Ketidakhadiran suami membuat single mother berjuang sendiri untuk mengasuh anak. Kondisi tersebut semakin berat setelah anak didiagnosis mengidap penyakit kronis yaitu lupus. Penyakit lupus merupakan jenis penyakit autoimun kronis yang dapat memberikan dampak fisik maupun psikologis kepada pengidapnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dan mencari tahu mengenai proses pengasuhan pada single mother yang memiliki anak penyandang lupus eritematosus sistemik. Pemilihan partisipan dilakukan dengan teknik purposif. Terdapat tiga partisipan yang diwawancarai dengan kriteria single mother yang memiliki anak penyandang lupus eritematosus sistemik usia dewasa awal, dan didiagnosis mengidap lupus eritematosus sistemik sejak usia remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian fenomenologis dengan wawancara yang bersifat semi-terstruktur sebagai metode pengumpulan data. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Penelitian ini menghasilkan dua tema induk yaitu, (1) keprihatinan terhadap anak dengan tema superordinat kepedulian dalam mengasuh, upaya memahami kondisi anak, upaya penyembuhan, upaya membangun optimisme, dan (2) dinamika dalam mengasuh dengan tema superordinat keguncangan pascadiagnosis, rintangan dalam pengasuhan, serta penguatan dalam pengasuhan. Terdapat satu tema khusus yang hanya muncul pada partisipan EY, yaitu pembatasan diri karena stigma. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat berbagai dinamika yang dialami oleh single mother dan upaya keras yang dilakukan untuk dapat bertahan selama mengasuh anak penyandang lupus eritematosus sistemik pada ketiga partisipan. Kekurangan dan keterbatasan dari penelitian ini juga dibahas sebagai acuan untuk penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.