Linco Deby Armaya
Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint Carolus

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Postpartum Blues di RS “Y” Bekasi : Factors Related To the Incidence of Postpartum Blues at “Y” Hospital Bekasi Justina Purwarini; Linco Deby Armaya
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 4: NOVEMBER 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.772 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v4i4.1455

Abstract

Postpartum blues merupakan kesedihan atau kemurungan yang dirasakan oleh ibu setelah melahirkan yang berlangsung pada hari ke-3 sampai hari ke- 5 dalam 14 hari pertama setelah melahirkan. Gejala-gejala yang terjadi pada depresi postpartum diantaranya adanya tangisan singkat, perasaan kesepian atau ditolak, cemas, bingung, gelisah, letih, pelupa, tidak konsentrasi, dan tidak dapat tidur. Gejala yang muncul dapat menyebabkan ibu menjadi pasif dan mengabaikan bayinya serta ketidakseimbangan hormon karena cemas dan stress. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, paritas, pendidikan dan pekerjaan dengan kejadian postpartum blues di RS “Y” Bekasi. Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan pengambilan sampel diambil secara purposive sampling sebanyak 93 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner Edinburgh postpartum depression scale (EPDS). Analisis data menggunakan uji statistic chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 2 variabel yang berhubungan yaitu paritas (p value = 0,013) dan pekerjaan (p value = 0,003) dan 2 variabel menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan yaitu usia (p value = 0,934) dan Pendidikan (p value = 0,274) dengan kejadian postpartum blues. Peran perawat diperlukan untuk dapat mendampingi ibu sehingga dapat beradaptasi dengan kondisi post-partumnya sehingga secara fisiologis dan psikologis ibu dapat menerima peran barunya dengan positif.