Udjang Pr. M. Basir
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ASPEK FILOSOFIS BAHASA NAMA DALAM BUDAYA JAWA Udjang Pr. M. Basir,
Padma Vol 5, No 1 (2012)
Publisher : Padma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"MS Mincho"; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-alt:"MS 明朝"; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:"@MS Mincho"; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"MS Mincho"; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:JA;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-fareast-font-family:"MS Mincho";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> Abstrak:             Nama dalam budaya Jawa bukan sekedar identitas diri. Di dalam bahasa nama umumnya terselip sutu pesan yang simbolistis sifatnya, entah menyangkut harapan dan cita-cita orang tua, doa, atau kenangan tertentu yang dialami orang tuanya saat anak dalam kandungan. Hal yang bernilai filosofis ini, sekarang telah mengami pergeseran ke arah perubahan budaya global yang dangkal.             Keluarga Jawa saat ini umumnya tidak lagi mengenal tradisi budayanya secara baik, sehingga aspek filosofis dalam bahasa nama cenderung ditinggalkannnya dan memilih treatment baru yang keluar dari rambu-rambu budaya. Gejala semacam ini, pemulihannya akan merupakan tugas yang cukup  berat bagi orang tua, budayawan, dan guru di sekolah..          Kata kunci: Filosofis, bahasa nama, budaya Jawa.
ASPEK “KESASTRAAN” DALAM KURIKULUM BAHASA INDONESIA: SEJUMLAH PROBLEMATIKA TERSTRUKTUR Udjang Pr. M. Basir
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Karya sastra merupakan hasil kontemplasi terdalam sastrawan tentang hidup dan kehidupan. Dengan ketajaman imajinasinya, potret kehidupan itu dielaborasi secara natural dalam roman, novel, puisi, dan lain sebagainya sehingga tersaji bagaikan gambaran nyata yang konkrit dan membius pembacanya. Belajar sastra secara baik dapat mencerdaskan pembaca. Segala hal ihwal pengalaman hidup dapat digali secara kritis dan kreatif. Dan hal itu merupakan misi utama pembelajaran sastra yang perlu dikembangkan guru sastra. Dengan keterbatasan kemampuan guru dan alokasi waktu perlu pemikiran bagi pengampu dan perancang kurikulum untuk menentukan visi dan misi arah pengajaran sastra secara terarah, terukur, dan benar. Dengan kurikulum 2013 yang disempurnakan, guru memiliki peluang yang cukup luas untuk berkreasi bagaimana meningkatkan etos pembelajaran sastra yang menarik dan kondusif. Salah satu model yang dapat dikembangkan adalah dengan pendekatan prioritas, proses seleksi materi yang disesuaikan dengan kondisi kepentingan pembelajar, dan tugas yang terukur, menyenangkan, serta terkontrol. Kata-kata Kunci: aspek kesastraan, kurikulum bahasa Indonesia, dan problematika tersruktur
Strategi Diferensiasi Proses Berbasis Pixton: Solusi Inovatif Bagi Pembelajaran Menulis Bahasa Jerman di SMA Tri Wahyuni; Udjang Pr. M. Basir
Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora Vol. 5 No. 2 (2025): Juni : Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/khatulistiwa.v5i2.5827

Abstract

Students’ writing proficiency in German language classes at SMAN 1 Driyorejo remains generally low, despite its significance for fostering deeper linguistic understanding. To address this challenge, process differentiation strategiesincluding the innovative use of Pixton media are essential for improving writing skills. This study analyzes how Pixton supports process differentiation as an innovative solution for German writing instruction in high schools. Using a qualitative descriptive approach, data were collected through in-depth interviews and literature review, then analyzed thematically. Findings reveal that process differentiation enables personalized learning aligned with students’ abilities and learning styles, while Pixton provides an engaging platform for expressing ideas through visual storytelling. The study recommends that educators adopt adaptive and responsive teaching practices to better address students’ needs in German language learning.