Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

POPULASI MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis) DI PEGUNUNGAN SAWANG BA’U KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH SELATAN Merie Afnizar; Erna Mauliza; Salwatul Zuhra; Adi Gunawan
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 3, No 1 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK III 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.324 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v3i1.2667

Abstract

Penelitian populasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fasicularis) dilakukan di kawasan pegunungan Sawang Ba’u Kecamatan Sawang Aceh Selatan. Kawasan ini merupakan pegunungan dengan hamparan hutan sekunder karena disebabkan oleh adanya fragmentasi hutan menjadi lahan pertanian, perumahan, dan industri. Vegetasi tanaman yang dominan adalah pala, cengkeh, dan sirih hutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode jalur transek (stasiun pengamatan) dan survey eksploratif dengan visualisasi langsung. Pengamatan dilakukan pada tanggal 24 Mei 2014 dimulai jam 17.00 WIB dan berakhir pada jam 19.00 WIB. Hasil pengamatan ditemukan 19 individu monyet ekor panjang (Macaca fasicularis). Luas area pengamatan yaitu 20.000 m2 sehingga kepadatan populasinya 0.00095 ekor/m2. Keberadaan monyet ekor panjang (Macaca fasicularis) mulai sulit dijumpai di kawasan ini akibat pengaruh gangguan habitat oleh manusia, baik perambahan hutan maupun perburuan untuk dijadikan hewan peliharaan. Persentase masing-masing usia yaitu dewasa 31.57%, remaja 36.84%, dan anak 31.57%. Sehingga individu yang paling banyak yaitu monyet ekor panjang (Macaca fasicularis) yang remaja (muda).
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper sp.) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicans Adi Gunawan; Eriawati Eriawati; Zuraidah Zuraidah
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 3, No 1 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK III 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.726 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v3i1.2702

Abstract

Daun sirih (Piperaceae) memiliki kemampuan antiseptik dan antifungi yang sudah lama dikenal oleh masyarakat. Ekstrak daun sirih sudah banyak dilaporkan sebagai agen anti fungi seperti jamur Candida albican. Jamur Candida albicans merupakan flora normal tubuh manusia yang menyebabkan penyakit kandidiasis. Penelitian ini menggunakan ekstrak tiga jenis daun sirih yaitu daun sirih hijau (Piper betle L.), daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav), dan daun sirih hutan (Piper aduncum L.) untuk menghambat pertumbuhan dari jamur Candida albicans yang dilakukan secara in vitro. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun sirih tersebut terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Penelitian ini menggunakan metode difusi cakram, dan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan empat kali pengulangan. Pengumpulan data dengan cara mengukur zona bening yang terbentuk pada setiap perlakuan. Rataan hasil pengukuran sirih merah=28,7, sirih hutan=13,00, sirih merah=15,46, K+=34,92, dan K-=0. Hasil analisis Ansira adalah Fhitung= 49,72 > Ftabel=3,01 pada taraf signifikan α = 0,05 (5%) dengan DK V1= 4 dan V2= 16. Hasil Uji Beda Jarak Duncan menunjukkan bahwa setiap perlakuan memberi pengaruh yang sangat nyata dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Dengan demikian terbukti bahwa ekstrak daun sirih (Piper sp.) mempengaruhi pertumbuhan jamur Candida albicans.