Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sebaran Logam Berat Timbal (Pb) Pada Makrozoobenthos Di Perairan Waduk Cirata, Provinsi Jawa Barat Ega Adhi Wicaksono; Sriati -; Walim Lili
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai akumulasi logam timbal pada makrozoobenthos, pola persebarannya di Waduk Cirata dan mengetahui peranan makrozoobenthos dalam proses biomagnifikasi yang terjadi     di Waduk Cirata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Pengukuran kandungan logam timbal pada sedimen dan makrozoobenthos dengan menggunakan metode AAS (Atomic Absorbtion Spectofotometer). Makrozoobenthos di Waduk Cirata yang teridentifikasi terdiri dari 9 genus yang keseluruhannya tergolong kedalam Filum Moluska dan Kelas Gastropoda. Kepadatan makrozoobenthos paling rendah berada di Stasiun Muara Cibalagung dengan kepadatan 74 individu/m2 dan kelimpahan tertinggi berada pada Stasiun Dam dengan kepadatan 267 individu/m2. Kandungan logam timbal pada makrozoobenthos berkisar antara 0,78 – 3,22 mg/kg, yang secara umum lebih rendah dari kandungan logam timbal pada sedimen yang berkisar antara 0,29 – 5,04 mg/kg sementara kandungan logam timbal pada air pada semua stasiun yaitu <0,01 ppm. Kandungan logam timbal pada sedimen Inlet Muara Citarum menurun secara perlahan hingga pada stasiun Muara Cibalagung, kemudian kembali naik pada stasiun Gandasoli dan Dam. Hal tersebut diduga akibat adanya masukan logam timbal akibat penggunaan pakan pada budidaya KJA di Waduk Cirata. Makrozoobenthos diduga tidak terlalu berperan dalam dalam proses biomagnifikasi di Waduk Cirata.
Threats of Microplastic Pollution on Aquaculture Activities in Indonesia Wicaksono, Ega Adhi
Torani Journal of Fisheries and Marine Science VOLUME 5 NOMOR 2, JUNI 2022
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35911/torani.v5i2.20106

Abstract

Aquaculture is a growing fisheries sector. Along with the growth of aquaculture, water quality problems become one of the main factors that need to be considered, especially related to pollution pressure. Microplastic (MPs) is a pollutant sourced from anthropogenic activities and is currently in the spotlight and has been widely studied in aquatic environments around the world. However, in Indonesia, research related to MP especially in term of aquaculture activities is still lacking. The presence of MP in aquaculture activities can originate from internal sources such as the use of unmaintained aquaculture equipment/facilities and the use of feed contaminated with MP. Then, the external source of MP at the cultivation location can come from water sources that come from an environment that has been previously polluted by MP. Maintenance of aquaculture equipment/facilities, search for alternative feed raw microplastic free materials and protection of the aquatic environment from MPs are some of the ways to reduce the presence of MP in aquaculture sites. The existence of MP in aquaculture activities is related to food safety of aquaculture commodities.