Salah satu karakteristik yang sangat khas dari tanah lempung adalah sifat plastisitas yang tinggi dan daya dukungnya yang rendah, sehingga dibutuhkan upaya peningkatan daya dukung apabila tanah jenis ini akan digunakan sebagai dasar sebuah bangunan. Salah satu upaya peningkatan tersebut adalah stabilisasi tanah dengan menambahkan stabilizer. Penelitian ini menggunakan serat batang pisang sebagai stabilizer. Serat batang pisang dapat mempengaruhi gesekan internal tanah secara linier dengan berat jenis tanah yang meningkatkan kekuatan geser tanah yang juga membantu dalam menstabilkan struktur tanah dengan menyerap natrium dari tanah dan menghindari kerusakan struktur tanah. Selain itu, ketika kalium klorida diterapkan atau dicampur ke tanah, dapat menyebabkan peningkatan kekuatan geser dan batas-batas Atterberg. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh masa pemeraman pada tanah yang distabilisasi dengan serat batang pisang, ditinjau dari nilai kuat geser dan nilai CBR. Sampel tanah diambil dari Desa Hambalang, Sentul, Jawa Barat. Penelitian dilakukan dengan menguji tanah asli, kemudian 2 variasi kadar serat batang pisang yaitu 0,5% dan 0,75%, yang kemudian masing-masingnya didiamkan dengan masa 3 masa pemeraman yang berbeda, yaitu 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan serat batang pisang sebagai bahan stabilisasi mampu mengurangi kadar air pada tanah lempung, serta menurunkan batas cair yang kemudian berbanding lurus pada menurunnya nilai indeks plastisitas. Nilai CBR meningkat hingga pemeraman 14 hari kemudian menurun pada pemeraman 28 hari, begitu pula dengan nilai kohesi dan sudut geser dalam. Dari hasil pengujian yang dijabarkan, serat batang pisang dapat digunakan menjadi bahan tambah stabilisasi tanah lempung.