Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Strategi Pangkalan TNI AL Banten Dalam Mendukung Pengamanan ALKI I Eko Yuri; Dadang Gunawan; Rayanda Barnas
Strategi Perang Semesta Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Prodi Strategi Perang Semesta
Publisher : Universitas Pertahanan Republik Indonesia (UNHAN RI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.44 KB)

Abstract

Abstrak -- Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) adalah alur laut yang ditetapkan sebagai alur untuk pelaksanaan hak lintas alur laut kepulauan berdasarkan The United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982. Alur ini merupakan alur untuk pelayaran dan penerbangan yang dapat dimanfaatkan oleh kapal atau pesawat udara asing di atas laut tersebut untuk dilaksanakan pelayaran dan penerbangan damai dengan cara normal. Selat Sunda sebagai salah satu selat tersibuk di Indonesia merupakan bagian dari Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, yang menghubungkan perairan Samudera Hindia melewati Selat Karimata menuju Laut Natuna Utara atau sebaliknya. ALKI merupakan konsekuensi Indonesia sebagai negara kepulauan setelah pemerintah Indonesia meratifikasi UNCLOS 1982 melalui Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 1985. Adanya ancaman-ancaman yang terjadi di ALKI-I dan wilayah perairan Indonesia di Selat Sunda, maka dibutuhkan strategi dari TNI AL di wilayah tersebut, yang berada dibawah yuridiksi pengawasan Lanal Banten. Sesuai dengan tugas pokok TNI yaitu menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman terhadap keutuhan bangsa dan negara, maka penelitian ini ingin melihat strategi dalam pengamanan dan kendala dalam pengamanan ALKI-I terutama Selat Sunda demi menciptakan implementasi konsep kedaulatan maritim di perairan Indonesia yang saat ini menggunakan konsep Poros Maritim Dunia.Kata Kunci: ALKI, Pengamanan, TNI AL Abstract -- Indonesian Archipelagic Sea Lines (ALKI) is a sea lines that is designated as a lines for the implementation of archipelagic sea lanes crossing rights based on the United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982. This lines is a channel for shipping and aviation that can be utilized by foreign ships or aircraft over the sea to carry out peaceful voyages and flights in the normal way. The Sunda Strait as one of the busiest straits in Indonesia is part of the Indonesian Archipelago Sea Lines (ALKI) I, which connects the waters of the Indian Ocean through the Karimata Strait to the North Natuna Sea or vice versa. ALKI is a consequence of Indonesia as an archipelagic country after the Indonesian government ratified UNCLOS 1982 through the Republic of Indonesia Law Number 17 of 1985. There are threats that occur in ALKI-I and Indonesian territorial waters in the Sunda Strait, so a strategy is needed from the Navy in the region , who are under the jurisdiction of the Banten Lanal supervision. In accordance with the TNI's main task of upholding state sovereignty, maintaining the territorial integrity of the Unitary Republic of Indonesia based on Pancasila and the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia, as well as protecting the entire nation and all of Indonesia from the threat to the integrity of the nation and the state, this wants to see strategies in security and constraints in safeguarding ALKI-I especially the Sunda Strait in order to create an implementation of the concept of maritime sovereignty in Indonesian waters which currently uses the concept of the World Maritime Fulcrum.Keywords: ALKI, Security, Naval
Pemberdayaan Personel Lanud Adisutjipto Dalam Rangka Kesiapan Penanggulangan Aksi Bajak Udara Supardo Butarbutar; Yoedhi Swastanto; Rayanda Barnas
Strategi Pertahanan Udara Vol. 4 No. 3 (2018): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v4i3.336

