This Author published in this journals
All Journal Buletin Poltanesa
Baghas Budi Wicaksono
Manajemen, Universitas Buddhi Dharma

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Tenaga Kerja dan Belanja Pemerintah Daerah terhadap Perkembangan Sektor Pertanian di Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat Baghas Budi Wicaksono
Poltanesa Vol 23 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.075 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v23i1.1179

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat perkembangan sektor pertanian di Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat yang memiliki potensi sangat besar pada sub-sektor hortikultura dan tanaman pangan. Adapun beberapa latar belakang yang berkaitan dengan isu pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Cianjur yaitu, Kabupaten Cianjur memiliki kontribusi sebesar 37% untuk produksi tanaman pangan palawija dan hortikultura bagi kebutuhan pangan di Jawa Barat, Masih luasnya lahan yang dapat difungsikan menjadikan media pertanian untuk komoditas tanaman pangan, serta topologi dan karakteristik tanah yang subur mengakibatkan produktivitas panen tanaman pangan mengalami peningkatan secara signifikan. Adapun penelitian ini menggunakan data sekunder kuantitatif yang menggunakan proksi variabel jumlah tenaga kerja sektor pertanian, belanja pemerintah daerah urusan pilihan (pertanian) serta produktivitas sektor pertanian di Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Hasil penelitian membuktikan variabel tenaga kerja sektor pertanian dan belanja pemerintah daerah memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap produktivitas sektor pertanian di Kabupaten Cianjur dengan p-value dibawah 0,05. Model regresi juga menunjukkan bahwa data penelitian terlepas dari masalah asumsi klasik dengan kriteria BLUE (Best Linear Unbiased Estimation) yakni, terdistribusi normal, homoskedastisitas, non-multikolinieritas, serta non-autokorelasi. Hal ini mengindikasikan bahwa dua faktor produksi tersebut merupakan hal yang vital bagi pengembangan sektor pertanian, khususnya di daerah penghasil tanaman pangan terbesar di Jawa Barat.