Yaya Ihya Ulumuddin
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MAPPING OF CORAL REEF ECOSYSTEM IN THE NATUNA ISLANDS USING ALOS IMAGERY Suyarso .; Yaya Ihya Ulumuddin; Bayu Prayuda
JOURNAL OF COASTAL DEVELOPMENT Vol 15, No 1 (2011): Volume 15, Number 1, Year 2011
Publisher : JOURNAL OF COASTAL DEVELOPMENT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.859 KB)

Abstract

The coral reef ecology of the Natuna Islands has been studied over 10 years. However, none of those studies produced a coral reef map. Maps of coral reef ecosystem are important for planning, management and monitoring tool. The present study integrates the 115 field data and the ALOS satellite data, using depth invariant index algorithm to generate coral reef ecosystem classes. Those classes are: life corals, dead coral and rubble aggregates, mixing of substrates and sand. The algorithm that composed of three visible bands is applicable at clear water rather than at turbid water environment. Hence, vegetation coverage as well as seagrass, seaweed and macro algae which are in small extent and usually covered by fine sand materials and associated with turbid water, cannot be classified.The aim of this research, which is funded by Critic Coremap – LIPI, is to produce map of coral reef ecosystem in the Natuna Islands.
Karakter Morfologis dan Ekologis Keong Potamididae (Gastropoda) dari Habitat Mangrove Gugus Pulau Pari, Jakarta Ucu Yanu Arbi; Mujizat Kawaroe; Ristiyanti M. Marwoto; Yaya Ihya Ulumuddin
Jurnal Kelautan Nasional Vol 17, No 2 (2022): AGUSTUS
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2160.816 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v17i2.8218

Abstract

Potamididae merupakan satu-satunya famili dalam Gastropoda yang semua anggotanya hanya dapat ditemukan berasosiasi dengan vegetasi mangrove. Penelitian mengenai keong Potamididae di gugus Pulau Pari bertujuan untuk mengetahui karakter morfologis dan karakter ekologis. Penelitian dilakukan tiga tahapan, yaitu tanggal 29 September – 2 Oktober 2012, tanggal 18 – 22 Desember 2012, dan tanggal 6 – 10 Maret 2013. Spesimen dikoleksi menggunakan metode handpicking dari lima stasiun sampling, yaitu Pulau Pari bagian barat, Pulau Pari bagian timur, Pulau Kongsi, Pulau Tengah dan Pulau Burung. Berdasarkan perbedaan karakter-karakter morfologis dan karakter-karakter ekologis tersebut, ditemukan tiga spesies keong Potamididae di gugus Pulau Pari yaitu Telescopium telescopium, Terebralia palustris dan Terebralia sulcata. Spesies T. sulcata ditemukan di semua stasiun dan dominan di delapan plot dengan persentase rata-rata di atas 95%. Spesies T. palustris ditemukan dominan di tiga plot dengan prosentase mencapai 97%. Spesies T. telescopium hanya ditemukan di satu plot yaitu di bagian barat Pulau Pari plot 1. Hasil pengukuran cangkang memperlihatkan variasi hanya pada T. palustris. Spesimen yang dikoleksi dari Pulau Burung Plot 2 memiliki ukuran cangkang rata-rata paling besar, yaitu berkisar 5,965-9,15 cm. Suhu yang bekisar 28 – 32 oC,  salinitas yang berkisar 31 – 33 ‰, tinggi genangan air yang berkisar 0-70 cm, jenis substrat yang didominasi oleh lumpur berpasir dan vegetasi mangrove yang didominasi oleh Rhizophora stylosa menjadi faktor fisika dan kimia perairan yang optimal bagi T. palustris dan T. sulcata.
Stok Karbon Organik Sedimen Mangrove di Laguna Segara Anakan Putri, Khoirunnisa Azzahra; Ulumuddin, Yaya Ihya; Maslukah, Lilik; Wulandari, Sri Yulina
Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 2 (2024): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v13i2.62719

Abstract

Konsentrasi CO2 yang meningkat menyebabkan perubahan iklim dunia. Mangrove memiliki kontribusi besar sebagai penyerap karbon dari atmosfer di lingkungan pesisir dan menyimpannya dalam sedimen maupun biomassa. Penyimpanan karbon dalam sedimen dipengaruhi oleh sumber (termasuk jenis spesiesnya) dan perubahan faktor lingkungan sehingga menyebabkan adanya fluktuasi. Dengan ditemukannya 26 spesies mangrove pohon dan 5 spesies understorey (Aegiceras corniculatum, Avicennia alba dan Nypa fruticans) di Laguna Segara Anakan, maka  perlu dilakukan penelitian terkait pola variasi stok karbon secara spasial dan temporal (vertikal). Penentuan lokasi stasiun berdasarkan peta stratifikasi tutupan mangrove, yaitu kelas mangrove pohon, mangrove nypa, vegetasi mangrove mix dan mangrove understorey. Parameter yang diukur yaitu karbon organik sedimen, ukuran butir sedimen, dan pasang surut. Karbon organik dianalisis menggunakan metode Lost on Ignition (LOI), ukuran butir sedimen dengan particle size analyzer, dan pasang surut diperoleh dari Badan Informasi Geospasial. Hasil penelitian menunjukkan stok rerata karbon organik pada kelas vegetasi mix yaitu 366,783 ton/ha, kelas mangrove understorey sebesar 343,747 ton/ha, kelas mangrove nipah sebesar 298,002 ton/ha dan kelas mangrove pohon sebesar 264,108 ton/ha. Variasi nilai tersebut dipengaruhi oleh ukuran butir dan jenis mangrove. Hasil penelitian ini akan bermanfaat dalam pertimbangan jenis mangrove yang ditanam sebagai bahan kajian dalam mitigasi perubahan iklim global.   The increasing concentration of CO2 is causing global climate change. Mangroves have a major contribution as carbon sequestration from the atmosphere in coastal environments and stored it in sediments and biomass. The storage of carbon in sediments is influenced by environmental factors and their sources (including the type of species), causing carbon fluctuations. With the discovery of 26 tree mangrove species and 5 understorey species (Aegiceras corniculatum, Avicennia alba, and Nypa fruticans) in Segara Anakan Lagoon, it is necessary to conduct research related to the pattern of spatial-vertical variation of carbon stocks. The selection of stations was based on a stratification map of mangrove cover, namely tree mangrove, nypa mangrove, mixed mangrove vegetation, and understorey mangrove. Parameters measured included organic carbon and sediment grain size using the Lost on Ignition (LOI) method and a particle size analyzer. Tidal data was obtained from the Geospatial Information Agency. The results showed the average stock of organic carbon vertically in the mixed vegetation class was 366.783 tonnes/ha, the understorey mangrove class was 343.747 tonnes/ha, nipah mangrove class was 298.002 tonnes/ha and the tree mangrove class was 264.108 tonnes/ha. The variations in values are influenced by grain size and mangrove type. The variation in value is influenced by grain size and mangrove type. The results of this study will be useful in considering the type of mangrove planted as a study material in mitigation for mitigating global climate change.