Postpartum blues merupakan kesedihan atau kemurungan yang dirasakan oleh ibu setelah melahirkan yang berlangsung pada hari ke-3 sampai hari ke- 5 dalam 14 hari pertama setelah melahirkan. Gejala-gejala yang terjadi pada depresi postpartum diantaranya adanya tangisan singkat, perasaan kesepian atau ditolak, cemas, bingung, gelisah, letih, pelupa, tidak konsentrasi, dan tidak dapat tidur. Gejala yang muncul dapat menyebabkan ibu menjadi pasif dan mengabaikan bayinya serta ketidakseimbangan hormon karena cemas dan stress. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, paritas, pendidikan dan pekerjaan dengan kejadian postpartum blues di RS “Y” Bekasi. Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan pengambilan sampel diambil secara purposive sampling sebanyak 93 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner Edinburgh postpartum depression scale (EPDS). Analisis data menggunakan uji statistic chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 2 variabel yang berhubungan yaitu paritas (p value = 0,013) dan pekerjaan (p value = 0,003) dan 2 variabel menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan yaitu usia (p value = 0,934) dan Pendidikan (p value = 0,274) dengan kejadian postpartum blues. Peran perawat diperlukan untuk dapat mendampingi ibu sehingga dapat beradaptasi dengan kondisi post-partumnya sehingga secara fisiologis dan psikologis ibu dapat menerima peran barunya dengan positif.