Alfan Aulia
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.,Tembalang, Semarang, Indonesia | Universitas Diponegoro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) DI DESA KAMAL KECAMATAN LARANGAN KABUPATEN BREBES Alfan Aulia; Nurjazuli Nurjazuli; Yusniar Hanani Darundiati
Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip) Vol 9, No 2 (2021): MARET
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.163 KB) | DOI: 10.14710/jkm.v9i2.29411

Abstract

Desa Kamal merupakan salah satu desa dengan capaian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) rendah di Kabupaten Brebes dengan capaian sebesar 21%. Capaian target STBM yang rendah menunjukkan masih kurangnya akses sanitasi di desa tersebut, yang berpotensi menyebabkan memburuknya kualitas kesehatan masyarakat setempat dan mempermudah menularnya berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku BABS di Desa Kamal, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Sampel diambil  secara proportional random sampling dengan total sampel berjumlah 66 KK. Pengujian data yang digunakan adalah uji chi square. Variabel yang diteliti adalah tingkat pengetahuan, sikap BAB, kepemilikan jamban, peran petugas kesehatan, dukungan sosial, ketersediaan air bersih, tingkat pendidikan dan perilaku BABS yang dilakukan melalui wawancara dan observasi. Diperoleh hasil bahwa tingkat penduduk dengan tingkat pengetahuan kurang sebesar 81,8%, penduduk yang memiliki perilaku BABS sebesar 47%, penduduk dengan sikap BAB kurang baik sebesar 54,5%, tingkat pendidikan tidak tamat SD sebesar 16,7%  dan penduduk yang tidak memiliki air bersih sebesar 18,2%. Berdasarkan hasil uji statistik diketahui variabel sikap BAB (p=0,001), kepemilikan jamban (p=0,0001), dan ketersediaan air bersih (p=0,013) berhubungan dengan perilaku BABS sedangkan variabel tingkat pengetahuan (p=0,172), peran petugas kesehatan (p=0,468), tingkat pendidikan (p=0,1), dan dukungan sosial (p=0,393) tidak berhubungan dengan perilaku BABS. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara sikap BAB, kepemilikan jamban, dan ketersediaan air bersih dengan perilaku BABS.