Abstract

Abstrak -- Penelitian mengenai “Pemberdayaan Personel Lanud Adisutjipto dalam Rangka Kesiapan Penanggulangan Aksi Bajak Udara ini dilatarbelakangi oleh adanya kemungkinan ancaman pembajakan pesawat udara yang bisa terjadi diseluruh wilayah Indonesia yang belum diimbangi dengan persiapan tim penanggulangan pembajakan udara terutama di lanud Adisutjipto. Tim   penanggulangan pembajakan pesawat satu-satunya adalah tim Bravo yang berpusat di Rumpin Bogor.   Saat ini belum ada satuan petugas khusus lain yang dilatih untuk penanggulangan pembajakan pesawat di masing-masing pangkalan udara yang ada di Indonesia, sedangkan potensi ancaman pembajakan pesawat tetap bisa terjadi di berbagai daerah.   Permasalahan yang diteliti yaitu tentang pemberdayaan dan kesiapan personel Pangkalan Udara TNI AU Adisutjipto dalam penanggulangan aksi bajak udara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pemberdayaan dan kesiapan personel Pangkalan Udara TNI AU Adisutjipto dalam penanggulangan aksi bajak udara.  Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan teknik reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.   Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa pemberdayaan dan kesiapan lanud dalam menanggulangi aksi bajak udara belum optimal.  Kesimpulan dalam penanggulangan bajak udara agar terlaksana dengan baik dilaksanakan dengan memberdayakan personel lanud dan setiap stake holder terkait yang memiliki kompetensi dalam penanggulangan aksi bajak udara.Kata Kunci :       Pemberdayaan personel, Kesiapan, Penanggulangan Abstract -- Research about empowerment personnel adisutjipto air forcebase in the framework of aircraft hijacking response readiness is backdrop of possible threats of aircraft hijacking which can occur throughout Indonesia has not been offset by the preparation of the aircraft hijacking response team especially in Lanud Adisutjipto.   The only aircraft hijacking response team is Bravo team that based in Rumpin Bogor.   At present there is no other unit of special officers trained for aircraft hijacking in each airbase in Indonesia.   The problems in research is about empowerment and readiness of personnel adisutjipto airforce base in aircraft hijacking response.   The purpose of this study is to analyze the empowerment and readiness of personnel Adisujtipto airforce base in aircraft hijacking response.   The research was conducted with qualitative methods with data reduction techniques, data presentation and conclusion drawing.   Based on the results of research conducted, obtained results that empowerment and readiness Adisutjipto airfoce base in aircraft hijacking response is notyet optimal.   The conclusions of the aircraft hijacking response to be carried out well implemented by empowering adisutjipto air forcebase personnel and every related stakeholder who has competence in adisutjipto air forcebase.Keyword : Empowerment of personnel, Readiness, Countermeasures
Pemberdayaan Personel Lanud Adisutjipto Dalam Rangka Kesiapan Penanggulangan Aksi Bajak Udara Supardo Butarbutar; Yoedhi Swastanto; Rayanda Barnas
Strategi Pertahanan Udara Vol. 4 No. 3 (2018): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v4i3.336

Abstract

Abstrak -- Penelitian mengenai “Pemberdayaan Personel Lanud Adisutjipto dalam Rangka Kesiapan Penanggulangan Aksi Bajak Udara ini dilatarbelakangi oleh adanya kemungkinan ancaman pembajakan pesawat udara yang bisa terjadi diseluruh wilayah Indonesia yang belum diimbangi dengan persiapan tim penanggulangan pembajakan udara terutama di lanud Adisutjipto. Tim   penanggulangan pembajakan pesawat satu-satunya adalah tim Bravo yang berpusat di Rumpin Bogor.   Saat ini belum ada satuan petugas khusus lain yang dilatih untuk penanggulangan pembajakan pesawat di masing-masing pangkalan udara yang ada di Indonesia, sedangkan potensi ancaman pembajakan pesawat tetap bisa terjadi di berbagai daerah.   Permasalahan yang diteliti yaitu tentang pemberdayaan dan kesiapan personel Pangkalan Udara TNI AU Adisutjipto dalam penanggulangan aksi bajak udara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pemberdayaan dan kesiapan personel Pangkalan Udara TNI AU Adisutjipto dalam penanggulangan aksi bajak udara.  Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan teknik reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.   Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa pemberdayaan dan kesiapan lanud dalam menanggulangi aksi bajak udara belum optimal.  Kesimpulan dalam penanggulangan bajak udara agar terlaksana dengan baik dilaksanakan dengan memberdayakan personel lanud dan setiap stake holder terkait yang memiliki kompetensi dalam penanggulangan aksi bajak udara.Kata Kunci :       Pemberdayaan personel, Kesiapan, Penanggulangan Abstract -- Research about empowerment personnel adisutjipto air forcebase in the framework of aircraft hijacking response readiness is backdrop of possible threats of aircraft hijacking which can occur throughout Indonesia has not been offset by the preparation of the aircraft hijacking response team especially in Lanud Adisutjipto.   The only aircraft hijacking response team is Bravo team that based in Rumpin Bogor.   At present there is no other unit of special officers trained for aircraft hijacking in each airbase in Indonesia.   The problems in research is about empowerment and readiness of personnel adisutjipto airforce base in aircraft hijacking response.   The purpose of this study is to analyze the empowerment and readiness of personnel Adisujtipto airforce base in aircraft hijacking response.   The research was conducted with qualitative methods with data reduction techniques, data presentation and conclusion drawing.   Based on the results of research conducted, obtained results that empowerment and readiness Adisutjipto airfoce base in aircraft hijacking response is notyet optimal.   The conclusions of the aircraft hijacking response to be carried out well implemented by empowering adisutjipto air forcebase personnel and every related stakeholder who has competence in adisutjipto air forcebase.Keyword : Empowerment of personnel, Readiness, Countermeasures
OPTIMALISASI KEMAMPUAN PERSONEL TEKNIK SATUAN RADAR 225 TARAKAN GUNA MEMELIHARA KESIAPAN OPERASIONAL RADAR DALAM RANGKA OPERASI PERTAHANAN UDARA M. Suarna Hasal; Surryanto D.W.; Rayanda Barnas
Strategi Pertahanan Udara Vol. 5 No. 2 (2019): Jurnal Strategi Pertahanan Udara
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jspu.v5i2.434

