Sopyan Hadi
Universitas Pamulang (UNPAM)

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Membangun Kerukunan Umat Beragama melalui Model Pembelajaran PAI Berbasis Kearifan Lokal pada Penguruan Tinggi Sopyan Hadi; Yunus Bayu
Tarbiyah Wa Ta'lim: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran VOL 8, NO 1 (2021): TARBIYAH WA TA'LIM
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1004.888 KB) | DOI: 10.21093/twt.v8i1.3111

Abstract

Ketegangan sering terjadi karena kurangnya interaksi antar umat beragama Islam dan Kristen, pada tahun 1998 sampai 2000-an, karena Toraja dan Kota Palopo merupakan daerah perbatasan. Problem utamanya adalah masyarakat secara umum kian hari kian tergerus dari nilai-nilai menghargai keragaman, terutama keragaman beragama dan berkeyakinan. Bahkan lebih parahnya lagi, beberapa atau bahkan sebagian besar tindak kekerasan, intoleransi, terhadap orang yang berbeda agama/keyakinan itu dipraktikkan dalam institusi pendidikan. Kearifan lokal diperlukan sebagai sarana pendukung dalam usaha menciptakan solidaritas sosial, mengawetkan, serta mengalih-generasikan budaya sehingga dapat meminimalisasi konflik sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai budaya Bugis dalam pendidikan Islam di perguruan tinggi yang relevan dalam membangun pluralisme. Penelitian menggunakan pendekatanetnopedagogi dengan melibatkan beberapa tokoh dan dosen di Kota Palopo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran budaya dalam pendidikan agama Islam di perguruan tinggi sejalan dengan nilai-nilai pluralisme yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Beberapa nilai pluralisme dalam pendidikan kearifan lokal budaya Bugis terjelma konsep pesse seperti nilai Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakaingge, Sipakatou. Budaya Bugis punya cinta dan kasih sayang terhadap sesama ditunjukkan dengan pepatah seperti Mali siparappe, rebba sipatokkong, malilu sipakainge. Hal ditandai adanya kerja sama di semua aspek kehidupan, baik aspek ekonomi, sosial, budaya, politik, sampai kegiatan keagamaan sudah terjalin paham toleransi dalam beragama yakni saling menghargai dan menghormati antara pemeluk agama.