Ruas Jalan yng menghubungkan antara Kota Bajawa dan Bandar Udara Turelelo Soa merupakan urat nadi transportasi penting di Kabupaten Ngada. Manajemen risiko adalah proses sistematik dari perencanaan, identifikasi, analisis, pemberian respon, dan pengawasan dari risiko-risiko proyek. Manajemen risiko melibatkan proses-proses, alat-alat, dan teknik-teknik yang akan membantu manajer memaksimalkan kemungkinan dan konsekuensi dari kejadian-kejadian positif dan meminimalkan kemungkinan dan konsekuensi dari kejadian-kejadian negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan risiko dominan serta dapat mengetahui tindakan yang tepat untuk menangani risiko tersebut dimana hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya risiko yang berpengaruh terhadap biaya dan waktu. Metode pada penelitian ini menggunakan metode survei. Analisis dimulai dari identifikasi risiko melalui survey, wawancara, obeservasi dan studi literatur, kemudian dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden atau tenaga ahli pada proyek pembangunan jalan baru pada ruas jalan Waebetu – Tarawaja. Kemudian dilakukan analisis risiko, untuk mengetahui risiko-risiko dominan. Risiko dominan dikendalikan melalui tindakan mitigasi dan pengalikasian risiko terhadap pihak-pihak yang terlibat langsung pada proyek konstruksi seperti Owner, dan Kontraktor. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan 49 risiko yang teridentifikasi pada pelaksanaan proyek yang bersumber dari risiko perencanaan sebesar 5%, risiko teknis sebesar 27%, risiko proyek sebesar 24%, risiko ekonomi sebesar 11%, risiko manusia sebesar 13%, risiko politik sebesar 7%, risiko lingkungan sebesar 1% dan risiko alam sebesar 12%. Penerapan manajemen risiko dalam proyek Pembangunan Jalan Baru pada Ruas Jalan Waebetu – Tarawaja perlu menjadi bagian penting dalam proses perencanaan/manajemen proyek, karena dapat menilai risiko secara luas dan memudahkan dalam mempersiapkan strategi penanganannya.