Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Pengaruh Faktor Nutrisi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Umur 12-36 Bulan Di Posyandu Desa Wagir Kidul Wilayah Kerja Puskesmas Pulung Metti Verawati; Latifah Hanum; Lina Ema Purwanti
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.868 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v12i1.716

Abstract

Latarbelakang: Stunting ialah sebuah kondisi dimana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain pada umumnya atau seusianya. Stunting dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah asupan nutrisi.Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisi pengaruh factor nutrisi dengan kejadian stunting pada balita. Sampel dari penelitain ini adalah ibu yang mempunyai balita stunting usia 12-36 bulan di Desa Wagir Kidul Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo sejumlah 32 ibu.Metode: Uji statistik dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier logistic.Hasil:  dengan uji statistic regresi linier logistic didapatkan bahwa P value (0.000) α (0,05) yang bermakna ada pengaruh faktor nutrisi dengan kejadian stunting. Diketahui pula odds ratio 6,177 yang bermakna bahwa nutrisi yang buruk akan beresiko 6,177 lebih besar menyebabkan stunting.Simpulan: berdasarkan hasil penelitian Asupan nutrisi pada balita mempengaruhi terjadinya kejadian stunting balita. Asupan nutrisi yang buruk maka beresiko mengalami kejadian stunting dengan status sangat pendek 6,177 kali lebih besar dibandingkan dengan balita dengan asupan nutrisi yang baik.Kata Kunci : Status nutrisi, Stunting, Balita  Background: Stunting is a condition where a person's height is shorter than the height of other people in general or his age. Stunting can be influenced by various factors, one of which is nutritional intake.Objective: This study aims to analyze the effect of nutritional factors on the incidence of stunting in children under five. The sample of this research is mothers who have stunting toddlers aged 12-36 months in Wagir Kidul Village, Pulung District, Ponorogo Regency, a total of 32 mothers. Methods: Statistical tests were performed using logistic linear regression analysis.Results: with logistic linear regression statistical test, it was found that the P-value (0.000) (0.05) means that there is an influence of nutritional factors on the incidence of stunting. It is also known that the odds ratio is 6.177, which means that poor nutrition will have a 6.177 greater risk of causing stunting.Conclusion: Based on the research results, nutritional intake in toddlers affects the incidence of stunting in toddlers. Poor nutritional intake is at risk of experiencing stunting with very short status 6.177 times greater than toddlers with good nutritional intake. Keywords: Nutritional status, Stunting, Toddler 
PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG MULTIPLE INTELLIGENCES PADA ANAK DI TK BATIK BAKTI PONOROGO Very Agustin; Elmie Muftiana; Metti Verawati
Health Sciences Journal Vol 1, No 1 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/hsj.v1i1.21

Abstract

AbstractMultiple intelligences are descriptive studies how an individual uses his or her intelligence to analyze the problems by providing new options. However, parents mostly tend to think that smart children are those who get a perfect score for each subject at school without considering another capability. This study reveals parents’ knowledge towards children’s multiple intelligences in TK Batik Bakti Ponorogo.The design of the study is a descriptive study by using total sampling technique. There are 42 parents used as the sample of the study. Questionnaire is utilized to collect the data from all parents in TK Batik Bakti Ponorogo. Thus, the data are analyzed by using percentage. The results of the study shows that there are 32 of 42 respondents (76.2%) have good knowledge, while one respondent (2.4%) has much knowledge of children’s multiple intelligence. In addition, nine respondents (21.4%) have low knowledge towards children’s multiple intelligences.Based on the highest percentage result, 32 respondents (76.2%), there should be a future research to study parents’ attitude on how to develop children’s multiple intelligences. Keywords: knowledge, parents, multiple intelligences, children  Abstrak Multiple intelligences atau kecerdasan majemuk merupakan penilaian secara deskriptif bagaimana individu menggunakan kecerdasannya untuk memecahkan masalah dengan menghasilkan sesuatu, tetapi sebagian besar orang tua beranggapan bahwa anak yang cerdas merupakan anak yang mendapatkan nilai 10 dalam tiap mata pelajaran yang hanya ada di dalam kelas tanpa memperhatikan hal lain yang di miliki oleh anak.Tujuan penelitian untuk mengetahui pengetahuan orang tua tentang multiple intelligences pada anak di TK Batik Bakti Ponorogo.Desain penelitian adalah deskriptif, dengan teknik total sampling, jumlah sampel 42 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diperoleh dari seluruh orang tua di TK Batik Bakti Ponorogo. Teknik analisa data menggunakan prosentase.Hasil penelitian yang didapatkan pada penelitian yaitu dari 42 responden ada 32 responden (76,2%) berpengetahuan baik, 1 responden (2,4%) mempunyai pengetahuan cukup, dan 9 responden (21,4%) berpengetahuan buruk tentang multiple intelligences.Kesimpulan dari hasil penelitian pengetahuan orang tua tentang multiple intelligences yang menduduki tingkat tertingi yaitu pengetahuan baik 32 responden (76,2%) sehingga perlu adanya kelanjutan penelitian mengenai perilaku orang tua tentang cara mengasah multiple intelligences pada anak. Kata Kunci: pengetahuan, orang tua, multiple intelligences, anak
Analisis Pengaruh Faktor Nutrisi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Umur 12-36 Bulan Di Posyandu Desa Wagir Kidul Wilayah Kerja Puskesmas Pulung Metti Verawati; Latifah Hanum; Lina Ema Purwanti
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i1.716

