This Author published in this journals
All Journal e-GIGI Jurnal Ners
Priska F. Umboh
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Stomatitis Aftosa Rekuren pada pengguna alat ortodonsi cekat mahasiswa Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Sam Ratulangi Umboh, Priska F.
e-GiGi Vol 1, No 2 (2013): e-GiGi Juli-Desember 2013
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.1.2.2013.3199

Abstract

Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) adalah lesi mukosa oral yang timbul secara berulang, biasanya berupa ulser berwarna putih kekuningan. Penggunaan alat ortodonsi cekat merupakan salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya SAR. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui gambaran Stomatitis Aftosa Rekuren pada pengguna alat ortodontik cekat mahasiswa Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Sam Ratulangi. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 61 responden. Data hasil penelitian diperoleh berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 80,3% pengguna alat ortodonsi cekat mahasiswa Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Sam Ratulangi pernah mengalami SAR, dimana perempuan lebih cenderung mengalami dibandingkan laki-laki. Lama penggunaan alat ortodonsi cekat berpengaruh terhadap terjadinya SAR. Sebanyak 29,51% pengguna alat ortodonsi cekat menggunakan alat ortodonsi cekat selama >2tahun, dan sebanyak 36,73% menyatakan bahwa frekuensi terjadinya SAR terjadi secara tidak teratur. Lokasi terjadinya SAR yaitu pada mukosa pipi 48,98%, mukosa bibir 48,98%, dan lidah 2,04%. Sebanyak 30,61% responden membiarkan SAR tanpa perawatan dimana 53,33% responden sembuh < 1 minggu, 2,04% berobat ke dokter umum dan sebanyak 67,35% mengobati sendiri, dimana 57,58% diantaranya menggunakan obat oles. Kata kunci : Stomatitis Aftosa Rekuren, alat ortodonsi cekat.ABSTRACTRecurrent Aphthous Stomatitis (RAS) can be defined as lesions of the oral mucosa which occours repeatedly, normaly in the form of white yellow ulcer. The using of fixed orthodontic application is one of the factors that trigger RAS to occur. The objective of this research is to discover the description of RAS within the users of fixed orthodontic appliance in dentistry student of Sam Ratulangi University. The sampling method had taken by purposive sampling from 61 sample respondents. The results were gained from the questionnaire that were given to the respondents. The result of this research shows that 80,3% of the fixed orthodontic appliance users in dentistry student of Sam Ratulangi University ever experienced RAS, by which females tend to experience more than males. Duration of fixed orthodontic application usege is highly influential to the occurrence of RAS. About 29,51% of the users have been using this fixed orthodontic appliance for > 2 years, and 36,73% of them stated the frequency of the occurrence of RAS is irregular. The location where RAS occurs can be describe as 48,98% in cheek mucosa, 48,98% in the lips mucosa and 2,04% in tongue. For the amount of 30,61% of the users left the SAR untreated, in which 53,33% of the total respondents admitted healed between <1 weeks, 2,04% seek treatment at the doctor, and 67,35% treat it by themselves which 57,58% of them used topical medicine. Keywords : Reccurent Aphthous Stomatitis, fixed orthodontic appliance.
Evaluasi Implementasi Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (Ukgs) di Wilayah Kerja Puskesmas Talawaan Umboh, Priska F.; Kaunang, Wulan P. J.; Fatimawali , Fatimawali; Posangi, Jimmy; Tahulending, Jane; Londa, Very
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.48222

Abstract

Masalah kesehatan gigi dan mulut masih menjadi tantangan serius dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, khususnya pada anak usia sekolah dasar. UKGS merupakan salah satu program puskesmas yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di wilayah kerja Puskesmas Talawaan menggunakan pendekatan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan UKGS belum berjalan optimal. Sistem regulasi yang tidak jelas, keterbatasan sumber daya manusia di sekolah, kurangnya sarana prasarana penduking kegiatan, serta anggaran terbatas menjadi hambatan utama dalam pelaksanaan program. Selain itu, kegiatan UKGS seperti sikat gigi massal, pelatihan guru pembina UKGS dan dokter gigi kecil, belum dilakukan secara rutin dan sistematis. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa program ini masih butuh perhatian khusus dari berbagai pihak mengingat kasus kejadian karies sampai saat ini masih terus meningkat. Penelitian ini merekomendasikan perlunya regulasi teknis yang jelas, pelatihan petugas UKGS, peningkatan anggaran, serta kelengkapan sarana prasarana untuk mengoptimalkan pelaksanaan UKGS.