Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TEKNOLOGI PEMBUATAN TELUR ASIN DENGAN PENERAPAN METODE TEKANAN OSMOTIK Irawati Ramli; Nurhikmah Wahab
JURNAL ILTEK Vol 15, No 2 (2020): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.776 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v15i2.516

Abstract

ABSTRACTThe technology that produces salted eggs is generally a simple technology. differences in the production process and quality of salted egg products are determined based on the processing method. The aim of this study salted eggs can be made in a short time through manipulation of osmotic pressure factors, soaking eggs in vinegar can open the semipermeable membrane on the egg shell so that the salt solution quickly enters in eggs. The research method is first to select duck eggs with good quality, then clean them, prepare a solution of acetic acid with a concentration of 5%, 10%, 15%, 20%, and 25%. Then soak the eggs in a solution of acetic acid with time variations of 5,10,15 and 20 minutes. then wrap the eggs with red rock powder dough, put the egg packages into the heating device for 3 hours with a temperature of 60oC, clean the duck eggs, the last process is the SNI test and the organoleptic test.From this research, the results obtained for the salt content with a short soaking time (5 minutes) and the concentration of 15% acetic acid soaking solution had met the SNI 4277.1996 standard, namely a minimum of 2%. In this case, the soaking process of eggs using acetic acid functions to open the pores of the egg shells so that the oscillic salt process is faster. The results showed that the higher the concentration of acetic acid and the longer the immersion time, the salt osmosis rate was getting faster and the salt content in the eggs was getting higher, and with the osmotic pressure factor manipulation method salted eggs can be made in a short time namely 3 hours.
Analisis Pengolahan Biogas Dari Campuran Limbah Sayur Kangkung Dan Eceng Gondok Dengan Starter Kotoran Sapi Nurhikmah Wahab; Irawati Ramli
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 6 No. 2 (2022): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/tecnoscienza.v6i2.625

Abstract

Eceng gondok memiliki potensi untuk dijadikan sumber energi terbarukan yang menghasilkan biogas karena mempunyai kandungan hemiselulosa dan lignin yang menjadikan biomassa ini dapat dimanfaatkan sebagai biogas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) Perubahan tekanan biogas dari beberapa jenis bahan baku limbah sayur kangkung dan eceng gondok, (2) tekanan optimum biogas dari jenis bahan baku limbah sayur kangkung dan eceng gondok. Penelitian ini menggunakan bahan utama berupa limbah sayuran kangkung dan eceng gondok, starter kotoran tai sapi diperoleh dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dan penambahan air. Adapun Prosedur yaitu mengumpulkan limbah sayur ksngkung dan eceng gondok yang telah dipersiapkan lalu dibersihkan terlebih dahulu kemudian dicacah, kotoran sapi dijadikan sebagai biostarter, kemudian mencampurkan kotoran sapi (perbandingan campuran bahan dan air = 3 : 1), dimasukkan digester selanjutnya fermentasikan dengan variasi waktu 1 sampai 13 minggu untuk sayur kangkung dan eceng gondok. Berdasarkan hasil penelitian pengolahan dan analisis data, jenis limbah sayur kangkung dan eceng gondok menghasilkan tekanan biogas yang tidak berbeda-beda secara signifikan dengan tekanan untuk sayur kangkung = 103,37 kPa – 108,24 kPa sedangkan eceng gondok 105,55 kPa-111,86 kPa, dan tekanan gas optimum yang dapat dihasilkan dari bahan baku limbah sayur kangkung = 108,24 kPa dan eceng gondok = 111,86 kPa. Adapun Uji nyala api yang didapatkan yaitu selama 25 menit 10detik.
TEKNOLOGI PEMBUATAN TELUR ASIN DENGAN PENERAPAN METODE TEKANAN OSMOTIK Irawati Ramli; Nurhikmah Wahab
ILTEK : Jurnal Teknologi Vol. 15 No. 02 (2020): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47398/iltek.v15i02.29

Abstract

Teknologi yang memproduksi telur asin secara umum merupakan teknologi sederhana. perbedaan proses produksi dan kualitas produk telur asin ditentukan berdasarkan cara pengolahannya. Tujuan penelitian ini telur asin dapat dibuat dalam waktu singkat melalui manipulasi faktor tekanan osmotik, perendaman telur dalam asam cuka dapat membuka membran semipermeabel pada kulit telur sehingga larutan garam cepat masuk dalam telur. Metode penelitiannya pertama pemilihan telur itik dengan kualitas yang baik, lalu dibersikan, menyiapkan larutan asam asetat dengan konsentrasi 5%,10%,15%,20%, dan 25%. Lalu rendam telur dalam larutan asam asetat dengan variasi waktu 5,10,15 dan 20 menit. lalu bungkus telur dengan adonan serbuk batu merah, memasukkan bungkusan telur kedalam alat pemanas selama 3 jam suhu 60oC, proses terakhir dengan uji SNI dan uji organoleptik. Dari penelitian ini didapatkan hasil untuk kadar garam dengan waktu perendaman singkat (5 menit) dan konsentrasi larutan perendam Asam Asetat 15% sudah memenuhi standar SNI 4277.1996 yaitu minimal 2%. Di mana dalam hal ini proses perendaman telur dengan menggunakan asam asetat berfungsi membuka pori cangkang telur agar proses osmostik garam lebih cepat. Dari hasil penelitian diperoleh semakin tinggi konsentrasi asam asetat dan semakin lama waktu perendaman diperoleh tingkat osmosis garam semakin cepat dan kadar garam dalam telur semakin tinggi, dengan metode manipulasi faktor tekanan osmotik telur asin dapat dibuat dalam waktu singkat yaitu 3 jam.