Yunus Rasyid Sulthoni
Departemen Administrasi Publik

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Journal of Public Policy and Management Review

MANAJEMEN PARIWISATA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KEBUMEN DI ERA COVID-19 Yunus Rasyid Sulthoni; Endang Larasati Setianingsih; Dyah Lituhayu
Journal of Public Policy and Management Review Vol 11, No 3: Juli 2022
Publisher : Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jppmr.v11i3.34722

Abstract

Kabupaten Kebumen mempunyai potensi-potensi pariwisata yang harus terus dikembangkan agar dapat memberikan manfaat yang besar kepada Daerah melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang baik. Pada realitasnya, objek wisata milik Pemkab. Kebumen terus mengalami penurunan kunjungan wisatawan. Adanya pandemi Covid-19 berdampak pada kunjungan wisatawan Kabupaten Kebumen mengalami penurunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses manajemen pariwisata serta faktor sumber daya yang mempengaruhi proses manajemen pariwisata. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses manajemen pariwisata Disparbud Kabupaten Kebumen di era Covid-19 belum berjalan dengan baik dari segi perencanaan dan pengawasan. Pada perencanaan, adanya refocusing anggaran mengakibatkan belanja modal untuk sektor pariwisata tidak dapat dilaksanakan dari pembangunan untuk pengembangan dan kegiatan event promosi yang telah direncanakan ditiadakan serta keterbatasan lahan. Pada pengawasan, ditemukan kotornya area pantai yang dikelola Disparbud Kabupaten Kebumen sehingga pengawasan yang dilakukan secara menyeluruh masih kurang baik. Faktor sumber daya yang mendukung yakni kualitas SDM yang memadai, tersedianya SOP dan kajian perencanaan pengembangan objek wisata, perubahan pola promosi menjadi reminding. Faktor penghambat yakni kuantitas pegawai belum mencukupi, minimnya anggaran, belum adanya kajian pengukuran hasil kegiatan event pariwisata, kotornya objek wisata khususnya area pantai yang dikelola, minimnya sarpras dalam promosi pariwisata serta kurang terawatnya permainan anak pada pantai yang dikelola, dan target sasaran promosi pariwisata masih bersifat regional dan belum mampu meluas hingga nasional.