Latar Belakang: Perawat sebagai salah ujung tombak pemberi layanan kesehatan dituntut untuk bekerja dengan prima dan profesional dibawah banyaknya tugas dan tangung jawab yang harus diselesaikan, tugas dan tanggung jawab memicuterjadinya stres dalam bekerja sehingga perawat membutuhkan suatu metode untuk mengadaptasikan atau memanajemen stres agar tidak berdampak pada penurunan kualitas pelayanan yang diberikn oleh perawat. Studi pendahuluan yang dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Gombong didapatkan hasil bahwa kelengkapan lembar asuhan keperawatan mencapai 67,04% dengan nilai bed ocuppation rate 60%. Tujuan: Mengetahui hubungan beban kerja dengan manajemen stres perawat di ruang rawat inap kelas III RS PKU Muhammadiyah Gombong. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cros sectional. Teknik sampel yang digunakan yaitu total sampling sejumlah 29 perawat diruang rawat inap kelas III RS PKU Muhammadiyah Gombong. Hasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan bahwa beban kerja perawat dalam kategori berat sejumlah 27 perawat (93,1 %) dan sisanya mempunyai beban kerja yang sedang sebanyak 2 perawat (6,9%), sedangkan manajemen stres perawat dalam kategori baik yaitu sebanyak 21 perawat (72,4 %) dan sebagian lagi mempunyai manajemen stres cukup yaitu 8 perawat (27,6 %). Sementara nilai signifikansi (p) = 0,038 dibandingkan dengan ? = 0,05 sehingga terdapat hubungan antara beban kerja dan manajemen stres perawat. Kesimpulan: Hasil penelitian didapatkan hubungan antara beban kerja dengan manajemen stres perawat di ruang rawat inap kelas III RS PKU Muhammadiyah Gombong. Rekomendasi: Saran peneliti selanjutnya dapat meneliti manajemen stres perawat dengan menggunakan metode kualititatif sehingga pembahasan mengenai manajemen stres yang digunakan oleh perawat dapat lebih mendalam.