenius; Tumbel, R. E. C.
e-CliniC Vol 4, No 1 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.4.1.2016.10967

Abstract

Abstract: Ear is one of the most important organs in human body. Around 20% of information were obtained from both ears daily. If hearing disorder occurs in students, they will show abnormalities, decrease of study prestation, and difficulties in social adaptation. This study aimed to obtain data about external ear health of students in SMA Negeri 9 Manado. This was an observational descriptive study with a cross sectional approach. Total respondents were 35 students. Examinations of external ears were done by ear, nose, and throat specialists. The results showed that all students had normal earlobes. Ear canal examination showed that 10 students had cerumen in the right and left ear canals, and 1 student had cerumen in left ear canal. Examination of tympani membrane showed that there were 32 students had normal membranes, 1 student had perforation, retraction, and bombans of the right and left membranes, and 2 students could not be evaluated. Conclusion: Most students of SMA Negeri 9 Manado had normal ears.Keywords: ear health, students of senior high school Abstrak: Telinga merupakan salah satu alat indra yang penting. Sebagai indra pendengaran, telinga dapat menyerap sebesar 20% informasi dari kehidupan sehari-hari. Jika terdapat gangguan indra pendengaran pada masa sekolah maka anak akan menunjukkan kelainan perkembangan, menurunnya hasil belajar, dan kesulitan penyesuaian dalam pergaulan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kesehatan telinga siswa SMA Negeri 9 Manado. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian sebanyak 35 siswa. Pengambilan data dilakukan dengan pemeriksaan meatus akustikus eksterna oleh dokter spesialis bagian THT-KL. Hasil penelitian memperlihatkan semua siswa mempunyai daun telinga normal. Pemeriksaan liang telinga mendapatkan 10 siswa dengan serumen di telinga kanan dan kiri, dan 1 siswa dengan serumen hanya pada telinga kiri. Pemeriksaan membran timpani mendapatkan hasil normal umtuk telinga kanan dan kiri sebanyak 32 siswa; perforasi, retraksi, dan bombans telinga kanan dan kiri pada 1 siswa; dan 2 siswa dengan membran yang tidak dapat dievaluasi. Simpulan: Sebagian besar siswa SMA Negeri 9 Manado memiliki hasil normal. Kata kunci: kesehatan telinga, siswa SMA
SURVEI KESEHATAN HIDUNG PADA MASYARAKAT PESISIR PANTAI BAHU Tumbol, Andreas R.; Tumbel, R. E. C.; Palandeng, Ora I.
e-CliniC Vol 3, No 1 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.3.1.2015.6512

Abstract

Abstract: Human’s health can be affected by environment and human’s behaviour. Nose is an important part of human that can be a shield of environmental disadvantages. Thisa study aimed to obtain nose health of people of Bahu coastal area. This was a descriptive observasional study with a cross sectional design. The subjects of this study were people living at Bahu coastal area. There were 31 respondents consisting of 12 men and 19 women. Nose examination showed normal result in 19 respondents and abnormality in 12 respondents. In nasal passage examination, 3.2% respondents showed narrow nasal cavities. In nasal turbinate examination, swollen conchae were found in 6.5% of respondents; swollen and pale conchae 6.5%; swollen, pale, and hypertrophic conchae in right turbinate 3.2% meanwhile in left turbinate 6.5%; and swollen, hyperemic, and hypertrophic conchae in right and left turbinate 3.2%. Hypertrophic conchae in right turbinate was 3.2% while in left turbinate was 6.5%. Pale and hypertrophic conchae in right and left turbinate was 3.2%. In nasal mucosa examination, hyperemic mucosa was 3.2% and bluish mucosa was 16.1%. In secretion examination, serous and mucoid secretion was found among 3.2% of respondents. In nasal septum examination, septum deviation was found 6.5% to the right and 3.2% to the left. Conclusion: Most of the respondents showed normal resultKeywords: health survey, nose examinationAbstrak: Kesehatan pada manusia dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan perilaku manusia. Hidung merupakan salah satu organ penting yang menjadi pelindung tubuh terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesehatan hidung pada masyarakat pesisir pantai Bahu. Desain yang digunakan ialah penelitian deskriptif survei dengan pendekatan potong lintang. Subjek penelitian ialah masyarakat pesisir pantai Bahu. Jumlah responden yang mengikuti penelitian ini 31 orang, terdiri dari 12 laki-laki dan 19 perempuan. Pada hasil pemeriksaan hidung didapatkan hasil normal pada 19 orang dan kelainan pada 12 orang. Pada pemeriksaan kavum nasal, kavum sempit ditemukan 3,2%. Pada pemeriksaan konka nasal, udim konka nasal 6,5%; udim dan pucat pada konka nasal 3,2%; udim, pucat, dan hipertrofi konka nasal kanan 3,2% dan konka nasal kiri 6,5%; udim, hiperemis, dan hipertrofi konka nasal 3,2%; hipertrofi konka nasal kanan 3,2% dan konka nasal kiri 6,5%; pucat dan hipertrofi konka nasal 3,2%. Pada pemeriksaan mukosa nasal, hiperemis mukosa 3,2%, dan livide mukosa 16,1%. Pada pemeriksaan sekret, serous dan mukoid 3,2%. Pada pemeriksaan septum nasal, deviasi septum ke kanan 6,5% dan ke kiri 3,2%. Simpulan: Sebagian besar responden penelitian ini memperlihatkan hasil normalKata kunci: survei kesehatan, pemeriksaan hidung