Abstract

Abstrak -- Kemampuan Personel Teknik Satuan Radar 225 Tarakan saat ini belum optimal dalam memelihara kesiapan operasional Radar, hal ini disebabkan kemampuan yang dimiliki belum optimal sesuai dengan kriteria kemampuan dari Buku Petunjuk Penilaian  Personel Teknik Radar.   Hal ini mempengaruhi tugas Satuan Radar 225 Tarakan dalam melaksanakan Operasi Pertahanan Udara.  Ada enam kriteria kemampuan yang ditentukan, empat kriteria kemampuan Personel Teknik sudah mencapai kategori I dan II, sementara dua kriteria lainnya kemampuan Personel Teknik masih berada pada kategori II dan III. Kondisi ini diduga disebabkan oleh masih kurangnya pengetahuan, keterampilan dan motivasi yang dimiliki oleh Personel Teknik Satuan Radar 225 Tarakan, sehingga diperlukan strategi atau upaya-upaya dalam meningkatkan Personel Teknik Satuan Radar 225 Tarakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan yang dimiliki oleh Personel Teknik Satuan Radar 225 Tarakan saat ini, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan Personel Teknik guna memelihara kesiapan operasional Radar dan strategi apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tersebut.   Desain penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data primer yang diperoleh berdasarkan informasi dari Informan melalui wawancara dengan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik triangulasi.   Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan, keterampilan dan motivasi yang dimiliki oleh Personel Teknik Satuan Radar 225 Tarakan mempengaruhi kemampuannya guna memelihara kesiapan operasional Radar.   Pengetahuan yang dimiliki oleh sebagian besar Personel Teknik masih bersifat pengetahuan dasar, sehingga perlu ditingkatkan ke jenjang pengetahuan lanjutan dan mahir.   Keterampilan yang dimiliki juga masih bersifat keterampilan dasar sehingga perlu ditingkatkan menuju keterampilan lanjutan.   Peningkatan pengetahuan dan keterampilan ini dapat dilakukan dengan kegiatan pendidikan dan pembinaan keterampilan formal dan non formal.   Motivasi   Personel Teknik juga masih kurang terutama dari pribadi sendiri untuk mau maju dan berkembang, perlu dorongan motivasi baik dari diri sediri, dari lingkungan kerja dan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana yang dapat membantu Personel Teknik meningkatkan kemampuan guna memelihara kesiapan Radar sehingga pelaksanaan tugas Operasi Pertahanan Udara dapat terlaksana.   Kata kunci: optimalisasi, kemampuan, pengetahuan, keterampilan, motivasi Abstract -- The Technical Personnel Capability of the Radar 225 Tarakan Unit is currently not optimal in maintaining Radar operational readiness, this is due to the ability that is owned not optimally according to the ability criteria of the Radar Technical Personnel Assessment Guide Book. This affected the task of the 225 Tarakan Radar Unit in carrying out Air Defense Operations. There are six criteria for ability that are determined, four criteria of Engineering Personnel ability have reached category I and II, while the other two criteria are Engineering Personnel's ability still in categories II and III. This condition is allegedly caused by the lack of knowledge, skills and motivation possessed by the 225 Tarakan Radar Unit Technical Personnel, so a strategy or efforts are needed to improve the 225 Tarakan Radar Unit Personnel. The purpose of this study is to analyze the capabilities possessed by the current Technical Personnel of the 225 Tarakan Radar Unit, what factors influence the ability of Technical Personnel to maintain operational readiness of the Radar and what strategies must be taken to improve that capability.   The design of this study uses a qualitative descriptive approach. The data used in this study originated from primary data obtained based on information from informants through interviews with the data analysis techniques used were triangulation techniques.   The results showed that the knowledge, skills and motivation possessed by the Technical Unit of the Radar 225 Tarakan Unit influenced their ability to maintain Radar operational readiness. The knowledge possessed by most Engineering Personnel is still basic knowledge, so it needs to be increased to advanced and advanced levels of knowledge. The availability of the skills is still basic skills so it needs to be improved towards advanced skills. Increasing knowledge and skills can be done through educational activities and fostering formal and non-formal skills. Motivation of Engineering Personnel is also still lacking, especially from the person himself to want to go forward and develop, need good motivation from self, from the work environment and meeting the needs of facilities and infrastructure that can help Engineering Personnel to increase the ability to maintain radar readiness so that the implementation of Air Defense Operations can be done.Keywords: optimization, ability, knowledge, skills, motivation