Akhmad Damsyik
Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Palangka Raya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INVESTIGASI SIFAT MAGNET DAN LUAS PERMUKAAN BENTONIT TERMAGNETISASI SEBAGAI ADSORBEN CEPAT PISAH Dyah Ayu Pramoda Wardani; Akhmad Damsyik; Karelius Karelius; Suyanta Suyanta; Dwi Siswanta
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.361 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v15i2.9726

Abstract

Bentonit merupakan material alam yang memiliki kecenderungan yang tinggi membentuk koloid, ukuran partikelnya yang dapat membesar sampai beberapa kali lipat jika terkontak dengan air dan membentuk suspensi, akan menimbulkan kesulitan dalam proses pemisahannya dari fasa cair setelah proses adsorpsi. Salah satu upaya untuk mengatasi kelemahan tersebut ialah dengan melakukan modifikasi bentonit menggunakan magnetit (Fe3O4), yang akan mengakibatkan adanya sifat kemagnetan pada material tersebut. Sifat kemagnetan ini diharapkan memudahkan pemisahan partikel–partikel bentonit termodifikasi setelah proses adsorpsi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat menggunakan medan magnet eksternal. Dalam studi ini dikaji sifat kemagnetan bentonit termagnetisasi menggunakan instrumen VSM (Vibrating Sample Magnetometer) dan dikaji luas permukaan bentonit teraktivasi dan bentonit termagnetisasi menggunakan SSA (Surface Sorption Analyzer) berdasarkan persamaan BET.Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis VSM memberikan nilai Ms pada Fe3O4 murni lebih besar (64 emu/g) dibandingkan bentonit termagnetisasi (11 emu/g). Berdasarkan data analisis SSA diperoleh bahwa sampel bentonit termagnetisasi memiliki luas permukaan spesifik yang lebih kecil bila dibandingkan dengan bentonit teraktivasi, yaitu masing-masing sebesar 222 dan 138 m2/g.
Characteristics and Chemical Composition of Fly Ash From Pulang Pisau’s Power Plant as A Potential Material for Synthesis of Aluminosilicate Materials Rendy Muhamad Iqbal; Akhmad Damsyik; Retno Agnestisia; Siswo Siswo
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 16, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jstk.v16i2.12191

Abstract

The Steam-Electric Power Station (PLTU) is one of the initiatives to meet the nation's current electricity requirements. The use of fuel for steam power plant is still dominated by fossil fuels such as coal. Even though domestic energy needs are met, steam power plant turns out to be a contributor to gas emissions that cause global warming, as well as a by-product in the form of fly ash which can cause environmental and ecosystem problems. Fly ash contains silica oxide (SiO2) and aluminum oxide (Al2O3) compounds which can be used as raw materials for synthesizing aluminosilicate-based materials such as geopolymers and zeolites. This study tested the characteristics and composition of chemical compounds in fly ash from Pulang Pisau’s power plant, Central Kalimantan. Characterization using X-Ray Diffraction (XRD) showed that peaks of quartz material dominated fly ash from Pulang Pisau’s power plant at 2θ=20.82°;26.61° and mullite minerals at 2θ= 31.2°;33.1°; 35.4°;39.2°;59.8°. The results of the chemical compound composition were tested using the ASTM-D3682-12 standard. Fly ash has a composition of 29.00% SiO2, 9.98% Al2O3, 13.75% Fe2O3, and 28.37% CaO. Fly ash from Pulang Pisau’s power plant is classified as type C fly ash, which can potentially be used as a source of aluminosilicate-based material synthesis.