Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Aspek Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Kedelai (Glycine Max L) Di Kecamatan Baringin Kabupaten Deliserdang Adriansyah Adriansyah; Henny Wahyuni
Jurnal Al Ulum LPPM Universitas Al Washliyah Medan Vol. 8 No. 1 (2020): Jurnal Al Ulum
Publisher : UNIVERSITAS AL WASHLIYAH (UNIVA) MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.194 KB) | DOI: 10.47662/alulum.v8i1.91

Abstract

Usahatani merupakan suatu organisasi produksi, petani sebagai pelaksana untuk mengorganisasi tanah (alam), tenaga kerja dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan pertanian baik yang didasarkan atas pencaharian laba atau tidak.Kedelai (Glycine max L.) adalah salah satu komoditas utama kacang-kacangan yang menjadi andalan nasional karena merupakan sumber protein nabati penting untuk diversifikasi pangan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.Banyak faktor yang mempengaruhi petani dalam berusahatani terutama dalam hal mengutamakan hasil produksi yang optimal diantaranya yaitu meliputi faktor ekonomi yaitu penguasaan modal, harapan keuntungan yang lebih besar dari usahatani yang akan dipilih jika dibandingkan dengan bentuk usahatani lainnya. Untuk mengetahui tingkat adopsi petani terhadap teknologi budidaya kedelai serta untuk mengetahui pengaruh social ekonomi petani terhadap teknologi budidaya tanaman kedelai di kecamatan Baringin Kabupaten Deli serdang. Penelitian ini menggunakan metode survey. Dari hasil penelitian didapatkan persentase ketercapaian tertinggi diperoleh pada varietas yaitu sebesar 83.33 % dengan rata-rata 2.50 sedangkan yang terendah adalah pada pemupukan dengan persentase sebesar 37.66 % dengan skor rata-rata 1.13 sedangkan dari rata-rata keseluruhan adalah 13.30 dengan persentase 63.33.
Analisis Komperatif Usahatani Karet Lokal Dengan Karet Okulasi Terhadap Pendapatan Petani Henny Wahyuni; Adriansyah Adriansyah
Jurnal Al Ulum LPPM Universitas Al Washliyah Medan Vol. 8 No. 1 (2020): Jurnal Al Ulum
Publisher : UNIVERSITAS AL WASHLIYAH (UNIVA) MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.857 KB) | DOI: 10.47662/alulum.v8i1.92

Abstract

Karet local adalah karet yang dibudidayakan melalui biji yang biasanya ditanam masyarakat sejak dahulu hingga sekarang yang memiliki kekuatan daya tumbuh yang lebih dari karet okulasi. Tanaman karet dari biji setiap pohonnya menghasilkan getah sekitar satu ons. Negara penghasil karet tertinggi pertama di dunia yang hanya memiliki luas lahan penanaman 2.4 juta/hektar. Tingkat rata-rata produktifitas rata-rata tanaman karet di Indonesia masih lebih rendah dari Thailand yaitu 3.398.800 ton/ha/thn. Pada dasarnya tujuan akhir seorang petani melaksanakan usahataninya adalah mendapatkan produksi dan keuntungan sebanyak mungkin dengan menekan biaya serendah mungkin. Pendapatan petani dapat berupa pendapatan yang berasal dari kegiatan usahatani. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan factor produksi terhadap petani karet local dengan karet okulasi di desa sababangun dan juga untuk mengetahui dan menganalisis kelayakan usahatani karet local dan karet okulasi di desa sababangun Tapanuli tengah. Penelitian ini dilaksanakan di desa sababangun Tapanuli tengah dengan menggunakan metode survey beberapa petani karet di desa tersebut.Metode penentuan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah metode sensus dimana sampel pada penelitian ini adalah petani karet local dan petani karet okulasi di desa sibabangun. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwasanya pendapatan petani karet okulasi lebih besar dibandingkan dengan karet local dimana pendapatan petani karet okulasi Rp 96.514.750/tahun, sedangkan karet lokal Rp 164.926.750/tahun danUsahatani karet lokal didaerah penelitian layak untuk diusahakan dengan perhitungan R/C >1=(8.5) sedangkan karet okulasi layak untuk diusahakan oleh petani dengan perhitungan R/C >1=(9)