Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEANEKARAGAMAN SERANGGA PADA POHON DI KAWASAN HUTAN SEKUNDER DESA IBOIH KECAMATAN SUKAKARYA KOTA SABANG Amalia Nura; Eka Sundari Emda; Julizar Julizar; Samsul Kamal
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 5, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK V 2017
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.632 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v5i1.2154

Abstract

Serangga pohon merupakan salah satu kelompok serangga dari seluruh keanekaragaman serangga yang ada di alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman serangga pada pohon di kawasan hutan sekunder Desa Iboih Kecamatan Sukakarya Kota Sabang. Metode penelitian ini adalah metode survey deskriptif dengan cara pengamatan langsung terhadap serangga-serangga yang ada pada beberapa pohon di kawasan hutan sekunder, dengan dibagi ke dalam tiga plot. Pada setiap plot, serangga diambil dan dimasukkan ke dalam botol sampel sesuai bagian tumbuhan. Hasil pengamatan diperoleh sebanyak 15 individu serangga yang termasuk ke dalam 4 spesies, 4 famili dan 3 ordo. Mayoritas serangga yang diperoleh adalah laba-laba (Envia garciai) dan kecoa (Periplaneta sp.), sedangkan serangga yang paling sedikit diperoleh adalah kepik (Nezara viridula). Nilai indeks keanekaragaman jenis (H’) sebesar 1,32 dan dapat diartikan bahwa tingkat jenis keanekaragaman serangga pada pohon di hutan sekunder Desa Iboih tergolong sedang.
ESTIMASI POPULASI ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii) BERDASARKAN SARANG DI KAWASAN HUTAN RAWA TRIPA KECAMATAN BABAROT Julizar Julizar; Samsul Kamal; Elita Agustina
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 6, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK VI 2018
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.67 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v6i1.4224

Abstract

Keberadaan orangutan Sumatera (Pongo abelii) di Kawasan Hutan Rawa Tripa Babahrot dapat dijadikan objek dalam berbagai kegiatan di antaranya adalah mengamati perilaku hewan primata terkait aktivitas dan menghitung jumlah populasinya berdasarkan sarang disuatu kawasan hutan. Kegiatan praktikum mahasiswa pendidikan Biologi UIN Ar-Raniry mengamati hewan primata hanya terfokus pada monyet ekor panjang (Macaca fuscicularis). Mengamati perilaku hewan primata terkait aktivitas dan perhitungan jumlah populasinya berdasarkan sarang dapat dilakukan dengan cara pendugaan (estimasi). Estimasi populasi pada primata dapat digunakan sebagai dasar atau tanda-tanda yang bersifat spesifik berupa suara atau sarang orangutan Sumatera (Pongo abelii). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan populasi orangutan Sumatera (Pongo abelii) berdasarkan sarang yang terdapat di kawasan hutan rawa Tripa Babahrot serta pemanfaatannya yang dapat digunakan sebagai referensi matakuliah ekologi hewan dalam bentuk buku saku dan video dokumentasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode jalur (Line transect) dan survey eksploratif dengan visualisasi langsung dengan menentukan 4 jalur sesuai dengan topografi lokasi penelitian. Lebar jalur penelitian adalah 50 m ke arah dua sisi atau lebar totalnya 100 m dengan panjang jalur 1000 m (1 km), jarak antar transek 1 dan 2  500 m dan transek 2 ke 3  2000 m atau  2 km dan jarak transek 3 dan 4 yaitu 500 m. Hasil penelitian di lapangan terdapat 19 sarang orangutan sumatera (Pongo abelii) dengan klasifikasi sarang tipe A,B,C,D dan E serta posisi sarang yang tersebar di berbagai posisi yaitu cabang utama (CU), anak percabangan (AC), ujung dahan (UD) dan pucuk pohon (PP). Sarang terbanyak ditemukan pada jarak 0-100 meter dan 201-300 meter yaitu 5 sarang dengan persentase 26,31% pada seluruh jalur. Estimasi nilai kepadatan populasi orangutan Sumatera (Pongo abelii) di area penelitian seluas 800 ha yang diamati adalah 0,002 Individu/ Km2dan 0,022 Individu/10ha dengan dugaan populasi antara 1 sampai 2 individu pada area seluas 608 km2, hal ini menunjukkan kehadiran orangutan di Kawasan Hutan Rawa Tripa Babahrot ini sangatlah rendah.