Abstract

Latarbelakang: Stunting ialah sebuah kondisi dimana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain pada umumnya atau seusianya. Stunting dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah asupan nutrisi.Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisi pengaruh factor nutrisi dengan kejadian stunting pada balita. Sampel dari penelitain ini adalah ibu yang mempunyai balita stunting usia 12-36 bulan di Desa Wagir Kidul Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo sejumlah 32 ibu.Metode: Uji statistik dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier logistic.Hasil:  dengan uji statistic regresi linier logistic didapatkan bahwa P value (0.000) α (0,05) yang bermakna ada pengaruh faktor nutrisi dengan kejadian stunting. Diketahui pula odds ratio 6,177 yang bermakna bahwa nutrisi yang buruk akan beresiko 6,177 lebih besar menyebabkan stunting.Simpulan: berdasarkan hasil penelitian Asupan nutrisi pada balita mempengaruhi terjadinya kejadian stunting balita. Asupan nutrisi yang buruk maka beresiko mengalami kejadian stunting dengan status sangat pendek 6,177 kali lebih besar dibandingkan dengan balita dengan asupan nutrisi yang baik.Kata Kunci : Status nutrisi, Stunting, Balita  Background: Stunting is a condition where a person's height is shorter than the height of other people in general or his age. Stunting can be influenced by various factors, one of which is nutritional intake.Objective: This study aims to analyze the effect of nutritional factors on the incidence of stunting in children under five. The sample of this research is mothers who have stunting toddlers aged 12-36 months in Wagir Kidul Village, Pulung District, Ponorogo Regency, a total of 32 mothers. Methods: Statistical tests were performed using logistic linear regression analysis.Results: with logistic linear regression statistical test, it was found that the P-value (0.000) (0.05) means that there is an influence of nutritional factors on the incidence of stunting. It is also known that the odds ratio is 6.177, which means that poor nutrition will have a 6.177 greater risk of causing stunting.Conclusion: Based on the research results, nutritional intake in toddlers affects the incidence of stunting in toddlers. Poor nutritional intake is at risk of experiencing stunting with very short status 6.177 times greater than toddlers with good nutritional intake. Keywords: Nutritional status, Stunting, Toddler 
a Metti Verawati; Wahyuning Sukma, Tiara; Fithriyatul M, Anni
Nursing Sciences Journal Vol 7 No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/nsj.v7i2.5016

Abstract

Penggunaan gadget secara berlebih pada anak-anak dapat menjadikan anak tidak peduli terhadap lingkungan, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi kemampuan dalam empati, mengekspresikan emosi dengan tepat, mengelola emosi, dan semua itu merupakan aspek dari kecerdasan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Kecerdasan Emosional Anak Usia Prasekolah Pengguna Gadget di Desa dan di Kota. Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan non eksperimen dengan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini 110 siswa usia prasekolah yang terdiri dari 50 anak berasal dari desa dan 60 anak berasal kota. Teknik sampling yang digunakan Total sampling dengan jumlah sampel 110. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Likert terdiri dari 34 pernyataan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik Uji Mann-Whitney Hasil penelitian menunjukkan  88,3% responden di kota memiliki kecerdasan emosional dengan kategori baik, sedangkan di desa hanya 8,0% responden yang memiliki kecerdasan emosional dengan kategori baik. Kesimpulan ada perbedaan signifikan antara kecerdasan emosional anak di desa dan di kota pengguna gadget pada lima indikator, yang berarti ada perbedaan kecerdasan emosional anak usia prasekolah pengguna gadget di desa dan di kota.
DETEKSI KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI PADA REMAJA DI PONOROGO Ririn Nasriati; Filia Icha; Metti Verawati
Nursing Sciences Journal Vol 7 No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/nsj.v7i2.5060

Abstract

Masalah kedaruratan psikiatri pada remaja merupakan kondisi yang membutuhkan perhatian semua elemen mayarakat. Remaja dengan segala permasalahan yang dialami dapat menimbulkan masalah depresi yang dapat menjadi faktor resiko bunuh diri pada remaja. Meningkatnya risiko bunuh diri di usia remaja disebabkan berbagai prediktor pencetus bunuh diri seperti masalah depresi, cemas, stres, bullying dan harga diri renda. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi kedaruratan psikiatri pada remaja di Ponorgo. Metode penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Sampel adalah 50 remaja di wilayah Ponorogo dengan tekhnik purposive sampling. Analisa data menggunakan Chi-Square Hasil penelitian ada hubungan antara depresi dengan perilaku bunuh diri pada remaja. Deteksi dini masalah kedaruratan psikiatri pada remaja perlu dilakukan agar dapat diberikan intervensi yang tepat.