moh. Karmin Baruadi
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT BUGIS DALAM NOVEL LONTARA RINDU KARYA S. GEGGE MAPPANGEWA Firmansyah Yantu; moh. Karmin Baruadi; Fatmah AR Umar
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 1, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.526 KB) | DOI: 10.37905/jjll.v1i2.9232

Abstract

Penelitian ini menggunakan kajian antropologi sastra interpretative Clifford Geertz. Teori yang mengemukakan cara untuk menemukan bentuk kearifan lokal melalui bentuk dan nilai kearifan lokal yang ada dalam lingkungan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Data penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat yang menggambarkan bentuk dan nilai kearifan lokal masyarakat Bugis. Sumber data penelitian ini adalah novel Lontara Rindu karya S. Gegge Mappangewa diterbitkan oleh Republika pada tahun 2012. Tebal halaman 343 halaman; 13,5 cm x 20,5 cm. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi kepustakaan. Analisis data yang dilakukan meliputi; mengidentifikasi, klasifikasi, analisis, interpretasi, menyajikan hasil data. Hasil penelitian menunjukkan bentuk dan nilai yang merujuk pada kearifan lokal masyarakat Bugis. Bentuk kearifan lokal yang ditemukan ada 9 bagian. Diantaranya; 1) kepercayaan terhadap mitos, 2) bentuk tradisi lokal; 3) bentuk upacara adat; 4) bentuk kebijaksanaan lokal; 5) bentuk kepedulian sosial; 6) bentuk menjunjung tinggi harga diri; 7) bentuk religi; 8) bentuk kasih sayang; 9) bentuk menghargai orang lain. Sedangkan nilai kearifan lokal yang ditemukan ada 8 bagian. Diantaranya; 1) sopan santun; 2) kejujuran; 3) kerukunan dan penyelesaian konflik; 4) komitmen; 5) pikiran positif; 6) rasa syukur; 7) kerja keras; 8) gotong royong. 9 bentuk dan 8 nilai ini merujuk pada kearifan lokal yang ada di lingkungan masyarakat Bugis melalui novel Lontara Rindu karya S. Gegge Mappangewa.