Latar Belakang : Tinggi rendahnya budaya organisasi dilihat dari kepuasan kerja dan kinerja anggota Rumah Sakit terhadap nilai dan keyakinan dari pimpinan dan kesemua lapisan karyawan. Untuk membangun kepuasan dan kinerja yang tinggi diperlukan dukungan suatu budaya organisasi yang positif.Tujuan : Menganalisis pengembangan model budaya organisasi terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat.Metode : Penelitian kuantitatif dan kualitatif, desain deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional dan FGD. Variabel yang digunakan adalah budaya organisasi sebagai variabel independen, kepuasan kerja dan kinerja sebagai variabel dependen. Sampel 79 responden. Teknis analisis regresi logistik.Hasil : Analisis univariat menunjukan umur responden 29,28 tahun. Hasil bivariat hubungan antara inisitif individu dengan kinerja yaitu nilai p= 0,000 (0,05). Hubungan toleransi terhadap tindakan beresiko dengan kinerja nilai p= 0,002 (0,05). Hubunga integrasi dengan kinerja nilai p= 0,572 (0,05). Hubungan kontrol dengan kinerja nilai p= 0,000 (0,05). Hasil analisis multivariat ternyata yang berhubungan bermakna dengan kinerjaadalah inisiatif, kontrol dan toleransi. Variabel yang paling berpengaruh dilihat dari nilai expected B yang signifikan adalah variabel kontrol.Simpulan : Tidak ada pengaruh antara budaya organisasi terhadap kepuasan kerja perawat, namun budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja perawat.Kata Kunci : Budaya organisasi, Kepuasan kerja, Kinerja perawat, dan Rumah Sakit.