p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Vegetalika
Kristianto Nugroho
BB Biogen Jalan Tentara Pelajar 3A Cimanggu Bogor 16111

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Keragaman Genetik Genotipe Mutan Cabai (Capsicum annuum L.) Hasil Iradiasi Sinar Gamma Berdasarkan Penanda Mikrosatelit Kristianto Nugroho; Trikoesoemaningtyas Trikoesoemaningtyas; Muhammad Syukur; Puji Lestari
Vegetalika Vol 11, No 2 (2022): In Publish
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.72861

Abstract

Analisis keragaman genetik mutan perlu dilakukan untuk melihat sejauh mana perubahan genetik yang terjadi dibanding varietas asalnya. Mikrosatelit merupakan penanda molekuler yang dapat dimanfaatkan dalam analisis keragaman genetik mutan karena keberadaannya yang melimpah dalam genom tanaman, reproduksibilitas tinggi polimorfisme tinggi, dan bersifat kodominan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis keragaman genetik genotipe mutan cabai hasil iradiasi sinar gamma menggunakan penanda mikrosatelit serta memperoleh informasi tingkat polimorfisme dari penanda mikrosatelit yang digunakan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2020 hingga Februari 2021 di Laboratorium Biologi Molekuler BB Biogen Bogor. Sebanyak sepuluh genotipe mutan cabai hasil iradiasi varietas Lingga generasi M2 yang menunjukkan perubahan pada ukuran buah dianalisis keragaman genetiknya menggunakan 27 penanda mikrosatelit. Kontruksi pohon filogenetik dan matriks kesamaan genetik dibuat menggunakan perangkat lunak NTSYS versi 2.1 sedangkan analisis polimorfisme marka dilakukan mengggunakan PowerMarker 3.25. Analisis filogenetik menunjukkan adanya pemisahan antara varietas Lingga dan genotipe mutan menjadi dua klaster pada koefisien kemiripan genetik 0,57. Dari kesepuluh genotipe mutan yang dianalisis terdapat tiga genotipe mutan dengan kemiripan genetik terendah dari varietas Lingga yaitu L275, L312, dan L352 dan satu genotipe dengan kemiripan genetik paling tinggi dengan varietas Lingga yaitu L106. Analisis tingkat polimorfisme menunjukkan bahwa terdapat enam penanda mikrosatelit dengan tingkat informativitas tinggi (PIC >0,7) yang dapat digunakan untuk menganalisis keragaman genetik mutan maupun sebagai alat bantu seleksi pada generasi selanjutnya.
Keragaman Genetik 50 Aksesi Plasma Nutfah Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Berdasarkan Marka SSR Kristianto Nugroho; Puji Lestari
Vegetalika Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.74076

Abstract

Kacang hijau (Vigna radiata L) merupakan tanaman tropis yang merupakan tanaman kacang-kacangan terbanyak ketiga setelah kacang kedelai dan kacang tanah. Kehadiran kacang hijau penting sebagai penyangga pangan di Indonesia dan tercermin dari laju peningkatan produksi yang sangat pesat sehingga menjadi tantangan dalam pemuliaan tanaman.Tersedianya sumber keragaman genetik menjadi prasyarat dalam keberhasilan program pemuliaan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis keragaman genetika lima puluh aksesi kacang hijau dengan menggunakan marka Simple Sequence Repeats (SSR). Pola pita hasil Polymerase Chain Reaction (PCR) diberi skor sebagai data biner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak GelAnalyzer, NTSYS, dan PowerMarker. Hasil keragaman genetik kacang hijau berdasarkan 10 marka SSR menunjukkan polimorfisme dan variasi genetik 50 aksesi kacang hijau. Marka polimorfik tersebut dapat mendeteksi 155 alel dengan kisaran 11–20 alel per lokus dengan rerata 15,5 alel per marka. Rerata nilai diversitas gen yang dihasilkan adalah 0,92 dan rerata nilai frekuensi alel utama yang dihasilkan adalah 0,13%. Nilai PIC yang diperoleh berkisar antara 0,88 dan 0,92 dengan rerata 0,90. Kesepuluh marka SSR yang digunakan memiliki nilai PIC >0,7 dan merupakan marka yang informatif sehingga potensial untuk analisis keragaman genetik plasma nutfah kacang hijau maupun untuk seleksi berbantu marka. Berdasarkan hasil analisis klaster, 50 aksesi plasma nutfah kacang hijau mengelompok menjadi dua kelompok utama pada koefisien kemiripan genetika 0,83 pada tanaman kacang hijau tersebut. Keragaman genetik ini penting untuk membantu preservasi maupun pemuliaan kacang hijau di Indonesia.